BBM naik, angkot di Kabupaten Bandung mogok operasi
Merdeka.com - Angkutan umum dalam kota di Kabupaten Bandung, Jabar, mogok operasi, Rabu (19/11), menuntut kepada pemerintah untuk menetapkan penyesuaian tarif dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Sejumlah sopir angkutan kota yang mogok operasi itu diantaranya trayek Cileunyi-Cicalengka, Limbangan-Cicalengka, Majalaya-Cicalengka, Cikancung-Cicalengka, Majalaya-Cileunyi dan Gedebage, serta beberapa trayek lainnya di Kabupaten Bandung.
Sedangkan angkutan kota trayek wilayah Kota Bandung beroperasi seperti biasa mengangkut penumpang.
-
Bagaimana transportasi di Bandung di tahun 1927? Di pada 1927 silam misalnya, pengunjung luar daerah sudah lazim menggunakan transportasi massal kereta api uap. Saat turun di stasiun Bandung, mereka langsung dapat menikmati keindahan Bandung dengan berkeliling menggunakan delman ataupun kendaraan bus.
-
Dimana Bemo jadi transportasi utama di Bandung? Menurut catatan Perpustakaan Nasional, Bemo jadi kendaraan umum yang banyak ditemukan di kota-kota besar termasuk Bandung.
-
Bagaimana cara keliling Kota Bandung? Dengan tarif terjangkau Rp20 ribu, Anda akan diajak berkeliling melewati tempat-tempat ikonik dan bersejarah di Kota Kembang.
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
-
Bagaimana akses ke Bandungan ? Untuk menempuhnya, diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam (rata-rata mencapai 40 derajat).
-
Apa transportasi umum di Bandung tahun 1971? Ketika itu, hanya dua jenis kendaraan umum yang mengaspal di jalanan kota kembang, yakni becak dan Bemo.
Sopir angkutan kota Cileunyi-Cicalengka Oop mengatakan aksi mogok operasi sebagai bentuk desakan para sopir agar pemerintah segera menetapkan tarif baru setelah kenaikan harga BBM.
"Ingin tarif segera ditetapkan, tidak merugikan kami," katanya, seperti dikutip Antara.
Ia menuturkan, jika sopir menentukan tarif secara sepihak khawatir penumpang keberatan, lalu tidak mau membayar ongkos yang diminta sopir.
Ia berharap, setelah ada ketetapan dari pemerintah, para sopir dapat menjelaskan kepada penumpang tentang kenaikan tarif.
"Penumpang itu macam-macam, ada yang ngerti, bagaimana kalau ada penumpang yang nggak ngerti terus gak mau bayar," kata pria yang sudah delapan tahun menjadi sopir angkot.
Seorang penumpang warga Cicalengka Erni Nurhaeni mengeluhkan adanya aksi mogok angkutan kota Cileunyi-Cicalengka sehingga tidak dapat pergi ke tempat usahanya di Pasar Cicalengka.
Ia berharap, aksi mogok tersebut tidak terus berkelanjutan, agar masyarakat tidak susah menggunakan jasa angkutan umum. Selain itu, Erni berharap kenaikan tarif angkutan kota tidak terlalu membebankan penumpang.
"Maunya ongkos tidak naik, bagaimana caranya, bisa saja pemerintah mengucurkan dana bantuan untuk masyarakat atau sopir," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi korban hanya mengalami luka ringan dan telah menjalani proses rawat jalan.
Baca SelengkapnyaLintas selatan Kroya-Bandung untuk sementara tidak dapat dilalui karena penanganan evakuasi masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaTarif angkutan umum menuju Bandara Kertajati di Majalengka.
Baca SelengkapnyaKRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel
Baca SelengkapnyaKAI menyediakan layanan bus dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar pelanggan menuju stasiun tujuan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi Pukul 07.57 WIB, saat melintas dari arah Utara, beberapa ratus meter dekat Stasiun Tanggullangin
Baca SelengkapnyaAksi yang dilakukan oleh para awak angkutan dilakukan karena sejumlah persoalan yang terjadi di lapangan.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian ini sejumlah KA penumpang dan KA barang mengalami gangguan perjalanan KA.
Baca SelengkapnyaSekitar pukul 06.30 WIB terjadi kecelakaan kereta api yang melibatkan KA Turangga PP 65a dengan Kereta Api Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung
Baca SelengkapnyaMasalah sosial lebih mengemuka ketimbang persoalan teknis.
Baca SelengkapnyaPada kereta Walahar tersebut, para penumpang dan crew selamat, meski perjalanan sempat terhenti sejenak.
Baca SelengkapnyaDi tahun 1971, Bandung masih dipenuhi Bemo dan masjid-masjid masih belum memakai teknologi pengeras suara.
Baca Selengkapnya