Didukung Kiai dan Santri, La Nyalla Optimistis Jokowi Menang di Madura
Merdeka.com - Pulau Madura, diprediksi akan menjadi arena pertempuran sengit perebutan suara antara Capres-Cawapres urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin dengan pasangan urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno.
Merujuk hasil survei Surabaya Suvey Center (SSC) yang dirilis pada 9 Januari 2019 lalu, pasangan Jokowi-Ma'ruf masih kalah telak dengan Prabowo Sandi di wilayah Madura.
Nah, untuk memperkecil kekalahan Jokowi-Ma'ruf di Pulau Garam, bahkan kalau mungkin bisa membalik kemenangan, para kiai muda dan santri terus menggalang kekuatan di Madura.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Siapa yang ingin Prabowo menangkan di Jawa Timur? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Mengapa Jokowi ingin Pemilu 2024 Jurdil dan Luber? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
Seperti deklarasi Himpunan Lora Madura (Hilma) untuk Jokowi-Ma'ruf di Pamekasan pada tanggal 13 Januari 2019 lalu, misalnya yang ternyata juga mendapat support dari Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur, La Nyalla M Mattalitti.
Terlebih, di Pilpres 2019 kali ini, mantan Ketum PSSI itu beralih dukungan, yang pada 2014 silam mendukung Parabowo, kini merapat ke Jokowi dan sempat memastikan kemenangan Capres-Cawapres urut 01 tersebut.
Sehari berikutnya, Senin (14/1) malam, giliran Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) yang diinisiasi Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, juga menggelar deklarasi di Sumenep.
Menurut La Nyalla, dukungan kiai dan santri se-Madura dan JKSN ini akan mencetak sejarah baru untuk Jokowi-Ma'ruf di Pulau Madura. "Ini tentu sebuah panggilan sejarah dari kalangan pesantren demi keutuhan negara," tegas La Nyalla di Surabaya, Selasa (15/1).
Dukungan para kiai muda dan santri di Madura, lanjutnya, sebagai bentuk tanggung jawab, serta penghargaan kaum pesantren terhadap sukses Jokowi memimpin Indonesia di periode pertamanya. "Deklarasi ini sebuah momentum kemenangan kaum santri, khususnya di Madura," tegas La Nyalla.
Optimisme La Nyalla
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur ini juga mengaku optimistis, bahwa dengan modal dukungan para kiai dan santri, Jokowi-Ma'ruf akan membalik situasi di Madura, dan akan mengalahkan Prabowo-Sandi. "Mari kaum santri kita sambut kemenangan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," ajak La Nyalla bersemangat.
Sekadar informasi, pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi yang kala itu berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) kalah telak dari rivalnya, pasangan Prabowo-Hatta di empat kabupaten yang ada di Madura.
Rinciannya di Sumenep, Prabowo-Hatta menang 332.956 suara (57,57 persen) sedang Jokowi-JK hanya 245.410 suara (42,43 persen). Di Pamekasan, Prabowo-Hatta 378.652 suara (73,69 persen) dan Jokowi-JK 135.178 suara (26,31 persen).
Kemudian di Sampang, Prabowo-Hatta 474.752 suara (74,47 persen), Jokowi-JK 162.785 suara (25,53 persen). Sedangkan di Bangkalan, Prabowo-Hatta 644.608 suara (81,20 persen), Jokowi-JK 149.258 suara (18,80 persen).
Bila ditotal, perolehan suara Prabowo-Hatta se-Madura mencapai 1.830.968 suara, Jokowi-JK 692.631 suara. Berarti Jokowi-JK kalah telak dari Prabowo-Hatta sebesar 1.133.337 suara.
Sementara hasil survei SSC periode 10-20 Desember 2018 yang dirilis tanggal 9 Januari 2019 lalu dengan margin of error mencapai 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, menunjukkan, bahwa perolehan suara Pilpres 2019 di Madura, diprediksi tidak berubah.
Angka kemenangan untuk Prabowo-Sandi versi SSC, mencapai 53,6 persen. sedangkan Jokowi-Ma'ruf hanya 39,1 persen. Sedangkan 7,3 persen sisanya, merupakan undecided voters.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terpilihnya Mahfud MD sebagai pendamping Ganjar dan Cak Imin sebagai pendamping Anies mengindikasikan pentingnya suara NU dan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan mengatakan, dukungan para kiai NU kepada Prabowo memperkokoh elektabilitas jelang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Insya Allah AMIN menang di Madura karena dari dulu harapan Perubahan ada di Anies Muhaimin," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan justru turun di Jawa Timur setelah Cak Imin bergabung menjadi cawapres.
Baca SelengkapnyaTiga pekan jelang pencoblosan Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil menemui Prabowo dan Jokowi dalam kesempatan terpisah, tetapi dalam waktu berdekatan.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas Ganjar di Jawa Timur malah makin kokoh pascadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPertarungan Pilkada Jakarta 2024 semakin panas karena melibatkan para tokoh penting.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Jawa Timur adalah lumbuh suara untuknya dan Mahfud pada Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaHasil survei tersebut menjadi cambuk bagi Cak Imin untuk bekerja keras.
Baca SelengkapnyaJumlah pemilih di Jatim saat ini mencapai 31,4 juta. Jatim juga merupakan salah satu kunci dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca SelengkapnyaPecinta Jokowi di NTT melihat bahwa penerus program kerja Jokowi itu ada pada pasangan Prabowo - Gibran.
Baca Selengkapnya