Berbagi di bulan suci, Hati Suci gelar Pasar Murah Ramadan
Merdeka.com - Pendidikan, kemampuan, wawasan, dan pengetahuan merupakan modal yang harus dimiliki untuk hidup dewasa ini. Hal tersebut penting karena merupakan modal utama suatu bangsa untuk dapat melahirkan generasi muda yang berguna bagi banyak orang dan membangun bangsa kemudian hari.
Patut disayangkan, masih banyak sekali warga Indonesia yang tidak dapat menempuh pendidikan tinggi karena faktor ekonomi. Khususnya bagi anak-anak di panti asuhan, meraih pendidikan sampai perguruan tinggi terasa seperti angan-angan belaka.
Mengusung kegiatan Pasar Murah telah menjadi sebuah tradisi rutin Hati Suci setiap bulan Ramadan. Tak terasa, pada tahun 2018 ini, Hati Suci akan menggelar Pasar Murah untuk yang ke-18 kalinya. Kali ini Hati Suci menyelenggarakan tema Pasar Murah “Indahnya Berbagi di Bulan Ramadan-“.
-
Siapa yang berhasil kuliah? Joko pun mengaku bahwa dirinya dan keluarga sangat mementingkan pendidikan anak, meskipun ia berada dalam kondisi keterbatasan yang menyulitkan. 'Ya suatu kebanggan bagi saya, memang dari dulu sebelum menikah, bahkan saya itu punya cita-cita nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak, yang saya utamakan memang segi pendidikan, walaupun bapaknya kondisinya kayak begini, yang penting anaknya bisa sekolah,' jelas Joko.
-
Siapa yang lulus dari sekolah? Gala dinner bersama lulusan tahun 2024 ini terlihat sangat berkelas.
-
Siapa saja yang bekerja di bidang pendidikan? Berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang pendidikan dan pekerja lainnya dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
-
Siapa yang baru saja lulus kuliah? Kabar gembira datang dari keluarga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti. Putra bungsunya, Alvy Xavier, baru saja menyelesaikan studinya di salah satu universitas ternama di Amerika Serikat.
-
Siapa yang wisuda? Arka Setya Andipa Asmara merupakan anak dari pasangan selebriti Dian Nitami dan Anjasmara. Baru-baru ini, Dian Nitami mengunggah momen wisuda sang putra di Instagram.
“Penyelenggaraan Acara Pasar Murah ini bertujuan sebagai wadah untuk saling berbagi kepada sesama. Kami menyediakan kebutuhan bahan pokok, seperti sembako, pakaian layak pakai, alat tulis, dan berbagai kebutuhan lain menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hasil yang kami dapatkan dari penyelenggaraan Pasar Murah ini nantinya akan kami alokasikan untuk dana pendidikan anak-anak panti asuhan," ungkap Francisca Setiati, selaku pimpinan Panti Asuhan Hati Suci.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, menurut Fransisca, Hati Suci juga mengajak berbagai pihak untuk berpartisipasi, seperti Rumah Piatu Muslimin, Yayasan Sayap Ibu, Panti Asuhan Dorkas dan Yayasan Heliconia. Beberapa pihak juga turut memberikan dukungan berupa produk untuk Pasar Murah Hati Suci diantaranya PT. Unilever Indonesia, PT. Sayap Mas Utama, PT. Guna Layan Kuasa, PT. Nirwana Lestari, PT. Kencana Mitra Tinelo, PT. Inkenas Agung, PT. Inbisco Niaga (Mayora Group), Tranaco Utama, Yogya Group, juga donatur-donatur pribadi yang sudah menjadi sahabat Hati Suci sejak lama.
"Setelah 17 kali diadakan, kami sangat berbahagia karena setiap tahunnya antusiasme masyarakat menyambut Pasar Murah Hati Suci tergolong sangat besar. Fakta ini dapat dilihat dengan selalu bertambahnya jumlah pengunjung yang datang dari tahun ke tahun. Wajar saja, barang-barang yang dijual di Pasar Murah jauh lebih murah dari harga pasar biasa."
