Budi Waseso sebut kartel kokain jaringan Kolombia masuk Indonesia
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengungkapkan jaringan kartel narkotika jaringan Kolombia sudah masuk ke Indonesia. Masuknya jaringan narkoba kartel Kolombia ini terkuak setelah BNN berhasil mengungkap kasus penyelundupan kokain di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Di Indonesia ada 72 jaringan narkotika internasional, kemarin NTB sudah masuk jenis kokain dari Kolombia. Sekarang Kolombia sudah betul. Prediksi saya, saat itu saya ke Kolombia 5 kartel di Kolombia sudah hancur total," kata Budi Waseso dalam acara Sinergitas Penanganan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap (P4G) narkotika di Gedung Prahurit Makodam IV Diponegoro/ Jateng di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Semarang kemarin.
Dia menceritakan, masuknya kartel kokain jaringan Kolombia terjadi setelah lima kartel di sana dihabisi tentara Marinir Amerika. Pemerintah Kolombia meminta bantuan Amerika untuk menumpas kartel narkotika yang sudah menewaskan sekira 500 anggota polisi setempat.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
"Diporak-porandakan karena ditangani oleh Amerika. Dibantu oleh 3.000 tentara Marinir dengan lengkap persenjataanya untuk melawan kartel di Kolombia porak-poranda. Karena apa? Amerika ikut campur, tentara dan Kepolisian Kolombia sudah angkat tangan, hands up untuk menghadapi kartel," bebernya.
Bahkan untuk meluluhlantakan kartel narkotika jaringan Kolombia, pasukan Amerika menggunakan helikopter Black Hawk. Usai kehancuran kartel jaringan itu pecah dan sebagian bekerja di Indonesia.
"Malah di kala polisi akan menyerbu kartel, begitu menyerbu kartel itu 500 polisi Kolombia meninggal dunia. Kalah sama kekuatan kartel narkoba sehingga Kolombia minta batuan Amerika, sehingga dibantu dilawannya pakai pesawat tempur dengan heli Black Hawk dihancurkan semua. Hari ini bersih. Dan prediksi saya akan bekerja di Indonesia. Kemarin kokain di NTB," katanya.
Budi Waseso mengkhawatirkan, dengan masuknya kartel jaringan narkoba Kolombia, peredaran jenis-jenis narkoba baru bisa tidak dapat terlacak. Pasalnya saat ini ada indikasi kuat sebanyak 60 jenis narkoba baru masuk ke Indonesia. Puluhan jenis narkoba baru itu tidak semuanya terdeteksi dan dapat terlacak BNN.
"Dilaporkan di dunia perkembangan ada 60 jenis baru masuk ke Indonesia. Baru 43 masuk konstruksi hukum UU No 35 atau UU Kesehatan. 17 belum bisa karena belum bisa diatur karena ketidakmampuan kita untuk mendeteksi dari narkotika baru itu," bebernya.
Dia mengaku tidak adanya laboratorium bertaraf internasional yang mengakibatkan puluhan jenis narkotika baru tidak bisa terlacak.
"Kenapa? Karena kita tidak punya laboratorium khusus narkotika. Badan POM belum punya, BNN belum punya, di UI juga belum punya, di Kepolisian juga belum punya. Sehingga ini perlu salah satunya ke depan, Indonesia harus memiliki pusat laboratorium narkotika nasional yang bertaraf internasional tentunya," bebernya.
Dia menambahkan bahwa Indonesia merupakan pangsa pasar yang bagus untuk narkoba. "Kalau tidak, kita tidak mampu mendeteksi 800 jenis baru akan masuk pasti akan masuk ke negara kita. Karena negara kita jadi pangsa pasar baik. Semua narkotika hasil penelusuran BNN diimpor dari 11 negara dari berbagai macam jenis narkotika. Tidak ada yang diekspor. Semua habis. Habis terserap dan terjual di Indonesia. Luar biasa," pungkasnya.
Jaringan narkoba di Indonesia kini juga semakin kuat. Mereka dilengkapi dengan senjata pabrikan dari pasar gelap di perbatasan. Kondisi ini tentu berbeda jauh dari sebelumnya yang hanya menggunakan senjata rakitan.
"Awalnya begitu kita lakukan tindakan tegas, mereka masih menggunakan dengan keterbatasan awal saya (memprediksi) mereka menggunakan rakitan. Hari ini mereka sudah gunakan senjata pabrikan," tuturnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan terbaru, BNN menemukan fakta para pemain narkoba memakai senjata api jenis revolver sampai otomatis M16 dan AK 47.
"Terakhir kemarin kita temukan ada M16, AK47, revolver, pistol. Pabrikan semua dan tidak ada produksi dalam negeri. Pabrik dari luar (negeri)," ungkapnya.
BNN berhasil menangkap salah satu pemasok dan kini masih dalam proses pengembangan penyelidikan di Mabes Polri.
"Saya sampaikan kepada Pak Kapolri, kepada KaBIN, Kepada Panglima TNI. Setelah ditelusuri benar. Ada sindikat itu dan tertangkap. Baru satu tapi sedang kami kembangkan," ujarnya.
Dia menambahkan, mereka sudah beberapa kali memasok senjata. Selain ke bandar dan jaringan narkoba, juga memasok ke para teroris.
"Nah ini ancaman," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus narkotika di Pulau Bali pada 2023 meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022. Total terdapat 806 kasus yang diungkap Polda Bali sepanjang tahun ini.
Baca SelengkapnyaDari total 173 tingkat kejahatan di perbatasan pada 2022, meningkat hingga 330 tindak kejahatan hingga Juni 2023.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit menyoroti kerawanan wilayah perbatasan Indonesia dalam rapat dengan DPR di Kompleks Parlemen, Senin (10/7).
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaUpaya Kapolri meningkatkan keamanan di perbatasan juga harus berbanding lurus dengan anggaran ke sana.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu, ganja, ekstasi dan kokain disita polisi dari pengungkapan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaLuqman juga menduga terdapat penggunaan drone untuk menjatuhkan narkoba di titik koordinat yang sudah ditentukan oleh para pengedar.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaPara tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita sejumlah barang bukti antara lain 1,12 ton ganja, lebih dari 1 ton sabu, 2,5 kg kokain, hingga ratusan ribu butir ekstasi dan obat terlarang.
Baca SelengkapnyaDari penggerebakan di kampung narkoba tersebut, ditambahkan Dodi, angka peredaran narkoba sudah menurun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan sementara, kokain tersebut diterima oleh YP di Kota Bandung dari luar daerah.
Baca Selengkapnya