Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bonus demografi jadi berkah jika infrastruktur lunak dibereskan

Bonus demografi jadi berkah jika infrastruktur lunak dibereskan Sudirman Said jadi pembicara dalam acara seminar nasional bertajuk Indonesia Bersinergi Menyambut Bonus Demografi

Merdeka.com - Mulai tahun 2020 mendatang Indonesia akan memanen bonus demografi. Namun, jika tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik, situasi besarnya jumlah usia produktif dibanding nonproduktif ini bisa berubah menjadi musibah bagi bangsa Indonesia.

Ketua Institut Harkat Negeri (IHN), Sudirman Said menyatakan hal itu dalam acara seminar nasional bertajuk Indonesia Bersinergi Menyambut Bonus Demografi, Sabtu (11/10) di Universitas Diponegoro, Semarang.

"Jika infrastrukturnya tidak disiapkan, bonus demografi yang seharusnya bisa menjadi berkah bagi pembangunan justru akan menimbulkan masalah," kata Sudirman, yang hadir sebagai pembicara tunggal dalam forum yang diadakan Diponegoro School of Nation itu.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Sudirman, yang tak kalah penting disiapkan untuk menyambut bonus demografi adalah infrastruktur lunak (soft infrastructure). Ini meliputi beragam hal yang berkaitan dengan masalah moral dan etika dalam berbangsa, seperti penegakan hukum, pemberantasan korupsi, kepemimpinan yang memberi keteladanan dan menginspirasi, serta mengedepankan keadilan sosial.

"Infrastruktur fisik penting, tapi yang tak kalah penting adalah pembangunan soft infrastructure. Tanpa ini bonus demografi akan berpotensi menimbulkan banyak masalah," imbuh Sudirman dalam acara yang dihadiri oleh aktivis mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia ini.

Jika infrastruktur lunak mampu dibereskan, maka prediksi sejumlah lembaga bahwa Indonesia akan menjadi negara terbesar keempat dunia secara ekonomi akan terwujud. Ini mengingat SDM produktif Indonesia, yang jumlahnya 70 persen lebih, akan menghasilkan produk barang dan jasa yang mampu diserap, baik oleh pasar domestik maupun ekspor.

"Jika PR besar mampu kita bereskan, maka ekonomi akan tumbuh tinggi, lapangan kerja tersedia, tingkat pengangguran dan kemiskinan dapat ditekan, daya beli masyarakat meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan pula kemakmuran bangsa Indonesia," jelas Sudirman, yang juga calon gubernur Jawa Tengah ini.

Untuk mengorkestrasi semua ini agar berjalan dengan baik, dalam pandangan Sudirman, perlu pemimpin yang tidak saja kompeten, tetapi juga memiliki visi ke depan (visioner). Pemimpin yang bekerja semata untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk golongan apalagi pribadi.

Dalam kesempatan itu, kepada aktivis mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa, Sudirman mengajak untuk mempersiapkan diri berperan mendorong terjadinya perubahan sebagaimana yang pernah dilakukan para pelajar dan mahasiswa di era perjuangan.

"Seluruh perubahan besar dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia selalu dimotori oleh mahasiswa, pemuda, dan kaum cendikiawan. Karena itu persiapkan diri sebaik mungkin untuk menyongsong perubahan mendatang," pungkas Sudirman. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hal yang Perlu Dilakukan Indonesia Hadapi Bonus Demografi Menurut Ganjar
Hal yang Perlu Dilakukan Indonesia Hadapi Bonus Demografi Menurut Ganjar

Ganjar menegaskan bonus demografi bisa mewujudkan Indonesia emas.

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo: Basmi Korupsi untuk Mengembalikan Kepercayaan Rakyat
Ganjar Pranowo: Basmi Korupsi untuk Mengembalikan Kepercayaan Rakyat

Sisi penegakan hukum utamanya bisa berkeadilan dan dilakukan demi meminimalisasi korupsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Sebut Visi Indonesia Emas 2045 Bisa Terwujud, Ini Syaratnya
Mahfud MD Sebut Visi Indonesia Emas 2045 Bisa Terwujud, Ini Syaratnya

Mahfud mengingatkan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya
Perkuat Hukum dan Jaga Etika Pejabat Negara, Ini Rekomendasi BPIP
Perkuat Hukum dan Jaga Etika Pejabat Negara, Ini Rekomendasi BPIP

Hukum itu ibarat sebuah kapal, etika adalah samuderanya. Maka kapal hukum tidak mungkin berlayar mencapai tepian pulau keadilan jika samuderanya kering

Baca Selengkapnya
Ma’ruf Amin: Modal Besar Indonesia Menuju Indonesia Emas Sudah Kita Kantongi
Ma’ruf Amin: Modal Besar Indonesia Menuju Indonesia Emas Sudah Kita Kantongi

Wapres mengingatkan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan pembangunan SDM

Baca Selengkapnya
Semangat Mahfud MD Bersihkan Korupsi Demi Indonesia Emas 2045
Semangat Mahfud MD Bersihkan Korupsi Demi Indonesia Emas 2045

Bacawapres Mahfud MD menyinggung semangat untuk membersihkan Indonesia dari korupsi.

Baca Selengkapnya
Pejabat Publik Diminta Teladani Moralitas dan Etika Para Tokoh Sejarah Bangsa
Pejabat Publik Diminta Teladani Moralitas dan Etika Para Tokoh Sejarah Bangsa

Beberapa tokoh dalam sejarah Indonesia, seperti Sutan Sjahrir dan Mohammad Hatta, telah memberikan teladan luar biasa dalam moralitas dan etika publik.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf: Banyak PR di Sektor Ketenagakerjaan Menuju Indonesia Emas 2045
Wapres Ma'ruf: Banyak PR di Sektor Ketenagakerjaan Menuju Indonesia Emas 2045

Bonus demografi yang akan disambut dalam duadekade mendatang, semestinya membawa peluang kemajuan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Jadi Irup HUT ke 78 RI, Menaker: Bonus Demografi Kunci Indonesia Jadi Negara Maju
Jadi Irup HUT ke 78 RI, Menaker: Bonus Demografi Kunci Indonesia Jadi Negara Maju

Menaker Ida berpesan untuk terus mengembangkan program-program pembangunan ketenagakerjaan pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya
Hadapi Bonus Demografi 2045, SDM Indonesia Harus Cakap Digital
Hadapi Bonus Demografi 2045, SDM Indonesia Harus Cakap Digital

Kesenjangan pengguna dan kecakapan digital masih terjadi gap yang cukup jauh.

Baca Selengkapnya