Bamsoet dorong pemerintah ambil FIR di Natuna dari Singapura
Merdeka.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong pemerintah Indonesia segera menguasai flight information region (FIR) di kawasan ruang udara Natuna, Kepulauan Riau. Menurutnya, FIR di wilayah Natuna yang kini dikuasai Singapura harus dikelola sepenuhnya oleh Indonesia.
Bamsoet menyampaikan hal itu usai kembali dari Natuna setelah melakukan kunjungan kerja bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang, Senin (23/4).
Legislator Partai Golkar itu menegaskan, FIR di Natuna sangat diperlukan untuk memperkuat pengawasan kegiatan di ruang udara perbatasan Indonesia.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Siapa yang memimpin operasi Sabang Merauke? Ternyata, kondisi tersebut merupakan operasi bersandi Sabang Merauke yang dipimpin oleh Mayor Boyke Nainggolan.
-
Siapa yang memimpin operasi penyelamatan Garuda Indonesia 206? Hanya orang seadanya, Letkol Sintong pun ditunjuk untuk memimpin tugas meski dalam kondisi menggunakan tongkat ketika berjalan.
-
Di mana operasi Sabang Merauke berlangsung? Pada 15 Maret 1958 situasi ibukota Provinsi Sumatera Utara dalam keadaan tidak stabil. Banyak prajurit bersenjata lengkap tersebar di sudut-sudut Kota Medan.
"FIR Natuna ini harus secepatnya dikuasai oleh Indonesia. Masalah FIR ini tidak hanya menyangkut keselamatan penerbangan saja, tetapi juga menyangkut kedaulatan negara," ujarnya.
Bamsoet bersama Marsekal Hadi dan Oesman Sapta mengunjungi Natuna menggunakan pesawat VIP TNI AU jenis Boeing 737-400. Pesawat itu dikawal empat jet tempur F-16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.
Pesawat VIP TNI AU mendarat di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kepulauan Natuna. Turut serta dalam rombongan itu antara lain anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah, Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Margiyono serta Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto.
Bamsoet menjelaskan, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah memprioritaskan pembangunan wilayah perbatasan. Menurutnya, paradigma pembangunan di wilayah perbatasan harus didasari keamanan dan kesejahteraan.
"Keamanan wilayah Indonesia salah satunya ditentukan kondisi keamanan di wilayah perbatasan. Karena itu, keberadaan pangkalan militer di Natuna, Kepulauan Riau sangat penting. Selain di Natuna, tak menutup kemungkinan kita juga akan bangun dan perkuat pangkalan militer di berbagai pulau terluar wilayah Indonesia," tutur Bamsoet.
Mantan Ketua Komisi III DPR itu mengaku telah melihat masterplan pembangunan pangkalan militer di Natuna yang akan dilengkapi berbagai peralatan tempur super-canggih. Bamsoet mengagumi masterplan yang menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menguatkan sistem pertahanan dan keamanan negara.
Bamsoet meyakini pembangunan pangkalan militer di Natuna tidak akan mengesampingkan pembangunan berbasis kesejahteraan di kabupaten yang terletak di Laut China Selatan itu. Sejak 2016, di Selat Lampa, Natuna sudah ada Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) milik Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Dengan total luas lahan 16,8 hektar, saya yakin SKPT mampu mendongkrak kesejahteraan penduduk Natuna yang banyak berprofesi sebagai nelayan," jelas Bamsoet.
Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, DPR sangat serius dalam mendukung program pemerintah untuk membangun wilayah perbatasan di berbagai pulau terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Bahkan, DPR sudah mempunyai Tim Pengawas Pembangunan Daerah Perbatasan.
"Dalam berbagai kajian dan hasil kunjungan ke wilayah perbatasan Indonesia, tim telah menelaah berbagai permasalahan yang ada. Kita juga sedang mengkaji usulan apakah Badan Nasional Pengelola Perbatasan yang kini satu atap dengan Kementerian Dalam Negeri bisa dilepas menjadi badan tersendiri sehingga bisa lebih fokus dalam pembangunan wilayah perbatasan," ujar Bamsoet.
Dia menambahkan, APBN 2017 yang disetujui DPR memuat alokasi anggaran Rp 1,61 triliun bagi 18 kementerian dan lembaga untuk program terpadu daerah perbatasan. Wilayah di perbatasan harus ditangani lintas kementerian dan lembaga karena persoalannya sangat kompleks.
"Namun semua itu tidak akan menyurutkan langkah dalam membangun dan memperkuat wilayah perbatasan kita. Dengan kerjasama yang solid antara DPR RI dan pemerintah, saya yakin pembangunan di berbagai wilayah perbatasan dapat terlaksana secara cepat dan tepat," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI AU mengerahkan jet tempur dan helikopter dengan senapan mesin dalam operasi pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaTugu pesawat tempur itu diresmikan langsung Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak terima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Bersenjata Singapura Laksamana Madya (VADM) Aaron Beng di Makostrad.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan salah satu negara yang diberikan kesempatan untuk memberikan bantuan ke rakyat Gaza dan Palestina melalui udara dengan pesawat Hercules.
Baca SelengkapnyaPasukan elite TNI menyerbu markas musuh untuk merebut Bandara Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPotret pesawat tempur mengawal kepulangan Jokowi mengundang decak kagum sekaligus pertanyaan tentang siapa yang mengabadikan momen itu. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaDalam bertugas, Mayor Yudhistira dan pasukannya selalu bersiaga.Sebab mereka tak bisa memprediksi setiap pelanggaran yang datang.
Baca SelengkapnyaWakasau Marsdya TNI Andyawan Martono melaksanakan pertemuan dengan sejumlah pemimpin Angkatan Udara (AU) dunia
Baca SelengkapnyaLanud Roesmin Nurjadin juga memiliki sebagai pusat latihan TNI AU untuk pesawat tempur
Baca Selengkapnya