Adhie Massardi sebut 'rakyat tak jelas' dulu dukung Jokowi
Merdeka.com - Pernyataan Menko Polhukam Tedjo Edhi Purdijatno yang mengatakan KPK mencari dukungan rakyat tidak jelas mengundang polemik. Atas pernyataan ini, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie M Massardi menganggap Tedjo tidak mengerti mekanisme pemberantasan korupsi.
"Tedjo saja yang tidak paham pemberantasan korupsi, bagaimana serangan dari koruptor-koruptor terhadap lembaga anti korupsi," ujar Adhie saat ditemui di Pasar Festival, Kuningan, Jakarta, Minggu (25/1).
Di samping itu, Adhie menyalahkan pernyataan Tedjo tentang dukungan terhadap KPK dari rakyat tidak jelas. Secara tegas, dukungan tersebut berasal dari rakyat yang sebelumnya mendukung Joko Widodo sebagai presiden.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Kenapa relawan Jokowi dukung Prabowo? “Kalo Jokowi mendukung Prabowo seandainya betul-betul mendukung Prabowo ya tentu akan diikuti oleh relawan-relawannya,“ Ujang Komarudin mengungkapkan, saat ini pun sudah ada beberapa relawan Jokowi yang pindah haluan untuk mendukung menteri pertahanan itu.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
"Dia (Tedjo) soal dukungan rakyat tidak jelas itu salah. Yang mendukung KPK itu rakyat yang jelas, rakyat yang sebetulnya mendukung Jokowi jadi presiden, yang ingin pemberantasan korupsi," kata dia.
Selanjutnya, Adhie menerangkan tidak ada pihak lain yang bisa mendukung langkah KPK selain dari rakyat. Sehingga, jika bukan rakyat yang mendukung, kepada siapa lagi KPK mencari dukungan.
"Ini (KPK) kan produk rakyat, ini cermin dari keinginan rakyat. Oleh sebab itu, diminta atau tidak, rakyat pasti mendukung KPK," ungkap dia.
Lebih lanjut, Adhie meragukan konstitusi benar-benar dapat memberikan dukungan penuh jika KPK mendapat serangan. Dia mendasarkan hal ini pada kasus kriminalisasi mantan Ketua KPK Antasari Azhar.
"Kita tahu, tanpa dukungan rakyat, seperti kasus yang menimpa Antasari kemudian lewat begitu saja. Mana konstitusi yang melindungi Antasari, padahal dia menjalani hukuman atas kejahatan yang tidak dia lakukan," ujarnya.
Polri balas dendam
Adhie sepakat jika kasus kriminalisasi KPK berupa penangkapan Wakil Ketua Bambang Widjojanto bagian dari balas dendam petinggi Polri. Menurut dia, terlalu naif menyebut kasus ini hanya sebatas penegakan hukum belaka.
"Terlalu naif penangkapan Bambang kemudian pelaporan Adnan Pandu ini bukan bagian dari balas dendam petinggi Polri ke KPK," ujar Adhie.
Adhie mengatakan banyak kejanggalan terhadap upaya kriminalisasi tersebut. Ini lantaran sangkaan yang disematkan kepada Bambang merupakan kasus lama dan sudah selesai. "Menurut saya, ini bohong. Pasti balas dendam. Karena soal ini sudah lama terjadi dan kasusnya sangat sumir. Kalau tidak dipersoalkan, tidak ada masalah juga," kata dia.
Selanjutnya, Adhie menyatakan Polri sudah bertindak sewenang-wenang kepada pimpinan lembaga negara vital seperti KPK. Bahkan, Polri terkesan sama sekali tidak menghargai posisi lembaga negara tersebut.
Atas hal itu, Adhie mengatakan perlu dibentuk sebuah payung hukum agar para pimpinan lembaga negara vital tidak dengan mudah dikriminalisasi. Proses penyidikan terhadap pimpinan lembaga negara harus dilakukan secara intensif untuk menghindari kemungkinan penetapan tersangka secara sembarangan.
"Kalau ada kasus seperti ini ke depan semua pimpinan lembaga inti harus mendapat penyidikan yang intensif. Jangan sampai setelah kejadian pas ada masalah dianggap sebagai bagian dari politik," terang dia.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaRaja Juli menjelaskan, PSI memiliki nilai dan itikad baik yang sama dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSebagai mantan presiden sebaiknya Jokowi sama-sama mendukung pelaksanaan Pilkada yang jujur supaya masyarakat mendapatkan pemimpin terbaik.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menyebut masyarakat sudah paham kemana Presiden Jokowi akan menjatuhkan pilihan.
Baca SelengkapnyaBanyak usulan untuk Jokowi setelah pensiun menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaTerkait dukungan untuk Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, ia enggan menjelaskan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaJokowi merupakan kader PDIP, mengapa memilih mengendors partai lain.
Baca SelengkapnyaJokowi sempat meluangkan waktu untuk ngeteh bersama PSI di Braga.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'
Baca SelengkapnyaSebelum mendirikan PSI, Raja Juli sempat meminta masukan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBudi Arie mendorong, agar relawan dan masyarakat memberikan dukungan kepada PSI agar masuk parlemen.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah lama senang dengan PSI. Mengingat PSI identik dengan partai anak muda.
Baca Selengkapnya