Belasan Guru di 2 Sekolah Lamandau Tak Kebagian Tunjangan Daerah Terpencil
Merdeka.com - Belasan guru di dua sekolah di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, yakni SD Jemuat dan SD Negeri Kina pada 2019 tidak mendapatkan tunjangan daerah khusus atau terpencil.
"Tunjangan khusus itu sebenarnya sangat diperlukan karena belasan guru mengajar berada di daerah pelosok dan pedalaman yang jaraknya sangat jauh dari ibu kota kabupaten," kata Kepala Sekolah SDN Kina Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau Ridwan, Kamis (17/10). Seperti dilansir Antara.
"Di SD Kina ada lima guru yang tidak kebagian tunjangan khusus, dan di SD Jemuat ada enam guru. Dua sekolah ini sama-sama jauh dari perkotaan," tambah Ridwan.
-
Apa yang membuat guru kesulitan? Viral, Video Guru Susah Sebut Nama Muridnya: Ini Bacanya Gimana ya? Sang guru kesulitan menyebut nama muridnya. Zaman semakin berkembang, nama-nama anak sekarang juga semakin unik dan terkadang sulit untuk diucapkan.
-
Bagaimana guru mengatasi kesulitannya? Dalam video, guru laki-laki itu memperlihatkan nama muridnya Revaveroesy Veisaqireina Mulawarman. “Hi guys, nomor 19 bacanya gimana ya?“ katanya dalam video, diunggah akun Twitter @kegblgnunfaedh, pada Selasa (1/8). Saat sang guru kesulitan kesulitan menyebut nama muridnya. Murid-muridnya yang ada di dalam kelas sontak tertawa.
-
Mengapa jalur Garut-Cikajang jadi rute tersulit? Hal ini mengingat posisi stasiun Cikajang yang berada di atas ketinggian 1.246 meter di atas permukaan laut.
-
Bagaimana guru Banyuwangi harus beradaptasi? Guru harus beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang sesuai dengan jaman generasi sekarang.
-
Kenapa gaji guru di Indonesia rendah? Pertimbangannya, pendapatan yang dianggap tidak cukup mensejahterakan kehidupan.
-
Bagaimana bus Sibual-buali melewati medan sulit? Selama beroperasi, bus Sibual-buali ini begitu terkenal dengan bus yang kokoh dan mampu melibas jalanan dengan kondisi apapun, mulai dari bebatuan hingga jalanan lumpur, semua telah dilibas olehnya.
Menurutnya, dengan tidak mendapatkannya tunjangan khusus dari pemerintah daerah, belasan guru semakin kesulitan dalam mengatasi kebutuhan mereka, padahal tunjangan tersebut sangat dibutuhkan oleh para guru agar mereka betah untuk terus mengabdi di daerah pedalaman, di tengah segala keterbatasan yang dihadapi sehari-hari, seperti susahnya akses infrastruktur jalan, ketiadaan signal telepon seluler, dan ketiadaan jaringan listrik.
Ridwan menggambarkan betapa sulitnya para guru yang bertugas di pedalaman, karena untuk mencapai ibukota kabupaten para guru di desa ini harus menempuh jarak sekitar 200 kilometer jauhnya.
Praktis dengan medan yang sulit tersebut, para guru harus merogoh kocek hingga Rp2 juta bila melakukan perjalanan pulang pergi untuk keperluan mendesak ke ibukota kabupaten.
"Bahkan kami harus melalui jalur sungai, dan melewati jalan darat yang tidak nyaman untuk dilewati, tapi kami tetap jalani untuk mengabdi guna mencerdaskan anak-anak didik kami," ungkapnya.
Disebutkan, pada tahun sebelumnya guru - guru yang berada di pedalaman masih mendapatkan tunjangan desa terpencil dan tertinggal, sebesar satu bulan gaji, dan itu diterima setiap bulan, namun tahun ini nama mereka tidak ada dalam daftar penerima tunjangan.
Pria yang sejak 1987 ini mengabdikan diri sebagai guru itu mengaku sudah empat kali melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, namun tidak membuahkan hasil, padahal untuk bolak balik memperjuangkan hak para guru tersebut ia harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
"Saya mendapat penjelasan kalau belasan guru yang tidak mendapatkan tunjangan tersebut lantaran ada gangguan terhadap server pusat, sehingga data nama mereka tidak tervalidasi, dan kalau alasan itu kami minta dilakukan peninjauan ulang karena sangat merugikan kami," demikian Ridwan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaDibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.
Baca SelengkapnyaPerjalanan ke tempat bertugasnya itu harus ditempuh dengan penuh perjuangan.
Baca SelengkapnyaPerjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaTantangan yang dihadapinya bukan hanya soal jalanan yang rusak, tetapi juga hewan-hewan liar di sepanjang perjalanan.
Baca SelengkapnyaKegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaAwalnya, ia merasa tugas ini berat karena perjalanan yang melelahkan dan fasilitas yang terbatas, namun kenyataannya berbeda dari yang dibayangkannya.
Baca SelengkapnyaNasib para tenaga pendidik di sebuah SMK di Ende berikut ini pun menuai rasa keprihatinan.
Baca SelengkapnyaSD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca Selengkapnya