Densus 88 tangkap teroris di Batam
Merdeka.com - Densus 88 Polri terus mengembangkan pelaku terduga teroris di Batam, Kepulauan Seribu. Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan, pelaku terduga teroris inisial HA alias Abisya ditangkap pada Rabu (21/12), sekitar pukul 16.30 WIB.
"Ini keterlibatan kelompok KGR pimpinan GRD yang merencanakan kegiatan amaliyah (tindak pidana terorisme)," kata Martinus saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/12).
Menurutnya, pelaku tersebut mengikuti baiat kepada ISIS bersama anggota kelompok KGR di Sungai Ladi, Batam. Pelaku juga ikut serta dalam mengelola Rafiqa Travel milik Rafiqa Hanum, istri Bahrun Naim.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
"Pelaku memiliki peran sebagai perekrut orang yang akan bergabung dalam kelompok KGR yang akan berangkat ke Suriah," ujar dia.
Dia juga menambahkan, pelaku tersebut menyembunyikan dua warna negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) etnis Uyghur, yakni Ali dan Doni Sanjaya. Dua orang itu termasuk dalam jaringan teroris The East Turkestan Islamic Movement masuk ke Indonesia secara ilegal ke Batam.
"Kami belum menerima jumlah pasti DPO, namun ini upaya pencegahan yang dilakukan aparat Densus 88 yang selalu bekerjasama dengan pemerintah," tukasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, selain menangkap terduga teroris, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di dua tempat.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bersama Polda Jatim berhasil menyita sejumlah barang bukti bahan kimia, alat pembuat bahan peledak dan casing bom.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaSandi mengatakan anggota Densus tersebut benar diamankan diamankan Kejagung.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 sempat menemui Ketua RT sebelum menggerebek kontrakan tersangka teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris berinisial M ditangkap di Stasiun Solo Balapan sekitar pukul 19.30 WIB.
Baca Selengkapnya