Bonus demografi jadi berkah jika infrastruktur lunak dibereskan
Merdeka.com - Mulai tahun 2020 mendatang Indonesia akan memanen bonus demografi. Namun, jika tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik, situasi besarnya jumlah usia produktif dibanding nonproduktif ini bisa berubah menjadi musibah bagi bangsa Indonesia.
Ketua Institut Harkat Negeri (IHN), Sudirman Said menyatakan hal itu dalam acara seminar nasional bertajuk Indonesia Bersinergi Menyambut Bonus Demografi, Sabtu (11/10) di Universitas Diponegoro, Semarang.
"Jika infrastrukturnya tidak disiapkan, bonus demografi yang seharusnya bisa menjadi berkah bagi pembangunan justru akan menimbulkan masalah," kata Sudirman, yang hadir sebagai pembicara tunggal dalam forum yang diadakan Diponegoro School of Nation itu.
-
Kenapa Sudirman mengajak semua pihak untuk menjaga ketertiban? Ia pun mengajak semua pihak untuk menegakkan pedoman hidup masyarakat Sulsel yakni Sipakatau dan sipakalebbi. Ia juga menegaskan mengedepankan sopan santun menjalani tahapan Pilgub Sulsel.'Kami berharap kepada seluruh teman-teman selama proses ini untuk menjaga ketertiban menjaga sipakatau atau sipakalebbi. Karena kami andalan hati mengadakan sopan santun sebagai karakter untuk Sulsel maju yang berkarakter,' ucapnya.
-
Apa yang dikatakan Sudirman terkait berkas pendaftarannya? 'Alhamdulillah ,kami tentu mengucapkan terima kasih banyak dan mohon maaf. Ketua tim pemenangan kami Bapak Irjen Pol (Purn) Andi Danu (Andi Damisnur),' ujarnya di KPU Sulsel, Kamis (29/8).Adek Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ini mengaku bersyukur seluruh berkas dan dokumen pendaftaran pasangan Cagub dan Cawagub Sulsel dianggap lengkap dan memenuhi syarat untuk diproses tahapan selanjutnya.'Alhamdulillah sebagaimana yang dibacakan, seluruh berkas dinyatakan lengkap dan siap untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Mengapa pajak penting untuk infrastruktur di Sumut? Pajak juga dapat digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, bandara, dan lain sebagainya. Hal ini sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
-
Siapa yang berperan penting dalam kemajuan bangsa? Sebab, para lanjut usia di Indonesia memang memiliki kiprah penting bagi kemajuan bangsa dan tanah air. Di antaranya seperti mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan, hingga memajukan peradaban bangsa.
-
Kenapa Museum Sudirman dibangun? Wisata sejarah ini dipersembahkan untuk mengenang perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman di Indonesia, yakni di Kota Yogyakarta dan Magelang.
-
Bagaimana peran influencer dalam pembangunan Medan? Dari keahlian, kreativitas, penguasaan perkembangan teknologi dan sosial media yag teman-teman miliki, akan lebih mudah mendengungkan segala pesan dan harapan-harapan dari masayarakat,“ kata Bobby.
Menurut Sudirman, yang tak kalah penting disiapkan untuk menyambut bonus demografi adalah infrastruktur lunak (soft infrastructure). Ini meliputi beragam hal yang berkaitan dengan masalah moral dan etika dalam berbangsa, seperti penegakan hukum, pemberantasan korupsi, kepemimpinan yang memberi keteladanan dan menginspirasi, serta mengedepankan keadilan sosial.
"Infrastruktur fisik penting, tapi yang tak kalah penting adalah pembangunan soft infrastructure. Tanpa ini bonus demografi akan berpotensi menimbulkan banyak masalah," imbuh Sudirman dalam acara yang dihadiri oleh aktivis mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia ini.
Jika infrastruktur lunak mampu dibereskan, maka prediksi sejumlah lembaga bahwa Indonesia akan menjadi negara terbesar keempat dunia secara ekonomi akan terwujud. Ini mengingat SDM produktif Indonesia, yang jumlahnya 70 persen lebih, akan menghasilkan produk barang dan jasa yang mampu diserap, baik oleh pasar domestik maupun ekspor.
"Jika PR besar mampu kita bereskan, maka ekonomi akan tumbuh tinggi, lapangan kerja tersedia, tingkat pengangguran dan kemiskinan dapat ditekan, daya beli masyarakat meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan pula kemakmuran bangsa Indonesia," jelas Sudirman, yang juga calon gubernur Jawa Tengah ini.
Untuk mengorkestrasi semua ini agar berjalan dengan baik, dalam pandangan Sudirman, perlu pemimpin yang tidak saja kompeten, tetapi juga memiliki visi ke depan (visioner). Pemimpin yang bekerja semata untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk golongan apalagi pribadi.
Dalam kesempatan itu, kepada aktivis mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa, Sudirman mengajak untuk mempersiapkan diri berperan mendorong terjadinya perubahan sebagaimana yang pernah dilakukan para pelajar dan mahasiswa di era perjuangan.
"Seluruh perubahan besar dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia selalu dimotori oleh mahasiswa, pemuda, dan kaum cendikiawan. Karena itu persiapkan diri sebaik mungkin untuk menyongsong perubahan mendatang," pungkas Sudirman. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar menegaskan bonus demografi bisa mewujudkan Indonesia emas.
Baca SelengkapnyaSisi penegakan hukum utamanya bisa berkeadilan dan dilakukan demi meminimalisasi korupsi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaHukum itu ibarat sebuah kapal, etika adalah samuderanya. Maka kapal hukum tidak mungkin berlayar mencapai tepian pulau keadilan jika samuderanya kering
Baca SelengkapnyaWapres mengingatkan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan pembangunan SDM
Baca SelengkapnyaBacawapres Mahfud MD menyinggung semangat untuk membersihkan Indonesia dari korupsi.
Baca SelengkapnyaBeberapa tokoh dalam sejarah Indonesia, seperti Sutan Sjahrir dan Mohammad Hatta, telah memberikan teladan luar biasa dalam moralitas dan etika publik.
Baca SelengkapnyaBonus demografi yang akan disambut dalam duadekade mendatang, semestinya membawa peluang kemajuan ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida berpesan untuk terus mengembangkan program-program pembangunan ketenagakerjaan pada masa mendatang.
Baca SelengkapnyaKesenjangan pengguna dan kecakapan digital masih terjadi gap yang cukup jauh.
Baca Selengkapnya