Abdullah bin Abbas, Sepupu Rasulullah Penggila Ilmu Pengetahuan
Merdeka.com - Abdullah bin Abbas merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang ’gila’ ilmu pengetahuan. Dia tak pernah bosan menggali ilmu sejak usia muda.
Baca Alquran di sini.
Umar bin al-Khaththab bahkan menyebutnya sebagai pemuda yang matang, mempunyai lisan yang gemar bertanya dan hati yang cerdas.
-
Bagaimana Ibnu Abbas belajar ilmu? Ia berkata, 'Ayo kita temui sahabat-sahabat Rasulullah. Mumpung mereka masih banyak yang hidup.'
-
Dimana Rasulullah menyapa penduduk makam? Rasulullah setiap kali keluar rumah pada akhir malam menuju Baqi’ (makam para sahabat di Madinah yang kini menjadi makam Rasulullah sendiri), Rasulullah menyapa penduduk makam dengan kalimat berikut:
-
Kenapa Nabi Muhammad membaca Iftitah? Nabi Muhammad SAW membaca doa iftitah ketika mengerjakan salat sebab keutamaannya.
-
Kenapa Imam Bukhari belajar hadis? 'Mulai sekarang, kamu harus belajar hadis,' ungkap gurunya.
-
Siapa yang menjemput Ibnu Jamil? Setelah beberapa lama LDR, kemarin malam Ririn pun menjemput suaminya yang sudah pulang ke Indonesia.
-
Siapa Ibnu Battuta? Abu Abdullah Muhammad bin Battutah, atau yang dikenal sebagai Ibnu Battuta, adalah seorang penjelajah Muslim legendaris dari Tangier, Maroko.
Abdullah bin Abbas adalah sepupu Rasulullah. Dia anak dari Abbas bin Abdul-Muththalib dan Ummu al-Fadl Lubaba. Ibnu Abbas lahir tiga tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah.
Begitu anak muda dari Bani Hasyim ini lepas dari gendongan ibunya, dia langsung menyertai Rasulullah. Ibnu Abbas selalu berada di samping Nabi Muhammad, baik saat salat maupun ketika melakukan safar.
Ketika Rasulullah meninggal dunia, Ibnu Abbas mengarahkan dayanya untuk menggali ilmu dari para sahabat Nabi. Dia mulai belajar dan berguru kepada mereka.
Suatu ketika, Ibnu Abbas mendengar sahabat Nabi Muhammad menyampaikan hadis. Tak menunggu lama, dia langsung mendatangi rumah sahabat tersebut di waktu istirahat siang untuk belajar.
Ibnu Abbas membentangkan kainnya di teras pintu rumah sahabat Nabi.
"Angin beri hembus membawa debu menyapu tubuhku. Kalau aku ingin, maka aku bisa meminta izin kepadanya dan dia pasti memberikan izin. Aku melakukan hal itu agar jiwanya rela," kata Ibnu Abbas dikutip dari buku Jejak Perjuangan dan Keteladanan Sahabat-sahabat Nabi yang ditulis Abdurrahman Ra'fat Al-Basya.
Ibnu Abbas tak mau diperlakukan istimewa saat menuntut ilmu, meskipun dia sepupu Rasulullah. Menurutnya, guru harus didatangi bukan sebaliknya.
"Jika yang bersangkutan keluar dan dia melihatku dalam kondisi demikian, maka dia berkata, 'Wahai sepupu Rasulullah, apa yang membuatmu datang? Mengapa engkau tidak memintaku untuk datang?' Maka aku menjawab, Aku lebih patut untuk datang kepadamu, karena ilmu itu yang seharusnya didatangi, bukan mendatangi," ujarnya.
Usaha Ibnu Abbas mencari ilmu membuahkan hasil. Dia akhirnya mencapai derajat keilmuan tertinggi yang membuat orang-orang tercengang.
Setelah mencapai derajat keilmuan seperti yang diharapkannya, Ibnu Abbas mengubah dirinya menjadi seorang pengajar bagi masyarakat. Rumahnya menjadi sebuah universitas bagi kaum Muslimin.
Salah seorang murid Ibnu Abbas menceritakan, universitas Ibnu Abbas dipenuhi penuntut ilmu. Orang-orang bahkan berdesak-desakan di jalan menuju ke rumah Ibnu Abbas.
"Mereka menutup jalan tersebut bagi orang lain, aku masuk kepadanya, aku menyampaikan kepadanya bahwa orang-orang berjejal-jejal di pintu rumahnya."
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Doa Rasulullah kepada Ibnu Abbas diijabah oleh Allah dan menjadi kenyataan. Di mana Ibnu Abbas tumbuh menjadi anak muda yang cerdas.
Baca SelengkapnyaDoa nabi kepada Ibnu Abbas diijabah Allah dan menjadi kenyataan.
Baca Selengkapnyabunya yang saat itu sebagai single parent tidak pernah putus asa dalam mengurus anaknya meski mengalami kebutaan.
Baca SelengkapnyaBilal mirip banget sama Almarhum Ustaz Jeffry Al Buchori. Seperti apa potretnya?
Baca Selengkapnya