Dengar minta tolong di tengah laut, Iwan mengira dengar suara hantu
Merdeka.com - Iwan, ABK KM Keval 02, penyelamat korban kapal ikan KM Redjeki-03 yang tenggelam di Perairan Belang, Kamis (23/2) sekitar pukul 20.00 malam, mendengar suara minta tolong. Iwan sempat mengira mendengar suara hantu.
"Hari Jumat tanggal 24 februari pukul 05.00 pagi saya lagi buang palanto (jala). Saya dengar ada orang berteriak minta tolong. Saya kaget siapa yang berteriak tolong masih gelap. Saya pikir suara hantu dan langsung balik ke kapal penampung," jelas dia kepada awak media, Sabtu (25/2), di Pelabuhan Belang.
Saat itu, Iwan dan ABK KM. Neval 02 lainnya sedang mencari ikan disekitar TKP yang berjarak sekitar 86 mil dari pelabuhan Belang. Ia kemudian melaporkan suara didengarnya ke Kapten kapal. Karena masih gelap, mereka memutuskan untuk melakukan mencari sumber suara beberapa saat kemudian.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
Ketika mulai terang, mereka kembali ke sumber suara dan menemukan 3 orang korban sedang terapung. Ketiganya berhasil dievakuasi ke kapal penampung. Satu orang pingsan sementara dua lainnya dalam keadaan sehat.
"Di atas kapal, mereka bilang masih ada korban lainnya. Kami cari lagi dan mendapati mereka sedang terapung di laut. Setelah diselamatkan total korban adalah 18 orang. Kami sempat melakukan pencarian enam korban hilang namun karena bahan bakar berkurang terpaksa kami kembali ke pelabuhan," pungkasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPara korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Jumat (14/7) dini hari pukul 01.30 WIB. Saat itu, tujuh orang sedang melakukan pengobatan alternatif dengan mandi di tepi Danau Kuari
Baca SelengkapnyaAN, dukun pengobatan alternatif sudah ditangkap dan dimintai keterangan
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaMomen enak-emak kejar kapal ferry yang sudah berlayar ini viral dan mencuri perhatian.
Baca Selengkapnya