Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPIP Sebut Pidato Soekarno Tekankan Pentingnya IPTEK Dalam Membangun Negara

BPIP Sebut Pidato Soekarno Tekankan Pentingnya IPTEK Dalam Membangun Negara Diskusi BPIP. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono Atmoharsono menyampaikan amanat pendidikan dalam pidato Soekarno. Bahwa membangun negara ekonomi, teknik, dan pertahanan adalah pertama-tama dan tahap utamanya membangun jiwa bangsa.

"Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan jiwa yang besar tidak akan dapat mungkin mencapai tujuannya. Inilah perlunya, sekali lagi mutlak perlunya, nation and sharacter building," kata Karjono dalam Dialog Kebangsaan Pembinaan Ideologi Pancasila, digelar di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Rabu (15/2).

"Artinya apa, IPTEK itu perlu IPTAQ," kata Karjono.

Sementara itu, anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka mengatakan, peran ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sebagai landasan pembangunan yang berpedoman pada ideologi Pancasila itu membutuhkan data yang akurat dan presisi. Untuk itu, menurutnya, regulasi atau produk hukum seperti Peraturan Pemerintah dan turunannya sangatlah penting.

"Seperti pentingnya Peraturan Daerah yang mengacu pada UU No.11 tahun 2019 tentang Sisnas Iptek serta UU No 23 tahun 2014," kata Rieke.

Ditekankannya, Pancasila merupakan sebuah ilmu ilmiah dan juga ilmu amaliah. Ilmu tersebut diamalkan dalam setiap pembangunan di segala bidang kehidupan.

"Tujuan dari Pancasila sebenarnya adalah Pancasila adil dan makmur. Itu tujuan sebenarnya," ujarnya.

Rieke menegaskan, Pancasila merupakan sebuah jalan untuk mewujudkan visi negara Indonesia, menjadi negara merdeka, berkeadilan dan memakmurkan masyarakat. "Pembangunan yang menyeluruh, yang menyatukan antar pulau, kecamatan dan desa, yang disebut semesta berencana," kata Politisi PDI Perjuangan ini.

Rieke menyebut, para pendiri bangsa mengamanatkan dalam pembangunan harus berdasarkan hasil riset ilmu pengetahuan dan teknologi. Undang-undang juga tegas mengatakan, kebijakan pembangunan pemerintah harus berlandaskan hasil riset ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Jadi tidak boleh asumsi, karena kebijakan pembangunan itu menyangkut rakyat, makanya harus hasil riset, artinya harus ada data akurat dan aktual. Bicara tentang Pancasila, maka alokasi anggaran harus berbasis riset berupa data akurat aktual, menggambarkan kebutuhan real rakyat," ucap Rieke yang merupakan Anggota Pansus RUU Sisnas IPTEK ini.

Rieke mengatakan, perjuangan mulai tampak, salah satunya dengan lahir Undang-undang No 11 tahun 2019. Yakni tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (UU Sisnas IPTEK).

Sehingga IPTEK tidak hanya menjadi sekedar ilmu, namun juga harus berkontribusi dalam mengambil kebijakan. "Bahwa untuk memenuhi kontribusi pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan nasional perlu diatur mengenai Sisnas IPTEK," ujar Rieke.

"Sains adalah untuk kemaslahatan, untuk kehidupan yang lebih baik. Bukan melahirkan saudara-saudra menjadi sarjana, magister atau doktor, tetapi Sains itu untuk pembangunan nasional," kata Rieke.

Rektor Undip, Yos Johan Utama mengatakan, ilmu menjadi bermanfaat dan barokah ketika dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan kesejahteraan bangsa. "Maka dari itu wujud nyata dari menempatkan posisi ilmu pengetahuan adalah sangat strategis sebagai pengembangan Indonesia yang berdasarkan Pancasila," ujar Yos.

