Belasan Warga Sebang Meninggal Diduga Usai Pesta Miras di Acara Pernikahan, Ini Kronologinya
Para korban itu didiagnosa overdosis atau mengonsumsi alkohol lebih dari kadar.
Satu orang ditetapkan sebagai tersangka.
Belasan Warga Sebang Meninggal Diduga Usai Pesta Miras di Acara Pernikahan
Sebelas warga di Kabupaten Subang meninggal dunia diduga karena menenggak miras oplosan. Tiga orang lainnya saat ini menjalani perawatan di rumah sakit.
Dari jumlah itu, dua orang dalam kondisi kritis, satu orang lainnya sudah membaik.
Keesokan harinya, Senin (30/10) pagi warga tersebut meninggal dunia secara bergiliran saat menjalani perawatan di RSUD Ciereng Subang.
Ibrahim mengatakan mereka diduga menenggak minuman keras pada Sabtu (28/10) siang dalam acara pesta Pernikahan di Desa Sagalaherang Kaler Kec.Sagalaherang Kab. Subang. Mereka membeli minuman keras tersebut di Kampung Jabong Ds. Curug Rendeng Kec. Jalancagak.
“Mereka meminum minuman keras diacara pernikahan tersebut. Pasca kegiatan tersebut mereka mulai merasakan gejala sakit kemudian dibawa oleh pihak keluarga masing-masing ke faskes terdekat kemudian dirujuk ke RSUD Ciereng Subang."
Kata Kabid Humas
@merdeka.com
“Dalam proses penanganan di IGD RSUD Ciereng Subang sebagian korban meninggal dunia dan sebagian lagi masih dalam penanganan intensif (kritis),” Ibrahim melanjutkan.
Pihak kepolisian melakukan olah TKP sekaligus memeriksa, termasuk mengamankan sejumlah barang bukti puluhan botol minuman keras berbagai merek.
Selain itu, ditemukan pula dua buah corong plastic, satu buah kantong plastik pemanis buatan, tiga buah botol platik esen, satu buah teko platik, satu buah tong besar, dua pasang sarung tangan karet, dua sachet minuman berenergi.
Satu Orang jadi Tersagka
Kasubag Humas Polres Subang Iptu Yusman mengatakan pada kasus ini, polisi sudah menetapkan satu orang tersangka. "Sudah ada satu yang diamankan, nanti segera dirilis langsung sama Kapolres," kata dia.
Sementara itu, Humas RSUD Ciereng Subang Wawan Berdasarkan hasil pemeriksaan, para korban itu didiagnosa overdosis atau mengonsumsi alkohol lebih dari kadar.
"Hasil sampel, sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. Kami tidak melakukan pemeriksaan secara laboratorium dari akibatnya, cuma dari diagnosa kami ini karena pasien mengonsumsi alkohol lebih dari kadar," ungkapnya.
“Datangnya (pasien) tidak serentak, datangnya itu ada jeda-jeda beberapa jam karena memang di sana gak tahu di lapangan seperti apa,” ucap Kabid Humas.