Belasan Ribu Pelajar di Jateng Diedukasi untuk Tangani Persoalan Stunting
Belasan ribu siswa di empat kabupaten di Jawa Tengah mendapat edukasi terkait penanganan stunting.

Belasan ribu siswa di empat kabupaten di Jawa Tengah mendapat edukasi terkait penanganan stunting. Kegiatan yang memecahkan rekor MURI untuk program edukasi dengan jumlah peserta terbanyak ini, digelar oleh Danone Indonesia bekerja sama dengan Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah Indonesia dalam menurunkan angka stunting. Kerja sama ini diimplementasikan melalui pelaksanaan Edukasi Akbar Program Sekolah Sehat Menuju Indonesia Emas 2045 yang diadakan pada Hari Gizi Nasional 2025, tepatnya pada Selasa (11/2/2025). Dalam acara yang berlangsung secara hybrid ini, lebih dari 18.579 siswa dari 161 sekolah Muhammadiyah di empat kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto, mengingatkan bahwa jika stunting tidak ditangani dengan baik, dampaknya bisa sangat serius baik bagi individu yang terkena maupun untuk bangsa.
"Anak yang mengalami stunting rentan terhadap berbagai penyakit dan mengalami masalah pertumbuhan yang dapat memengaruhi kemampuan kognitif serta rendahnya tingkat pendidikan, sehingga mereka akan kesulitan bersaing di dunia kerja dan berpotensi meningkatkan angka kemiskinan," ungkap Sepyo pada Selasa (11/2). Dikutip dari Liputan6.com.
Selain itu, masalah anemia yang dialami oleh banyak remaja putri di Indonesia juga memperburuk situasi stunting ini.
"Oleh karena itu, untuk mempercepat pengurangan angka stunting di tingkat nasional, diperlukan kolaborasi multisektor, terutama dalam bentuk edukasi. Ini termasuk kampanye penerapan pola makan gizi seimbang dengan memperhatikan asupan zat besi, konsumsi tablet tambah darah, serta meningkatkan literasi masyarakat sekolah mengenai pola hidup sehat," lanjutnya.
Sejalan dengan pernyataan Sepyo Achanto, Astri Wahyuni, Direktur Public Affairs and Sustainability Danone Indonesia, menyatakan bahwa perusahaan ini berkomitmen tidak hanya untuk menyediakan produk nutrisi dan air minum berkualitas, tetapi juga mendukung berbagai inisiatif yang fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi dan keberlanjutan lingkungan.
"Dengan tujuan yang sama bersama MPKU PP Muhammadiyah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, Danone Indonesia merasa bangga dan bersyukur dapat memperluas kerja sama dengan MPKU PP Muhammadiyah dalam penyelenggaraan Edukasi Akbar Program Sekolah Sehat 2025. Sebelumnya, kami juga telah bekerja sama dalam program Aku Suka Isi Piringku dan Sekolah Sehat Generasi Maju," jelas Astri.
Edukasi Pencegahan Stunting
Danone Indonesia berkomitmen untuk jangka panjang dalam menangani masalah gizi di tanah air, seperti stunting, yang salah satu penyebabnya adalah pola makan yang tidak sesuai. Kondisi ini mengakibatkan banyak anak di Indonesia mengalami anemia defisiensi besi.
Oleh karena itu, edukasi melalui program sekolah sehat menjadi sangat krusial untuk menanamkan semangat dan pengetahuan dalam upaya pencegahan stunting dan anemia, yang harus dimulai dari lembaga pendidikan.
"Kami berharap kemitraan ini dapat memperluas jangkauan edukasi kesehatan dan lingkungan untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan demi kesehatan diri dan lingkungan sekaligus menjadi langkah dan investasi masa depan untuk generasi emas, sehat, unggul, dan berkarakter," ungkap Astri.
Di sisi lain, Wakil Ketua MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah Mochamad Syafak Hanung menegaskan bahwa aksi kolektif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi keagamaan, serta lembaga pendidikan, sangat penting untuk menangani masalah stunting secara efektif.
"Sebagai bagian dari upaya ini, Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong sekolah sehat, yang sejalan dengan visi Muhammadiyah dalam mencetak generasi cerdas, berakhlak mulia, dan sehat secara holistik. Program edukasi seperti Edukasi Akbar Sekolah Sehat 2025 menjadi langkah strategis dalam mempercepat penanggulangan stunting dengan melibatkan langsung siswa, guru, dan orang tua dalam penerapan pola hidup sehat," tambah Mochamad.
Pendekatan yang menyeluruh dan komprehensif dalam edukasi gizi dan kesehatan di sekolah-sekolah menjadi kunci untuk menurunkan angka stunting. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Teaching Physical Education in Elementary School menyatakan bahwa pelatihan gizi bagi guru dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menilai status gizi siswa, yang sangat penting untuk deteksi dini masalah gizi.
Diharapkan Banyak Pihak Tergerak Mengatasi Masalah Stunting
Kerja sama antara Danone Indonesia dan MPKU PP Muhammadiyah bukanlah suatu hal yang baru. Sebelumnya, kedua organisasi ini telah berkolaborasi dalam berbagai program edukasi kesehatan, seperti program Sehat Bersama Isi Piringku, yang telah menjangkau ribuan siswa, guru, dan orang tua di berbagai daerah. Selain itu, Danone Indonesia juga berkontribusi dalam mendukung sertifikasi halal untuk UMKM melalui Lembaga Pemeriksa Halal Muhammadiyah. Astri Wahyuni berharap kolaborasi ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam upaya penanggulangan stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
"Dengan semakin banyak pihak yang terlibat, semakin banyak pula pihak yang terinspirasi melakukan hal serupa, sehingga target pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia dapat tercapai," tutup Astri.