Diduga terkena virus Zika, WNI asal Banyumas meninggal di Malaysia
Merdeka.com - Satu buruh migran asal Banyumas Jawa Tengah bernama Sri Murni (40) meninggal mendadak di Malaysia, Selasa (6/9) pagi. Sri diduga terjangkit virus zika di negeri jiran tersebut.
Menurut pihak keluarga, saat ditemui di rumah duka yang beralamat di Desa Banteran, Kecamatan Sumbang, sehari sebelum meninggal Sri sempat berbicara dengan suaminya, Ruswan (46) melalui sambungan telepon.
"Sehari sebelum dirawat, Sri sempat berbicara dengan suaminya melalui sambungan telepon. Saat itu, suaminya Ruswan menanyakan kabar kesehatannya, katanya sehat-sehat saja," ujar perwakilan keluarga Sri, Mahmudi, Kamis (8/9) sore.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Siapa yang terinfeksi virus Nipah? Dilansir dari Kemenkes, dijelaskan bahwa virus Nipah ini bisa menjadi penyebab munculnya penyakit emerging zoonotik.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Apa itu virus West Nile? Virus yang bisa berefek mematikan, West Mile, menjangkiti 100 warga Israel. Delapan orang dirawat di ICU karena diserang virus ini dan saat ini dalam kondisi kritis.
Diakuinya, keluarga duka mendapat kabar tersebut baru di hari Rabu (7/9). Saat itu pihak perusahaan penyelenggara tenaga kerja menemui suami Sri yang bekerja.
"Saat itu kami tidak tahu. Karena pihak perusahaan ingin langsung berbicara kepada suaminya. Kemudian perwakilan perusahaan langsung menemui Ruswan di tempat kerjanya, dan memberitahu kalau istrinya meninggal pada Selasa sekitar pukul tiga pagi di salah satu rumah sakit yang ada di Malaysia," ucapnya.
Mahmudi mengemukakan, dari penjelasan perusahaan yang menemui keluarga di rumah duka, Sri meninggal karena mengidap penyakit paru-paru, ginjal dan zika. Sebelum meninggal, Sri sempat dirawat di rumah sakit yang ada di Malaysia, Senin (5/9) sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Diakui Mahmudi, saat berangkat untuk mengadu nasib kali kedua di negeri jiran tersebut, keponakannya dalam keadaan sehat.
Dalam surat visum, Sri Murni disebutkan meninggal karena terinfeksi virus septic shockwith severe metabolic acidosis. Pihak keluarga mengaku tidak paham tentang virus yang menyerang Sri secara tiba-tiba.
"Katanya terinfeksi virus yang sedang banyak menyerang orang itu, tapi saya tidak paham. Tetapi saat berangkat, sempat ditanya sama suaminya, 'kamu sehat kan?' Kemudian, Sri menjawab sehat. Padahal, Sri pernah mengatakan akan pulang ke Indonesia pada Desember nanti," ujarnya.
Sri berangkat melalui PT Gasindo yang memiliki cabang perwakilan di Adipala, Cilacap pada Januari 2016. Diakui Mahmudi, keberangkatan Sri tersebut merupakan kali kedua ke Malaysia. Saat ini pihak keluarga masih menunggu kedatangan jenazah Sri Murni yang hingga saat ini masih diurus persyaratan administrasi.
"Pihak perusahaan dan agen sendiri mengatakan siap untuk memenuhi hak-hak Sri kepada ahli warisnya, dalam hal ini diwakilkan suaminya," ucapnya.
Kepergian Sri yang tiba-tiba ini, membuat anak pertamanya, Yogi (23) merasa terpukul. Kepada wartawan, Yogi mengatakan pernah berharap agar sang ibu tidak pergi bekerja hingga ke luar negeri.
"Saya pernah meminta agar ibu tidak usah berangkat ke Malaysia, cukup cari kerja di Jakarta saja. Tetapi ibu tidak mau dan lebih memilih pergi ke Malaysia," ujarnya.
Lebih jauh, dia berharap agar jenazah sang ibu segera dibawa kembali ke Tanah Air agar segera dikebumikan di kampung halamannya. "Saat ini kami berharap agar jenazah ibu bisa segera kembali ke Tanah Air," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.
Baca SelengkapnyaPasien tersebut meninggal di RSUD Fatmawati, Solo, Kamis (21/3).
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.
Baca SelengkapnyaSetelah pengobatan pada bidan tak kunjung berhasil, kondisi korban makin parah hingga harus cuci darah.
Baca SelengkapnyaWarga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaSeorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaSiswa SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun itu disebut-sebut tewas usai menerima kekerasan
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini seekor Harimau Sumatera bernama Nurhaliza dikabarkan mati di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Gunungkidul meninggal karena Antraks. Korban sempat dirawat di rumah sakit
Baca SelengkapnyaAyah mertua Chua Kotak pergi untuk selama-lamanya lantaran mengalami komplikasi berbagai penyakit.
Baca Selengkapnya