Ketum Projo Menjawab Teka-Teki soal Pilihan Jokowi di Pilpres 2024
Budi Arie menyebut masyarakat sudah paham kemana Presiden Jokowi akan menjatuhkan pilihan.
Budi meyakini masyarakat sudah mengetahui kemana arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024.
Ketum Projo Menjawab Teka-Teki soal Pilihan Jokowi di Pilpres 2024
Ketua Umum (Ketum) relawan Pro Jokowi (ProJo), Budi Arie Setiadi menanggapi pernyataan Tim Kampanye Nasional (Prabowo-Gibran) yang menyebut Presiden Jokowi saat ini mendukung pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Budi menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas.
"Masa sesuatu yang jelas, kita perjelas lagi sih, iya kan? Ya sesuatu yang sudah jelas tidak perlu diperjelas," kata Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Dia tak menjelaskan siapa sosok capres-cawapres yang didukung Jokowi. Namun, Budi meyakini masyarakat sudah mengetahui kemana arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024.
"Kan udah jelas masa diperjelas lagi, tugas Kominfo adalah membuat sesuatu yang belum jelas menjadi jelas," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika itu.
Budi enggan menjawab saat ditanya apakah Jokowi sudah tak mendukung capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo. Dia menyebut masyarakat sudah paham hal tersebut.
"Ya masa yang begitu ditanyain. Kan udah jelas. Tanya Bapak lah, tanya Pak Jokowi," jelas Budi.
Dia pun memastikan pemerintah akan netral dalam Pemilu 2024. Budi mengatakan sejauh ini tidak ada penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.
"Enggak lah kita kan tidak menggunakan fasilitas negara dan sebagainya. Netral dong, kan tidak pakai fasilitas negara," tutur Budi.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid membalas ucapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyebut hanya Presiden Jokowi saja yang bisa blusukan, sedangkan Prabowo tidak bisa blusukan.
Menurut Nusron, Hasto sedang panik karena Presiden Joko Widodo mulai terlihat berpihak pada paslon Prabowo-Gibran.
Nusron mengatakan blusukan dilakukan untuk mendengar aspirasi dan keinginan masyarakat untuk pemimpin Indonesia selanjutnya