Budi Waseso soal Fredi: Faktanya belum ada, bisa saja sejuta oknum
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan internal terkait testimoni gembong narkoba Fredi Budiman. Dia mengatakan, tim saat ini tengah melakukan pencarian barang bukti, aparat yang terlibat seperti yang diutarakan Fredi melalui Koordinator KontraS Haris Azhar.
"Masih berjalan, kita bekerja terus untuk mencari barang bukti, fakta-fakta tersebut. Kita tidak bisa bekerja tanpa fakta itu," tegas Budi Waseso di DPR, Jakarta, Selasa (6/9).
Terkait belum ada bukti sampai saat ini, Mantan Kabareskrim Mabes Polri ini mengatakan, pihaknya bersama TNI dan Polri terus berupaya mencari kebenaran testimoni tersebut.
-
Siapa yang membantu Budiono? Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekandar, menjenguk dan memberi bantuan sembako serta kasur untuk Budiono.
-
Siapa yang membantu Budi? Dengan bantuan Tuti, Budi berhasil melepaskan kakinya dari dahan pohon.
-
Bagaimana kondisi Budiono sekarang? Budiono Sutikno tampak terbujur kaku pada salah satu kamar di Rumah Susun Kudu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
-
Apa penyakit yang diderita Budiono? Tubuhnya yang dulu sehat kini lemah tak berdaya akibat penyakit diabetes dan katarak yang derita.
-
Apa yang diminta Budi Waseso dari Nadiem Makarim? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Apa yang terjadi dengan Budi Arie? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi didesak mundur buntut server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) diretas.
"Kita kan bekerja dan kita bersama-sama. Kita koordinasi dengan TNI, Polri. Karena ada oknumnya dari TNI, dari Polri, dari BNN. Kita sama-sama membuktikan itu, ini negara hukum, kita juga aparat penegak hukum, berdasarkan fakta dan bukti yang kita dapatkan, kalau tidak ada fakta, bagaimana bisa kita buktikan," tukasnya.
Soal pertemuan Koordinator KontraS Haris dengan pihak BNN waktu lalu, Budi Waseso mengatakan, hal itu hanya untuk klarifikasi awal dan butuh keterangan lebih dalam lagi.
"Kan bertemu hanya untuk klarifikasi dan juga menanya pada beliau. Kan harus ada kelanjutan, Pak Haris kan punya jaringan, fakta-fakta, yang katanya dimiliki. Itu yang beliau perlu sampaikan. Bagaimana saya membuktikan itu, karena belum ada fakta-fakta itu," tandasnya.
"Kita tidak punya kewenangan, ini kan pidana umum. Kita tidak bisa. Sifatnya undangan, untuk memperkuat ini dan kehadiran beliau dilindungi UU, makanya kita memberikan kewenangan pada Polri untuk menindaklanjuti, membuktikan semua. Harus berdasarkan hukum. Bilamana dipanggil harus hadir. Kalau BNN yang panggil kan dasarnya tidak ada, hanya klarifikasi," sambung Budi Waseso.
Dia tidak mau gegabah terhadap laporan Haris Azhar yang mengatakan adanya anggota BNN yang menerima uang dari hasil narkoba Fredi Budiman.
"Faktanya belum ada. Bisa saja sejuta oknum, tapi faktanya belum ada. Kita tidak bisa menuding-nuding," tukas Waseso.
Lebih jauh, dirinya meminta kepada masyarakat agar mempercayakan kepada penegak hukum untuk menyelesaikan kasus tersebut.
"Yang jelas tim saya bekerja dan berkoordinasi yang dilakukan Kapolri dan Panglima TNI, kita serius, nggak main-main," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan tes psikologi forensik terhadap Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar tidak membutuhkan pengakuan dari Pegi.
Baca SelengkapnyaKejagung mengakui, penyidik masih mempertimbangkan belum perlunya pemeriksaan lanjutan bagi Dito Ariotedjo.
Baca Selengkapnya