Pada tahun 2018 ini, Francisca Setiati pun berharap angka jumlah pengunjung yang meramaikan Pasar Murah bisa lebih tinggi lagi.
“Selama 17 tahun penyelenggaraan, kami sudah berhasil menyekolahkan 30+ anak panti hingga lulus perguruan tinggi. Pada saat ini ada 6 anak yang masih kuliah dan tahun ini ada 5 anak yang akan masuk ke Perguruan Tinggi."
"Tahun ini kami berharap dapat mengumpulkan lebih dari Rp. 250.000.0000 (dua ratus lima puluh juta rupiah) untuk beasiswa pendidikan Panti Asuhan Hati Suci yang akan dapat membantu lebih banyak anak Panti untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi," tambah Fransisca.
Yayasan Hati Suci adalah sebuah organisasi sosial yang mengelola Panti Asuhan dan Sekolah Hati Suci tingkat SD hingga SMA. Yayasan Hati Suci pertama kali didirikan pada tahun 1914 oleh Ibu Lie Tjian Tjoen dengan nama Rumah Ati Soetji. Rumah ini awalnya berfungsi sebagai tempat penampungan bagi korban perdagangan wanita, di mana mereka bisa mendapatkan pelatihan keterampilan serta bekal untuk masa depan mereka.
Saat ini Rumah Ati Soetji telah berkembang menjadi sebuah Panti Asuhan yang tak hanya menampung korban woman trafficking namun juga anak perempuan yang terlantar baik itu terlantar dalam artian kasih sayang, tidak mampu secara ekonomi, maupun anak-anak yang menjadi korban kekerasan.
Misi ibu Lie yang dirintis sejak tahun 1914, sejalan dengan Konvensi PBB tentang Hak-Hak Anak dan di Indonesia baru dituangkan dalam UU No 23, tahun 2002. Misi tersebut telah melahirkan banyak generasi muda yang berhasil dengan akhlak baik dan budi pekerti luhur.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Syafruddin, tujuan pendidikan kader ulama untuk memantapkan wawasan wasatiyyat Islam, memperdalam bahasa arab dan khazanah ilmu keIslaman lainnya.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan hafalan Alquran, para santri akan mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Mereka akan menjadi guru ngaji di berbagai Rumah Tahfidz.
Baca SelengkapnyaBeasiswa ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam membentuk generasi muda Riau yang berkualitas untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Baca SelengkapnyaPemberian beasiswa itu bagian dari upaya BSI untuk ikut membangun kemajuan ekonomi syariah dan mengajak para mahasiswa untuk menjadi pengusaha muda.
Baca SelengkapnyaFH Unila 1984 sebenarnya kerap menggelar bakso sosial di internal.
Baca SelengkapnyaRatusan santri yang memadati Pelabuhan Jangkar berasal dari beberapa pondok pesantren di Situbondo.
Baca SelengkapnyaSelain biaya pendidikan penerima beasiswa juga akan mendapatkan uang saku dan asrama atau tempat tinggal selama kuliah.
Baca SelengkapnyaTahun ini juga disediakan beasiswa bagi 269 mahasiswa baru tahun ajaran 2024.
Baca SelengkapnyaDi ponpes ini, para santrinya digembleng untuk bisa menjadi seorang hafiz
Baca SelengkapnyaPara anak seleb Tanah Air ini memilih menyekolahkan anaknya ke pesantren. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca SelengkapnyaLewat program ini, 15 siswa tersebut akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan SPP/UKT, bantuan biaya hidup dan pendukung, bantuan biaya pengembangan kapasitas.
Baca SelengkapnyaBakti sosial dilakukan berupa paket khitan terhadap 15 orang anak dan pengobatan umum untuk 100 orang masyarakat.
Baca Selengkapnya