Datang jam 3 pagi, warga Surabaya urus paspor mengantre 10 jam lebih
Merdeka.com - Jelang Hari Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, puluhan pengurus paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya harus rela menunggu selama lebih dari 10 jam, karena antre sejak pagi sebelum Subuh. Bahkan, jika sudah mendapatkan nomor antrean, mereka masih menunggu panggilan dari petugas Imigrasi.
Seperti yang diungkapkan seorang sepasang suami istri Nanang dan Titin, warga Dukuh Pakis Gang 6, Surabaya. Keduanya harus rela antre sejak pukul 03.00 WIB di depan Kantor Imigrasi. Baru bisa masuk ke dalam, sekitar pukul 09.00 WIB, itupun nanti menunggu antrean untuk mengambil formulir administrasi mengisi biodata pribadi.
"Saya baru bisa masuk selesai semua iya sekitar pukul 11.00 WIB. Itu setelah semua adminitrasi sudah lengkap semuanya. Baru bisa untuk melakukan foto diri, dilakukan petugas," kata Nanang kepada merdeka.com, Minggu (24/12).
-
Kemenkumham melayani berapa pemohon paspor per hari? Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sendiri menyiapkan 25 booth pelayanan paspor, yang mampu melayani 1.000 pemohon paspor per harinya.
-
Mengapa orang sering begadang? Kecenderungan untuk begadang sering kali dikaitkan dengan faktor genetika dan usia. Orang dengan chronotype malam cenderung memiliki kebiasaan tidur larut malam dan bangun lebih siang.
-
Kenapa orang sering begadang? Banyak orang memilih begadang karena merasa malam adalah waktu yang paling produktif.
-
Kenapa pendaftaran CPNS diperpanjang? 'Terkait hal ini, kami juga terus berkoordinasi dengan PERURI sebagai instansi pengampu meterai elektronik untuk segera mengatasi kendala yang terjadi serta juga menyiapkan opsi lainnya. Yang dapat dipastikan adalah keputusan yang diambil pemerintah tidak akan merugikan pelamar seleksi CPNS,' ujarnya.
-
Kenapa pemburu diskon rela mengantre lama? Discount hunter kadang terlihat tidak masuk akal. Bagaimana tidak? Kamu rela mengantre lama dan berdesak-desakan.
-
Mengapa masa kerja PPK Pilkada 2024 relatif panjang? Masa kerja PPK Pilkada 2024 yang relatif panjang ini, mencakup berbagai tahapan penting dalam pelaksanaan Pilkada.
Pria berusia 50 tahun itu juga mengungkapkan, kalau sebelumnya sempat melakukan pengurusan paspor melalui layanan online, namun selalu gagal, dan sering muncul kata-kata error. Dia pun akhirnya memilih jalan mengurus paspor yang digunakan untuk berangkat umrah itu secara manual, mendatangi kantor imigrasi.
"Sistem online itu sering error. Kemudian saya mengambil blangko dua minggu lalu, tapi sudah habis. Kemudian saya kembali lagi, berangkat lebih pagi dan alhamdulillah bisa dapat blangko mengurus paspor untuk umrah bersama istri (Titin)," ujar dia.
Mengenai hal tersebut Direktur Lalu lintas Keimigrasian Ditjen Imigrasi Kemenkumham, Cucu Koswala, yang saat itu melakukan sidak langsung mendengarkan dari keluhan pasutri tersebut. Dia mengaku minta maaf mengenai sistem pelayanan yang ada sekarang ini, terutama sistem online yang sering error.
"Memang benar, bapak ibu,kalau pengurusan sistem online sekarang ini sedang error. Terutama jelang Hari Natal dan pergantian Tahun Baru, itu sering terjadi di tiap tahun sekali," kata Cucu Koswala di sela sidak di Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya.
Faktor dari sistem pelayanan online yang sering error, kata Cucu Koswala, dikarenakan keterbatasan sistem. Sehingga, menyebabkan membludaknya pengurus paspor. Apalagi akhir tutup tahun itu sering terjadi. Maka yang dilakukannya, pihak Imigrasi memberikan pelayanan kepada pengurus paspor.
Dengan membuka layanan paspor simpatik yang digelar secara serentak, seluruh Indonesia. "Sebenarnya Sabtu (23/12) kemarin itu harusnya buka. Tapi kita ganti, hari Minggu (24/12) ini dibuka untuk memberikan layanan paspor simpatik," katanya.
Secara terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya Romi Yudianto juga mengungkapkan, untuk mengantisipasi membludaknya pengurus paspor, pihaknya akan membuka layanan sistem antrean walk in, sesuai dengan intruksi pimpinan. Di mana, nantinya masyarakat yang biasanya tidak bisa mengurus paspor pada hari Sabtu, maka mulai bulan depan dibuka.
"Sebagai terobosan, saya akan mencoba di awal tahun 2018 di bulan Januari, setiap Hari Sabtu pelayanan paspor sistem antrian walk in akan tetap buka, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jika itu dianggap telah berhasil, maka nanti akan saya laporkan ke pimpinan, apakah dilanjutkan atau tidak," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca SelengkapnyaLayanan imigrasi di Bandara Soekarno Hatta terganggu. Pihak Imigrasi menyatakan gangguan terjadi pada server Pusat Data Nasional Kominfo.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaMemasuki H-4 lebaran, Sabtu (6/4), ribuan kendaraan antre untuk masuk Pelabuhan Merak, Kota Cilegon. Antrean panjang terjadi hingga masuk ke dalam tol.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaMemasuki H-4 Lebaran pada Sabtu (6/4), ribuan kendaraan mengantre untuk memasuki Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.
Baca SelengkapnyaViral video yang memperlihatkan antrian yang begitu panjang. Ternyata antrian tersebut para pencari kerja di Cianjur, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDemi berlibur ke Puncak Bogor, sejumlah warga rela menunggu rekayasa lalu lintas satu arah atau one way
Baca SelengkapnyaBanyak para pemudik harus rela terjebak antrean panjang hingga berjam jam untuk bisa menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni.
Baca SelengkapnyaPada H-4 Lebaran, pemudik yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera terpantau memadati di Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaAntrean ini sudah berlangsung lebih dari dua bulan akibat TPA Cipayung kelebihan kapasitas dan belum ada lokasi pembuangan sampah baru.
Baca SelengkapnyaAcara tersebut digelar dalam rangka merayakan hari jadi Imigrasi ke-74.
Baca Selengkapnya