Cilacap dilanda badai dan angin kencang, puluhan rumah rusak
Merdeka.com - Hujan disertai angin kencang melanda sebagian besar wilayah Cilacap bagian barat pada Kamis (17/11) petang. Akibatnya, puluhan rumah rusak ringan serta tujuh rusak berat dan tiga diantaranya rusak berat karena tertimpa pohon.
Kepala UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap wilayah Majenang, Edi Sapto menuturkan, angin kencang melanda wilayah tersebut sekitar pukul 15.00 WIB. Angin kencang yang disertai hujan deras tersebut menyebabkan 29 rumah di Desa Limbangan Kecamatan Wanareja, Cilacap rusak.
"Kebanyakan yang rusak hanya pada bagian atapnya saja," ujarnya saat dihubungi, Kamis (17/11) malam.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Kenapa abrasi di Desa Cemarajaya parah? Kondisi ini karena permukaan pantainya landai, sedangkan lautnya dangkal. Lalu karakter laut juga sering mengalami pasang surut, bahkan sehari sampai dua kali,' kata dia.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Dia menjelaskan, 29 rumah yang rusak tersebut terjadi di dua dusun, yakni 18 rumah di Dusun Kroya dan tujuh rumah rusak ringan serta empat rusak berat di Dusun Karang Nangka Desa Limbangan. Angin kencang juga terjadi di Desa Pahonjean Kecamatan Majenang.
"Saat ini baru terlaporkan kejadian tersebut terjadi di tiga RT yang ada di wilayah Desa Pahonjean," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Desa Pahonjean Suyoto menuturkan, angin kencang menyebabkan tiga rumah warga tertimpa pohon. Rumah yang rusak tersebut berada di RT07/RW02, RT01 dan RT02/RW05.
"Kondisinya saat ini rusak berat, namun tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut," jelasnya.
Selain itu, kejadian serupa juga mengakibatkan satu rumah di Desa Rejodadi Kecamatan Cimanggu, Cilacap tertimpa pohon. Petugas BPBD Cilacap wilayah Majenang, Muhadi, rumah yang roboh akibat tertimpa pohon tersebut milik Casiyem (56).
"Pemilik rumah selamat karena saat rumahnya ambruk sudah berada di luar rumah," ujarnya.
Dia melaporkan, satu anak berusia delapan tahun di Desa Limbangan Kecamatan Wanareja, terluka saat rumahnya tersambar petir. Mengetahui kejadian tersebut, anak tersebut kemudian langsung dibawa ke Puskesmas oleh warga dan pemerintah Desa Limbangan.
"Saat ini, masih terus dilakukan pendataan sekaligus membantu mengevakuasi barang yang bisa diselamatkan," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaIwan Setiawan meminta agar meningkatkan kewaspadaan jika terjadi cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaKecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca Selengkapnya11 orang mengalami luka ringan dan sudah dinyatakan sembuh, serta 1 orang kini masih menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca Selengkapnya