Cerita Menegangkan Ojol Angkut Penumpang Diduga Korban Penipuan Lowongan Kerja di Bekasi
Arif berharap penipuan berkedok lowongan pekerjaan ini bisa diberantas sampai ke akar-akarnya. Karena kasus ini meresahkan masyarakat, terutama pencari kerja.
Korban sampai gemetaran akibat ketakutan.
Cerita Menegangkan Ojol Angkut Penumpang Diduga Korban Penipuan Lowongan Kerja di Bekasi
Seorang pencari kerja hampir menjadi korban penipuan di Ruko Gakaxy, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Beruntung dia memesan ojek online sehingga bisa kabur dari penipuan berkedok lowongan pekerjaan.
Dugaan penipuan yang dialami pencari kerja bernama Gira ini terekam dalam percakapan antara penumpang dengan pengemudi ojek online bernama Achmad Rifyannur (26). Tangkapan layar percakapan mereka pun viral di media sosial.
Peristiwa dugaan penipuan berkedok lowongan pekerjaan ini dialami Gira pada Selasa (25/7). Gira yang saat itu sedang berada di dalam ruko untuk panggilan kerja tiba-tiba memesan ojek online, karena dia merasa ketakutan. Dalam tangkapan layar yang diposting akun Instagram @gojek24jam, Gira meminta tolong dan ingin kabur dari dalam ruko. Spontan hal itu membuat pengemudi ojek online yang biasa disapa Arif ini merasa keheranan dan bertanya maksud dari ucapan Gira."Mas tolongin saya. Saya gemeteran. Mau kabur dari tempat ini. Saya di ruko nomor 83,"
kata Gira melalui aplikasi percakapan aplikasi ojek online dikutip dari akun Instagram @gojek24jam, Rabu (26/7).
Arif saat itu menanyakan alasan Gira ingin kabur dari dalam ruko tersebut. Dengan cepat dia langsung menuju ke lokasi untuk menjemput Gira.
"Saya bingung ijin keluarnya gimana, kaya ditahan. Takut kasus penipuan," kata Gira.
Arif kemudian menyarankan agar Gira berpura-pura memesan makanan melalui ojek online, sehingga ada alasan untuk keluar dari dalam ruko. Namun Gira dilarang untuk keluar.
"Saya langsung keluar pas mas standby ya, oke. Tolong ya mas, saya takut. Ini saya udah bilang pesen gofood malah gak boleh keluar, paling nanti saya terabas aja," ucapnya.
Dalam tangkapan layar percakapan itu, Arif memberi tahu kepada Gira kalau ruko tersebut merupakan gudang penipuan. Gira pun menyadari kalau dirinya hampir menjadi korban penipuan berkedok lowongan pekerjaan
"Oalahh, saya niat kerja padahal. Oke saya kedepan, tunggu 3 menitan ya," katanya.
Respons Pemkot Bekasi
Postingan dugaan kasus penipuan berkedok lowongan pekerjaan ini mendapat tanggapan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto. Melalui akun Instagram @mastriadhianto dia meminta agar Satpol PP dan Disnaker Kota Bekasi mengecek kejadian tersebut. "Segera di cek @satpolppkotabks @humasdisnakerkotabekasi," tulis Tri.
Sementara itu, dihubungi melalui akun Instagram @ahmadrifyannur, Arif mengatakan kalau ruko di wilayah Galaxy banyak yang dijadikan tempat penipuan berkedok lowongan pekerjaan. Oleh karena itu, dia secara spontan ingin menyelamatkan Gira.
"Karena saya tahu di daerah Galaxy situ banyak ruko loker penipuan, jadi spontan saya kepengen si customer ini buat keluar aja dari situ. Cuma dia bilang ditahan, saya sih emang sudah niat jemput dan pasang badan kalau emang nanti ada tindakan apa-apa dari dalam ruko. Tapi setelah saya sampe ruko Alhamdulillah si customer aman keluar, cuma seperti orang buru-buru dan ketakutan gitu," kata Arif.Selama di perjalanan menuju tempat yang dituju customernya di wilayah Jakarta Barat, Gira bercerita memang mengajukan lamaran untuk lowongan pekerjaan itu melalui situs pencari kerja. Saat itu tertulis tidak dipungut biaya sepeser pun.
"Lalu dia dapat WA panggilan kerja dari yang dia apply, ketika dia apply loker tersebut dituliskan tidak dipungut biaya apapun, dan nama perusahaan yang dia apply dengan yang dia datangi di ruko Galaxy itu berbeda, tetapi alamatnya sama," kata Arif.
Saat berada di dalam ruko lantai satu, lanjut Arif, Gira bercerita kalau dirinya diberi tahu akan ada biaya administrasi sebesar Rp1,5 juta. Kemudian di lantai dua, dia diminta membayar uang dengan jumlah tersebut. "Setelah naik ke lantai dua dia mendapat semacam prospek dari HRD-nya, setelah itu diperintahkan untuk membayar Rp1,5 juta yang harus dibayar hari itu juga, jika tidak ada diperintahkan untuk minjem uang ke ortu, saudara atau teman. Dari situ dia merasa yakin kalau loker tersebut penipuan," ucapnya.
Arif berharap penipuan berkedok lowongan pekerjaan ini bisa diberantas sampai ke akar-akarnya. Karena kasus ini meresahkan masyarakat, terutama pencari kerja. "Ya semoga sindikat penipuan berkedok lowongan kerja ini bisa dibereskan sampai akar-akarnya, kalau bisa sampai bekingan-bekingannya, semisal ada yang membekingi, karena ini sudah menjadi keresahan masyarakat sejak lama," katanya.