Ahok: Jokowi tidak tinggalkan Jakarta
Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta sudah sejak lama tidak suka dengan anggapan bahwa Jokowi dianggap meninggalkan Jakarta karena maju dalam pencalonan presiden Juli mendatang. Ahok menepis kampanye hitam bahwa dengan majunya Jokowi sebagai capres seolah-olah dia meninggalkan Jakarta.
Di depan ibu-ibu yang bertamu di Balaikota Jakarta, Selasa (24/6), seperti dikutip kompas.com, Ahok mengatakan, jika terpilih menjadi presiden tentu Jokowi akan tetap tinggal di Jakarta tepatnya di Istana Negara.
"Dia bukan meninggalkan Jakarta, cuma sedang berusaha supaya menguasai Medan Merdeka Utara (tempat Istana Negara)," kata Ahok kepada Ibu-ibu dari kelompok Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) yang sedang bertamu untuk menyampaikan keluhan mengenai penipuan investasi yang dilakukan GTIS.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
Seperti juga yang diberitakan merdeka.com, ibu-ibu tersebut mengeluh kepada Ahok karena kepolisian tidak menunjukkan perkembangan dalam menangani kasus yang menimpa mereka. Tentu saja Ahok merasa bingung karena bukan wewenangnya mengintervensi pihak kepolisian.
"Oh nggak bisa, karena saya kasih tahu jujur sama ibu, polisi itu bukan di bawah gubernur," ujar Ahok kepada kelompok ibu-ibu tersebut, Selasa (24/6).
Ahok berkelakar dirinya bisa menekan kepolisian apabila telah menjadi presiden. Alasannya, kepolisian berada di bawah presiden.
"Kalau yang berurusan dengan polisi, tunggu saya jadi presiden, Bu. Sekarang saya tidak bisa mengatur polisi. Jadi kalau ibu minta tolong sama saya percuma. Karena polisi di bawah presiden," kata Ahok.
Ahok menambahkan keluhan tersebut akan disampaikan kepada presiden yang bakal terpilih nantinya. Mantan Bupati Belitung Timur ini merasa dekat dengan kedua calon presiden yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
"Makanya kalau Jokowi jadi lumayan. Kalau Prabowo jadi kasih tahu saya, karena saya orang partainya. Jadi tunggu saja," tegas Ahok. (mdk/cza)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi tegas membantah tudingan cawe-cawe menyodorkan putra bungsungnya untuk Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab soal peluangnya menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada masa pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaSambil tertawa, Ahok mengatakan tidak tahu di mana Jokowi
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Ganjar, semua pihak juga ikut netral dalam menghadapi pemilu serentak 2024.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSelain Pilgub Jakarta, Kaesang juga santer maju di Pilgub Jateng.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, Pilkada adalah urusan partai politik. Dirinya juga bukan pemilik atau ketua umum partai.
Baca Selengkapnya