Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris Jaringan JI di Bekasi Utara
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror kembali melakukan penangkapan terhadap sejumlah terduga teroris. Mereka ditangkap pada Jumat (10/9) pagi.
"Penangkapan 3 orang terduga terorisme hari ini Jumat, 10 September 202," kata Kabag Penum Div Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (10/9).
Mereka yang ditangkap diketahui berinisial MEK, S dan SH. Penangkapan ini dilakukan di wilayah Bekasi Utara, namun dengan lokasi yang berbeda-beda.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Ditangkap di Bekasi Utara di lokasi yang berbeda," ujarnya.
Ramadhan menyebut, mereka yang ditangkap itu merupakan jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
"Kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). SH adalah salah satu dewan syuro JI," sebutnya.
Saat ini, mereka yang ditangkap tersebut langsung dibawa atau diamankan ke Polda Metro Jaya.
"(Dibawa) Ke Polda Metro," tutupnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah mengamankan sebanyak 53 orang terkait dugaan tindak pidana terorisme selama kurang lebih satu minggu. Mereka yang diamankan itu dari 11 provinsi yang ada di Indonesia.
"Kemudian dari 11 provinsi itu pertama dari Sumut itu 8 orang, kemudian Jambi ada 3 orang, Lampung itu ada 7 orang, Kalbar ada 1 orang dan Kaltim ada 3 orang. Sulsel 3 orang, Maluku ada 1 orang, Banten ada 6 orang, Jabar 4 orang, Jateng 11 orang, Jatim 6 orang," kata Argo dalam konpers secara virtual, Jumat (20/8).
Dari 53 orang yang telah diamankan tersebut, sebanyak 50 orang tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah yang diamankan pada 10 Provinsi. Sedangkan, untuk 3 orang lainnya yang diamankan di Kaltim tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulat (JAD) serta menjadi pendukung ISIS.
Wilayah Jateng dan Sumut
"Jadi ada beberapa orang yang kita amankan itu dari berbagai peran, kemudian yang kita tangkap itu mulai hari Kamis, 12 Agustus itu di Jateng ada 2 orang ini. Ini keterlibatannya itu sebagai koordinator Syam Organizer dan juga sebagai Kepala Divisi Pengamanan Toliah Khodimah bagian Timur," jelasnya.
"Kemudian di tanggal 13 nya kita ada mengamankan 8 orang di Sumatera Utara. Ini yang di Jateng tadi inisialnya TEP dan M., sedangkan di Sumut ini inisial RS dia sebagai bendahara di tahun 2019-2021. Kemudian sebagai anggota korlap, yang bertugas mengurisi Maklubin ini. Ini yang tersangka RS," sambungnya.
Sedangkan untuk IH ini sebagai penanggungjawab 1 Toliah wilayah Tapanuli Selatan. Lalu, untuk AKS sebagai penanggungjawab 2 yakni Tanjung Balai dan Kisaran.
"Sedangkan keempat inisial R sebagai penanggungjawab 3 untuk wilayah Medan Kota dan Tebing Tinggi. Kelima H, ini adalah sebagai petugas yang mengutip, yang megumpulkan dana untuk kelompoknya. Kemudian juga mengumpulkan dari uang SO itu pada acara Taklim itu di sana," ungkapnya.
"Kemudian keenam, itu adalah inisial DI. DI ini pernah berangkat ke Suriah tahun 2013 dan kemudian sebagai Dewan Pengawas Yayasan Las Aba di Sumut. Kemudian pernah menjabat sebagai humas di SO pusat Syam Rrganizer maksudnya itu pada tahun 2017-2019," tambahnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris di Kecamatan Rawalumbu dilakukan pada hari yang sama dengan di Bekasi Timur. yakni Selasa (3/9) pagi.
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaTiga pria diamankan dalam sebuah rumah kontrakan di Kota Batu
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penangkapan teroris.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca Selengkapnya