DPR Minta Polisi Jangan Buncit, Ini Reaksi Mabes Polri
Merdeka.com - Anggota DPR Trimedya Panjaitan sempat menyinggung polisi buncit saat rapat bersama Kapolri Jenderal Idham Azis pada Rabu 20 November 2019. Soal itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan bahwa gemuk secara proporsional tentu ideal.
"Jangan (buncit), gemuk saja. Ya olahraga," tutur Argo di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/11).
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menambahkan, personel kepolisian memang dituntut untuk selalu siaga menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Tentunya dengan fisik dan berat badan yang ideal, maka tugas tersebut semakin dapat terlaksana dengan baik.
-
Apa yang diminta DPR dari polisi? Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Bagaimana DPR berharap Polri bekerja? 'Pilkada serentak ini pastinya tidak kalah ‘panas’ dari Pemilu kemarin. Dan salah satu ruang pertarungan ide itu adanya di ruang digital, media sosial. Nah peran Polri di sini yaitu memastikan agar tidak adanya hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Konten-konten ujaran kebencian dan fitnah juga harus dipantau. Jangan sampai ada pihak yang sengaja menggiring dan menyesatkan masyarakat. Saya yakin polisi bisa 100% menjaga kondusifitas keamanan sepanjang Pilkada,' ujar Sahroni dalam keterangan (11/9).
-
Apa saja permintaan DPR RI ke polisi? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Apa harapan DPR untuk polisi? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap polisi terus melakukan pembaruan terhadap modus-modus yang digunakan pelaku kejahatan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba. 'Nah ini nih, makin ke sini para pengedar narkoba itu makin banyak akalnya. Momen mudik Lebaran pun dipakai untuk aji mumpung. Karenanya, polisi harus cerdik dalam mengungkap setiap modusnya. Harus berpikir out of the box dalam menebak cara-cara mereka'.
-
Apa yang diminta DPR ke Polisi? 'Pokoknya wajib dijatuhi hukuman pidana, biar jera orang-orang nekat itu. Dan sebagai sebagai warga Jakarta, kami tentunya berharap pihak kepolisian bisa menjadikan ini bahan evaluasi.' 'Bahwa saat CFD dan di jam-jam olahraga pagi, sebetulnya sangat rawan terjadi tindak kejahatan. Jadi mungkin polisi bisa meningkatkan intensitas pemantauan cctv dan menempatkan aparat tambahan di titik-titik tertentu. Agar masyarakat bisa berolahraga dengan lebih tenang,' tambah Sahroni.
-
Mengapa DPR memuji Polda Metro Jaya? Langkah ini ini dilakukan sebagai kerja sama Polda Metro Jaya bersama unsur masyarakat dalam pengamanan Pemilu 2024. Polda Metro Jaya bakal menggandeng organisasi kemasyarakatan (ormas) hingga satpam untuk ikut serta dalam pengamanan Pemilu 2024.
"Orang yang ingin berat badannya ideal itu tentunya harus melalui upaya-upaya yang sehat, olahraga, dan sebagainya. Itu sebagai tuntutan performa, dimana stamina Polri itu harus prima. Kedua, terkait aspek penampilan. Kalau polisi terlalu tampak gendut kan tidak elok dilihatnya, jadi harus betul-betul ideal," kata Asep.
Pertimbangan Positif
Tentunya masukan yang didapat dalam rapat dari Komisi III akan menjadi pertimbangan positif bagi Polri. Hanya saja, lanjutnya, terbitnya surat telegram rahasia sebagai instruksi Kapolri Idham terkait hal tersebut belum dapat diprediksi.
"Nanti kita liat tindak lanjutnya seperti apa, cuma hal positif ini sudah beberapa kali juga jadi atensi, sebenarnya secara reguler di kepolisian sudah ada program itu. Setiap enam bulan sekali kita kan lakukan tes physical fitness test, tes kemampuan fisik kan otomatis harus didukung fisik yang prima," ujar Asep.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut tips jitu badan tetap mau bekerja dengan aman di saat sering merasa lelah.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan pengecekan, berat badannya justru menuai rasa heran dari para komandan.
Baca SelengkapnyaSeorang jenderal TNI kaget melihat anggota Polisi asal Papua yang hanya bertinggi badan 149 cm, bisa masuk karena setia terhadap NKRI.
Baca SelengkapnyaSeorang Bripda terciduk para pamen usai miliki badan terlalu kurus sampai dituduh bayar masuk polisi. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPolisi ini kepergok komandannya pakai celana orang sampai dibilang kedodoran.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengatakan wacana pembentukan AKD sebagai langkah DPR mengakomodir kemungkinan penambahan kementerian di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPanja ini akan berfokus pada penegakan tugas kepolisian agar sesuai peraturan perundang-undangan.
Baca SelengkapnyaBegini momen komandan razia baret anak buahnya saat akan IBL. Sampai sebut tempe dan tak rapi.
Baca Selengkapnya