Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belasan Guru di 2 Sekolah Lamandau Tak Kebagian Tunjangan Daerah Terpencil

Belasan Guru di 2 Sekolah Lamandau Tak Kebagian Tunjangan Daerah Terpencil Ilustrasi Anak Sekolah. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Belasan guru di dua sekolah di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, yakni SD Jemuat dan SD Negeri Kina pada 2019 tidak mendapatkan tunjangan daerah khusus atau terpencil.

"Tunjangan khusus itu sebenarnya sangat diperlukan karena belasan guru mengajar berada di daerah pelosok dan pedalaman yang jaraknya sangat jauh dari ibu kota kabupaten," kata Kepala Sekolah SDN Kina Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau Ridwan, Kamis (17/10). Seperti dilansir Antara.

"Di SD Kina ada lima guru yang tidak kebagian tunjangan khusus, dan di SD Jemuat ada enam guru. Dua sekolah ini sama-sama jauh dari perkotaan," tambah Ridwan.

Menurutnya, dengan tidak mendapatkannya tunjangan khusus dari pemerintah daerah, belasan guru semakin kesulitan dalam mengatasi kebutuhan mereka, padahal tunjangan tersebut sangat dibutuhkan oleh para guru agar mereka betah untuk terus mengabdi di daerah pedalaman, di tengah segala keterbatasan yang dihadapi sehari-hari, seperti susahnya akses infrastruktur jalan, ketiadaan signal telepon seluler, dan ketiadaan jaringan listrik.

Ridwan menggambarkan betapa sulitnya para guru yang bertugas di pedalaman, karena untuk mencapai ibukota kabupaten para guru di desa ini harus menempuh jarak sekitar 200 kilometer jauhnya.

Praktis dengan medan yang sulit tersebut, para guru harus merogoh kocek hingga Rp2 juta bila melakukan perjalanan pulang pergi untuk keperluan mendesak ke ibukota kabupaten.

"Bahkan kami harus melalui jalur sungai, dan melewati jalan darat yang tidak nyaman untuk dilewati, tapi kami tetap jalani untuk mengabdi guna mencerdaskan anak-anak didik kami," ungkapnya.

Disebutkan, pada tahun sebelumnya guru - guru yang berada di pedalaman masih mendapatkan tunjangan desa terpencil dan tertinggal, sebesar satu bulan gaji, dan itu diterima setiap bulan, namun tahun ini nama mereka tidak ada dalam daftar penerima tunjangan.

Pria yang sejak 1987 ini mengabdikan diri sebagai guru itu mengaku sudah empat kali melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, namun tidak membuahkan hasil, padahal untuk bolak balik memperjuangkan hak para guru tersebut ia harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

"Saya mendapat penjelasan kalau belasan guru yang tidak mendapatkan tunjangan tersebut lantaran ada gangguan terhadap server pusat, sehingga data nama mereka tidak tervalidasi, dan kalau alasan itu kami minta dilakukan peninjauan ulang karena sangat merugikan kami," demikian Ridwan.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru, Begini Momen Perjuangan Guru yang Mengajar di Desa Terpencil
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru, Begini Momen Perjuangan Guru yang Mengajar di Desa Terpencil

Bahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.

Baca Selengkapnya
Jalannya Hanya Bisa Dilalui Gerobak Sapi, Ini Kisah Petugas KPU Antar Surat Suara ke Pedalaman Desa di Lampung
Jalannya Hanya Bisa Dilalui Gerobak Sapi, Ini Kisah Petugas KPU Antar Surat Suara ke Pedalaman Desa di Lampung

Dibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Abadikan Momen saat Bertugas Jadi Guru PPPK di Daerah Terpencil Riau, Berangkat Pakai Perahu hingga Tidak Ada Aliran Listrik
Wanita Ini Abadikan Momen saat Bertugas Jadi Guru PPPK di Daerah Terpencil Riau, Berangkat Pakai Perahu hingga Tidak Ada Aliran Listrik

Perjalanan ke tempat bertugasnya itu harus ditempuh dengan penuh perjuangan.

Baca Selengkapnya
Viral Perjuangan Guru Mengajar di Sekolah Terpencil, Berangkat Lewati Jalan Berlumpur
Viral Perjuangan Guru Mengajar di Sekolah Terpencil, Berangkat Lewati Jalan Berlumpur

Perjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Kekeringan di Jawa Tengah, Nenek Asal Pati Harus Jalan Kaki 2 Kilometer Pikul Puluhan Liter Air
Potret Miris Kekeringan di Jawa Tengah, Nenek Asal Pati Harus Jalan Kaki 2 Kilometer Pikul Puluhan Liter Air

Warga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.

Baca Selengkapnya
Guru di Pelosok Lebak Ini 30 Tahun Jalan Kaki untuk Mengajar, Pernah Jatuh ke Jurang hingga Diadang Hewan Liar
Guru di Pelosok Lebak Ini 30 Tahun Jalan Kaki untuk Mengajar, Pernah Jatuh ke Jurang hingga Diadang Hewan Liar

Tantangan yang dihadapinya bukan hanya soal jalanan yang rusak, tetapi juga hewan-hewan liar di sepanjang perjalanan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Miris Murid SDN Cidokom 02 di Rumpin Bogor Belajar di Ruangan Musola yang Sempit
FOTO: Potret Miris Murid SDN Cidokom 02 di Rumpin Bogor Belajar di Ruangan Musola yang Sempit

Kegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter

Setiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua

Baca Selengkapnya
Guru Ini Bagikan Pengalamannya Mengajar di Pedalaman Sulawesi Utara, Awalnya Khawatir Kini Senang
Guru Ini Bagikan Pengalamannya Mengajar di Pedalaman Sulawesi Utara, Awalnya Khawatir Kini Senang

Awalnya, ia merasa tugas ini berat karena perjalanan yang melelahkan dan fasilitas yang terbatas, namun kenyataannya berbeda dari yang dibayangkannya.

Baca Selengkapnya
Ditanya Berapa Gaji Guru Honorer di Ende, Jawabannya Sungguh Amat Menyakitkan
Ditanya Berapa Gaji Guru Honorer di Ende, Jawabannya Sungguh Amat Menyakitkan

Nasib para tenaga pendidik di sebuah SMK di Ende berikut ini pun menuai rasa keprihatinan.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Siswa Baru, SD Negeri di Kota Padang Hanya Dapat Dua Murid
Penerimaan Siswa Baru, SD Negeri di Kota Padang Hanya Dapat Dua Murid

SD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.

Baca Selengkapnya