Batal keluar RSPAD, Nyak Sandang ingin bertemu Jokowi

Merdeka.com - Nyak Sandang, donatur pesawat pertama RI yang menjadi cikal bakal maskapai Garuda Indonesia Airways batal pulang dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Rencananya, pada hari ini (31/3), ia direncanakan pulang setelah melakukan operasi katarak mata kirinya pada Rabu, 28 Maret 2018 lalu.

Perwakilan dari keluarga Nyak Sandang, Maturidi menjelaskan, kemungkinan perpanjangan masa perawatan dilakukan hingga waktu kontrol bagi Nyak Sandang tiba yakni Rabu depan (4/4). Namun, Maturidi pun belum mengetahui, kapan pastinya kakek nasionalis asal Aceh tersebut dapat meninggalkan tempat perawatan.

"Karena Dokter merencanakan kita stay di sini sampe waktu kontrol hari Rabu besok, untuk kontrol kembali matanya," ucap Maturidi, di RSPAD, Jakarta Pusat, Sabtu (31/3).

Maturidi mengungkapkan, kakek berusia 91 tahun itu memiliki keinginan setelah berhasil operasi untuk melihat langsung wajah Presiden Jokowi, yang didengarnya, memiliki wajah yang sangatlah ganteng.

"Ketemu Jokowi keinginan beliau sih setelah berhasil operasi ini..ingin melihat wajah bapak Jokowi secara langsung. Kalau kemarin cuma salaman, pegangan tangan, tapi tidak tahu wajahnya. Katanya sih presiden kita ganteng banget, pengen lihat langsung," ungkapnya.

Meskipun begitu, menurut Maturidi, belum diketahui kapan presiden Jokowi dapat menemui Nyak Sandang secara langsung.

"Kemarin ada media dari istana, mungkin atas perintah bapak jokowi untuk hadir untuk melihat secara langsung. Pak Jokowi mungkin gak sempat kemari, mungkin beliau bisa melihat melalui media istana," ujar Maturidi.

Kondisi terkini Nyak Sandang sendiri pasca operasi katarak, kata Maturidi, telah semakin membaik. Jarak pandang mata pun telah mencapai lebih dari 1 meter, walaupun, Nyak Sandang masih harus memakai salep di matanya dan melakukan kontrol mata pasca operasi.

"Alhamdulillah pasca operasi, sudah sedemikian baik. Bahkan setelah di tes beberapa kali penglihatannya semakin baik," katanya.

"Jarak pandang Alhamdulillah sudah mencapai 1 meter bahkan sekarang bisa lebih. Mungkin sekarang masih pakai obat salep dan sebagainya mungkin agak sedikit ngeblur, tapi kata dokter, bukan karena kondisi matanya tapi karena memang ada salepnya itu," sambungnya.

Reporter: Yunizafira Putri Arifin Widjaja

Sumber: Liputan6.com