Bentrok Simpatisan PDIP Vs PPP di Magelang Tak Diproses Pidana, Ini Penjelasan Kapolda Jateng
Kapolda menegaskan kerusuhan tersebut merupakan masalah komunikasi antara dua organisasi massa tersebut tidak ada kaitan dengan dua parpol.
Sejumlah orang luka-luka dalam peristiwa itu.
Bentrok Simpatisan PDIP Vs PPP di Magelang Tak Diproses Pidana, Ini Penjelasan Kapolda Jateng
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyatakan bentrokan antara simpatisan PDIP dan GPK di Muntilan, Magelang, tidak diproses pidana. Sebab kedua belah sudah dilakukan mediasi.
"Tidak ada pidana, semua sudah kita jembatani untuk mediasi untuk tidak terjadi potensi konflik pada saat kita melaksanakan kegiatan kepolisian," kata Kapolda di Semarang, Rabu (18/10).
Menurut Kapolda, kerusuhan tersebut merupakan masalah komunikasi antara dua organisasi massa tersebut. Dia meminta peristiwa itu tak dikait-kaitkan dengan masalah politik.
"Jadi itu kan organisasi-organisasi massa yang melaksanakan kegiatan, saya imbau sebagai Kapolda supaya tidak ditarik-tarik kepada ranah politik. Sudah perintahkan ke Kapolres, Dandim, Pak Bupati, juga sudah diperintahkan Pak Gubernur kita selesaikan secara kekeluargaan akhirnya selesai."
Kata Kapolda.
@merdeka.com
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu Setianto mengatakan akibat bentrokan di Muntilan, Magelang, pada Minggu (15/10) sore, 11 motor dinyatakan rusak dan tiga rumah terkena lemparan batu.
"Yang luka ada lima, tapi luka ringan, kena lemparan batu," kata Satake.
Selain itu belasan motor dan tiga rumah mengalami kerusakan. Sebanyak 6 motor dibakar massa dan 5 lainnya rusak.
"Ada rumah yang kena, mungkin faktor kelempar, kan mereka saling lempar. Ada tiga rumah yang kaca jendela yang rusak. Kendaraan 6 dibakar, 5 rusak," jelas Kabid Humas.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs Nana Sudjana mengatakan, konflik antar dua organisasi masyarakat (ormas) di Muntilan, Kabupaten Magelang beberapa waktu lalu sudah tertangani secara tuntas.
"Memang kemarin ada friksi, ada konflik yang terjadi di daerah Muntilan. Alhamdulillah bisa kami atasi," kata Nana, Rabu (18/10).
Dia menyebut konflik yang terjadi di Muntilan tersebut merupakan benturan dua ormas, yakni Barisan Siratal Mustaqim dan Gerakan Pemuda Ka'bah. Konflik ini sudah terpetakan sejak lama. Tak ada kaitan dengan parpol.
Saat konflik tersebut terjadi, Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro langsung menginstruksikan kepada jajarannya yakni Kapolres dan Dandim untuk mengambil tindakan. Penanganan juga berkoordinasi dengan Bupati Magelang.
"Jadi (begitu konflik terjadi), kami sudah turun tangan. Masalah ini sudah selesai. Tinggal kami mengikuti dan kendalikan kejadian tersebut," ungkapnya.
Namun demikian, ia meminta agar tetap waspada dan terus memetakan daerah-daerah yang berpotensi rawan konflik.