BKKBN Buat 12 Kampung KB di Daerah Otonomi Baru Provinsi Papua Selatan
pembentukan Kampung KB bertujuan untuk mengiplementasikan kegiatan prioritas
pembentukan Kampung KB bertujuan untuk mengiplementasikan kegiatan prioritas
BKKBN Buat 12 Kampung KB di Daerah Otonomi Baru Provinsi Papua Selatan
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mencanangkan 12 Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) di empat distrik di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Rabu (6/12).
Pencanangan 12 Kampung KB dipusatkan di Kampung Waninggap Say, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang merupakan ibu kota dari daerah otonomi baru Provinsi Papua Selatan.
Ke-12 Kampung KB yang dicanangkan itu adalah Kampung Waninggap Say, Kampung Ngguti Bob, Kampung Amun Kay yang merupakan wilayah dari Distrik Tanah Miring.
Lalu di Distrik Kurik terdiri dari Kampung Harapan Makmur, Kampung Salor Indah, Kampung Kurik, Kampung Anum Bob dan Kampung Ivimahad.
Provinsi Papua Selatan merupakan hasil pemekaran Provinsi Papua bersama Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Tengah berdasarkan Undang-Undang nomor 14 Tahun 2022.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, pembentukan Kampung KB bertujuan untuk mengiplementasikan kegiatan prioritas, yang meliputi pembangunan keluarga, kependudukan serta keluarga berencana.
Inti dari program ini adalah mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
"Keluarga berkualitas bisa dicapai dengan merencanakan usia pernikahan, merencanakan kelahiran, mengatur jarak kelahiran, merawat bayi dengan memberikan asi eksklusif selama 2 tahun," kata Hasto.
Terkait dengan stunting, Hasto mengatakan, target penurunan stunting 14 persen pada tahun 2024 dan target antara sebesar 18 persen di akhir tahun 2023.
Hasto menjelaskan, kendala yang dihadapi dalam upaya percepatan penurunan stunting adalah perilaku dari orang tua itu sendiri, mulai dari perilaku makan-makanan yang sehat dan perilaku hidup sehat.
Bupati Merauke Romanus Mbaraka dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda kabupaten Merauke Jeremias Paulus Ruben Ndiken menyambut baik pencanangan Kampung Berkualitas (KB) langsung oleh Kepala BKKBN Pusat.
“Untuk itu, tumbuh kembang Ibu dan Anak harus diperhatikan. Mulai dari asupan gizi hingga ke kesehatan Ibu dan Anak harus dijaga," kata Romanus.
Selain itu, dalam membina keluarga harus direncanakan dengan baik. Mulai dari usia pernikahan, nikah, hamil, kelahiran hingga 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Menurut Bupati, anak yang berkualitas dapat dihasilkan dengan mengikuti program dari BKKBN.