Ditinggal Nenek Menyetrika Sambil Nonton TV, Balita Tewas Tenggelam
Merdeka.com - USM, balita 11 bulan ditemukan meninggal dunia di genangan banjir setinggi 50 sentimeter samping rumahnya, Dusun Mekar Jaya, Desa Kuala Cenaku, Kecamatan Kuala Cenaku, Indragiri Hulu Riau, Sabtu (10/11).
Ibu korban Syarifah Muti'ah (23) diduga lalai karena meninggalkan anaknya saat hendak mandi. Korban dititipkan kepada neneknya Agustina.
"Saat dititip itu, nenek korban sedang menyetrika baju sambil menonton televisi," ujar Kapolres Indragiri Hulu AKBP Dasmin Ginting, Minggu (11/11).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Tiba-tiba Agustina sadar kalau cucunya beranjak dari dalam keluar rumah. Setelah dicari, korban tak kunjung ditemukan. Agustina memberitahukan kepada ibu korban.
"Mereka kembali mencari korban hingga ke rumah tetangga. Beberapa menit kemudian, akhirnya korban ditemukan mengapung di genangan air setinggi 50 sentimeter," ujar Dasmin.
Korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Agustina dan Syarifah kaget dan berteriak histeris melihat buah hatinya meninggal dunia. Para tetangga yang melihat kejadian itu mengangkat korban.
Korban dibawa ke Puskesmas Kuala Cenaku. Tim medis Puskesmas menegaskan kepada keluarga bahwa nyawa korban tak dapat ditolong. Korban langsung dibawa ke rumahnya untuk disemayamkan.
"Keluarga korban memutuskan untuk tidak melakukan autopsi. Sebab tidak ada yang janggal dengan kematiannya," jelasnya.
Untuk diketahui, sekitar 4.000 rumah warga terendam air akibat banjir yang melanda Kabupaten Indragiri Hulu. Bahkan 41 sekolah juga ikut terdampak, beberapa di antaranya meliburkan siswa karena ruang kelas tidak bisa digunakan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau sudah menetapkan status tanggap darurat. Status itu ditetapkan sejak tanggal 5-25 November 2018 mendatang. Meski polisi dan BPBD telah memantau dan memberikan bantuan logistik kepada para warga, namun Pemkab Inhu belum terlihat melakukan kebijakan untuk penanggulanagan bencana banjir di sana.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaBanjir Kendari, Puluhan Warga Dievakuasi dan 1 Anggota TNI Meninggal Tersengat Listrik
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaSudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaMenurut Sutanto, sumber api saat ini diduga berasal dari rumah ketiga balita yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaTanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan media lokal, sedikitnya 17 siswa telah tewas dalam insiden tragis ini.
Baca Selengkapnya