Duduk Perkara Ceramah Pendeta Gilbert Singgung soal Zakat hingga Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Pendeta Gilbert dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama Islam
Ceramah Pendeta Gilbert Lumoindong berbuntut panjang
Duduk Perkara Ceramah Pendeta Gilbert Singgung soal Zakat hingga Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Video khotbah Pendeta Gilbert Lumoindong viral di media sosial, karena menyinggung terkait zakat dan salat umat muslim, berbuntut panjang.
Pendeta Gilbert dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama Islam atas ceramahnya seputar zakat dan salat umat muslim.
Video yang viral di media sosial itu, semula dari potongan rekaman tersebut Gilbert yang menjelaskan perihal zakat umat muslim sebesar 2,5 persen. Ia juga menyinggung soal salat wajib lima waktu.
"Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, enggak semua orang bisa," kata Pendeta Gilbert seperti dalam potongan video yang viral.
Sementara untuk umat Kristiani juga menjelaskan adanya soal zakat sebesar 10 persen. Hanya saja umatnya tidak perlu repot bergerak dalam ibadah.
Sambangi JK Untuk Meminta Maaf
Pasca ceramahnya yang viral di media sosial, Pendeta Gilbert menemui Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) untuk meminta maaf di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (15/4).
"Pertama-tama sebelum saya lanjutkan kalimat saya ini, mendingan saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," kata Gilbert didampingi Jusuf Kalla, cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat dan Sekjen DMI Imam Addaruqutni.
"Karena sebetulnya kita lagi sibuk setelah pilpres, mau menyambut pilkada, dan baru saja merayakan idulfitri hari raya yang baik, dan umat Kristen baru saja merayakan kebangkitan kristus lalu menyambut kenaikan ke surga saya pikir ini suasana yang seharusnya baik," kata Gilbert.
Gilbert mengutarakan permohonan maaf terkait pernyataan yang semakin ramai diperbincangkan masyarakat hingga membuat gaduh.
"Untuk itu sekali lagi saya meminta maaf atas segala kegaduhan. Beberapa catatan yang perlu saya garis bawahi, yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak," ujar Gilbert.
Ceramah Bukan Untuk Umum
Gilbert mengaku belajar agama Islam di sekolah dasar atau SD Dewi Sartika dan tumbuh besar di lingkungan muslim daerah Tebet, Jakarta Selatan. Sehingga Gilbert mengatakan tidak ada niat sedikit pun sengaja melecehkan ajaran Islam.
Gilbert menjelaskan bahwa ceramah disampaikannya itu dilakukan saat ibadah intern yang tidak berlaku untuk umum. Tetapi menurut Gilbert, karena jemaat ada yang beribadah langsung ke gereja dan online otomatis disiarkan di YouTube gereja.
"Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu. Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," kata Gilbert.
Maksud Ceramah
Adapun penjelasan potongan video menurut Gilbert tidak utuh. Pernyataannya secara lengkap justru berisikan autokritik terhadap ibadah umat Kristiani.
"Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali. Kita orang kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai. Kalau ini (muslim) ada gaya-gayanya, gerakannya yang tidak boleh salah. Bahkan, saya garis bawahi terakhir bahwa lipat kaki buat umat muslim biasa sekali sampai mungkin Pak JK yang usianya 82 tahun masih bisa lipat kaki gitu," kata Gilbert.
"Kebetulan di umat Kristen ada kepercayaan misalnya tentang memberi 10 persen. Nah di pengetahuan saya 'wah umat muslim di situnya yang agak lebih gampang 2,5 persen'. Tapi setelah bicara sama Pak JK hari ini, dia bilang 'oh salah pendeta, 2,5 persen itu cuma zakat. Belum infaq, belum sedekahnya, belum wakafnya. Itu lebih berat lagi’," ujar Gilbert menuturkan penjelasan JK.
Gilbert menegaskan tidak ada maksud menghina umat muslim terkait pernyataannya yang menyinggung salat dan zakat. Dia meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
"Jadi untuk itu sekali lagi saya minta maaf kegaduhan ini, tapi percayalah, kebersamaan Indonesia selalu ada di hati saya dan di hati saya selalu ada persatuan karena dasar khotbahnya kalau didengar hari itu, itu justru tentang kasih, kasihlah sesamamu,” kata Gilbert.
Dilaporkan Ke Polda Metro Jaya
Meskipun telah meminta maaf kepada umat muslim melalui Jusuf Kalla, Gilbert justru dilaporkan ke kepolisian. Pelaporan polisi diterima Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 April 2024.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan adanya pelaporan polisi tersebut.
"Benar. Laporan diterima tanggal 16 april 2024 tentang dugaan penistaan agama" kata Ade dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).
Ade mengatakan, pihak kepolisian masih mendalami pelaporan tersebut. Kasus ini ditangani Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Ditangani Subdit Kamneg Krimum," Ujar dia.
Terpisah, Pendeta Gilbert Lumoindong menanggapi pelaporan itu dengan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat.
"Sekali lagi kami menyatakan maaf kami, kepada umat yang terluka dan tersakiti, insyaallah ke depannya lebih baik," ucap dia.