Bupati Banyuwangi Berbagi Inovasi Pengembangan Daerah di Forum CALD Filipina
Merdeka.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani diundang memaparkan pengembangan daerah dalam menghadapi pandemi covid 19 bersama sejumlah tokoh pemerintahan Asia. Membawa sejumlah inovasi, Ipuk berbicara dalam forum Webinar Smart City International, yang digelar oleh Councils of Asian Liberals and Democrats (CALD) yang berbasis di Filipina, Selasa (24/8).
Webinar tersebut diikuti oleh sejumlah narasumber di antaranya, Pejabat Eksekutif Senior Pemerintah Kota Taoyuan-Taiwan, Evan Chang. Turut bergabung koordinator proyek Regional Friedrich Naumann Foundation for Freedom, Vanessa Steinmentz; Sekretaris Jenderal CALD, Francis Blue Abaya.
"Seminar CALD ini untuk membahas bagaimana kita dapat menata kembali smart cities serta peluang apa yang dapat ditawarkan dalam menghadapi pandemi. Praktik-praktik baik kita bahas bersama di forum tersebut, termasuk saya menjelaskan bagaimana Banyuwangi bergotong royong selama masa pandemi ini," kata Ipuk.
-
Siapa yang dikunjungi Bupati Ipuk di Banyuwangi? Di sela kegiatan Safari Ramadan, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjenguk seorang lanjut usia (lansia), Jumhari, yang sakit dan tinggal sebatang kara, di Kecamatan Genteng, Selasa (26/3).
-
Dimana para delegasi internasional berkunjung di Banyuwangi? Mereka mengunjungi Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu yang merupakan salah satu Kampung KB yang banyak memiliki program-program kependudukan berbasis warga desa. Di sana mereka disuguhkan hasil pertanian dan olahannya setempat. Seperti buah naga, manggis, dan durian.
-
Apa yang dikampanyekan Bupati Ipuk di Hari Santri Banyuwangi? 'Sebagaimana tema hari santri, Jihad Santri Jayakan Negeri, bisa berupa jihad melawan perundungan di lingkungan pendidikan,' pesan Ipuk saat memberikan amanat pada upacara HSN di halaman Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Minggu (22/10).
-
Kenapa Bupati Ipuk mendorong pengembangan alpukat di Banyuwangi? Melihat potensi tersebut, Bupati Ipuk meminta kepada Dinas Pertanian untuk mendorong pengembangannya. Apalagi alpukat ini merupakan salah satu buah yang digemari masyarakat luas.
-
Dimana Bupati Ipuk buka bersama dengan petani? Agenda Safari Ramadan yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali digelar pada Jumat sore (22/3). Kali ini, tampak berbeda. Ia santap buka bersama ratusan petani di Embung Ja’i, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari.
-
Siapa yang dipantau oleh Bupati Banyuwangi? Ipuk meninjau layanan kesehatan di Puskesmas Kertosari dan RSUD Blambangan Banyuwangi. Di puskesmas dan RSUD Blambangan, Ipuk berkeliling dan melihat layanan di sana.
Sejumlah hal dibahas dalam webinar tersebut. Mulai bagaimana respons daerah menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi akibat covid-19, bagaimana teknologi mempermudah penanganan covid-19, hingga bagaimana peran pemerintah daerah melakukan perencanaan ulang daerahnya pasca pandemi Covid-19.
"Tentunya pemanfaatan teknologi-lah yang memungkinkan penanganan Covid-19 bisa dilakukan secara lebih baik. Kita terus bekerja ke arah tersebut," kata Ipuk.
Ipuk mengatakan, Banyuwangi telah mengoptimalkan sistem Smart Kampung. Banyuwangi memulai dengan layanan informasi pemerintahan dari pinggiran.
"Bagi Banyuwangi tantangan terbesar adalah konektivitas di wilayah pedesaan. Mengingat luas Banyuwangi yang mencapai 5.700 km2 serta kondisi geografisnya yang terdiri pegunungan, hutan, hingga pesisir pantai. Konektivitas ini sangat penting untuk mengatasi masalah karena dengan konektivitas akan membuat masyarakat desa mendapatkan layanan yang lebih baik," kata Ipuk.
Layanan Smart Kampung mencakup 7 dimensi, antara lain pendidikan dan seni budaya, pelayanan kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, penanggulangan kemiskinan, one stop service pelayanan publik, tata kelola keuangan desa dan informasi publik.
Ipuk juga menjelaskan bahwa dirinya juga berupaya mendekatkan pelayanan publik ke warga desa. Salah satunya dengan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa). Adalah program yang dilakukan Ipuk dan Wakil Bupati Sugirah untuk menjemput bola berbagai permasalahan warga. Desa-desa tersebut mayoritas berada di daerah terdepan Banyuwangi yang membutuhkan waktu tempuh cukup lama dari pusat kota.
Urusan yang dituntaskan seperti kesehatan, pendidikan, administrasi kependudukan, sertifikat rakyat, jaminan sosial, pertanian, peternakan, perikanan, UMKM, kepemudaan, rumah tinggal, dan sebagainya.
Banyuwangi juga membuka pelaporan online bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak pandemi Covid-19 yang terintegrasi dengan sistem Smart Kampung. Sistem pelaporan ini digunakan untuk menampung warga yang belum terdaftar di skema jaring pengaman sosial, baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Selain itu, warga bisa mengecek para penerima bansos dari pusat, provinsi, maupun kabupaten.
"Dalam pelaporan bansos online tersebut ada dua fitur Pelaporan warga yang belum menerima bantuan dan pengecekan penerima bansos. Basisnya adalah nomor induk kependudukan (NIK) yang kami silangkan dengan Smart Kampung yang telah mempunyai basis data lengkap semua penerima bantuan. Jadi tidak ada data ganda," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani diundang memaparkan tentang progres program Smart Kampung, sistem digitalisasi di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaIpuk juga berharap Ikawangi bisa menjadi inkubator bagi warga Banyuwangi untuk menumbuhkan jejaring ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaASEAN Smart City Network (ASCN), dihadiri delegasi 10 negara anggota ASEAN, di Luang Prabang, Laos.
Baca SelengkapnyaPasar takjil Ramadan ini menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah. Sekaligus media merajut harmoni dalam masyarakat. Ipuk juga meminta agar dinas
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memaparkan bagaimana Geopark Ijen bertransformasi.
Baca SelengkapnyaAjang ini dijadikan Bupati Ipuk Fiestiandani untuk menyerap aspirasi dari para disabilitas guna pengambilan kebijakan pembangunan inklusif.
Baca SelengkapnyaIpuk juga berpesan kepada segenap seniman dan budayawan untuk senantiasa merespon perkembangan dunia seni global.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sendiri mengenakan baju adat Minang Koto Gadang, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaSuasana kehangatan dan keakraban menyelimuti open house Idul Fitri 1445 H yang digelar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk mengatakan dunia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan terkait demografi dan kependudukan di tengah kemajuan teknologi.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu dimanfaatkan Ipuk untuk memotivasi kelompok difabel.
Baca SelengkapnyaRenald Kasali yang merupakan guru besar ekonomi Universitas Indonesia itu menyebutkan saat ini dunia mengalami disrupsi.
Baca Selengkapnya