Yos mengatakan, maka seyogyanya segala orientasi ilmu pengetahuan agar betul-betul terhubung, menyatu, dengan apa yang ada dalam ideologi Pancasila. "Maka segalanya harus diwarnai, bahwa ilmu itu mengandung aspek dari sila kesatu sampai sila kelima Pancasila," ucap Yos.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka

Wakil Kepala BPIP Rima Agristina memberikan kuliah umum kepada 100 orang di Lemhannas.

Baca Selengkapnya
Rieke Diah Pitaloka Jadikan PPNSB 1958-1969 sebagai Memori Kolektif Bangsa
Rieke Diah Pitaloka Jadikan PPNSB 1958-1969 sebagai Memori Kolektif Bangsa

Dia meyakini, Rieke sangat memahami makna penting dan strategis dokumen tersebut dalam menunjukkan runutan proses perencanaan pembangunan nasional bangsa.

Baca Selengkapnya
Mendagri: Kebijakan Harus Disusun Berdasarkan Teori dan Data
Mendagri: Kebijakan Harus Disusun Berdasarkan Teori dan Data

Mendagri menjelaskan bahwa statistik berperan penting dalam pembuatan kebijakan.

Baca Selengkapnya
Luncurkan Buku
Luncurkan Buku "Kekerasan Simbolik Negara", Rieke Diah Pitaloka Ingin Kaum Intelektual Melek Data

Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka baru saja meluncurkan buku terbarunya berjudul "Kekerasan Simbolik Negara" di Gedung Auditorium Komunikasi UI, Depok.

Baca Selengkapnya
BPIP: Pendidikan Kunci Mencerdaskan Bangsa Agar  Mencapai Keadilan Sosial
BPIP: Pendidikan Kunci Mencerdaskan Bangsa Agar Mencapai Keadilan Sosial

BPIP memberikan pembekalan kepada mahasiswa penerima beasiswa LPDP

Baca Selengkapnya
Megawati Tegaskan Calon Kepala Daerah yang Maju Lewat PDIP Harus Pakai Visi Misi Partai
Megawati Tegaskan Calon Kepala Daerah yang Maju Lewat PDIP Harus Pakai Visi Misi Partai

“Saya ingin nanti model, nanti kalau pilkada itu. Tidak ada, kan harus bikin visi misi, visi misi dari partai," kata Megawati

Baca Selengkapnya
PDIP Sentil Pembangunan IKN Harusnya Tiru Soekarno, Bukan Mengemis pada Modal Investor
PDIP Sentil Pembangunan IKN Harusnya Tiru Soekarno, Bukan Mengemis pada Modal Investor

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta pemerintah meniru Presiden pertama RI Soekarno saat membangun IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Ganjar Mengaku Kerap Dipanggil dan Dinasihati Megawati
Ganjar Mengaku Kerap Dipanggil dan Dinasihati Megawati

Ganjar bercerita kerap dipanggil dan berdiskusi dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
Iman dan Taqwa Kunci Terhindar dari Dampak Negatif Teknologi
Iman dan Taqwa Kunci Terhindar dari Dampak Negatif Teknologi

Teuku Riefky juga meyakini bahwa manusia yang berkualitas adalah kunci sukses pembangunan nasional.

Baca Selengkapnya
Cara Pemerintah Menuju Indonesia Emas Lewat Data BPS
Cara Pemerintah Menuju Indonesia Emas Lewat Data BPS

Menuju Indonesia emas tidak hanya bersumber dari data BPS.

Baca Selengkapnya
Diusulkan Gibran, Seberapa Penting Siswa Belajar Mata Pelajaran AI dan Coding?
Diusulkan Gibran, Seberapa Penting Siswa Belajar Mata Pelajaran AI dan Coding?

Gibran menitipkan pesan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mengupayakan mata pelajaran AI dan coding di SD dan SMP.

Baca Selengkapnya
Ini Tiga Faktor Utama Wujudkan Generasi Pengguna Digital yang Kuat
Ini Tiga Faktor Utama Wujudkan Generasi Pengguna Digital yang Kuat

Komisi I DPR RI berkomitmen penuh untuk terus mendorong program-program pengembangan peningkatan kualitas generasi Indonesia.

Baca Selengkapnya