Dukung Ketahanan Pangan, Keraton Nusantara Siapkan Lahan 142.000 Hektar
Merdeka.com - Majelis Adat Keraton Nusantara (MAKN) bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Salah satunya dengan menyiapkan lahan seluas 142.000 hektare yang tersebar di seluruh tanah air untuk ditanami tanaman pangan, khususnya non beras.
Ketua Harian MAKN KPH Eddy Wirabumi mengatakan, selain menjaga nilai-nilai tradisi keraton, mereka juga bersepakat untuk mendorong program ketahanan pangan nasional. Menurutnya, saat ini hampir seluruh elemen masyarakat disibukkan dengan penanganan pandemi Covid-19. Jika tidak diikuti dengan menjaga kelangsungan ketahanan pangan, dikhawatirkan manusia akan mati bukan karena virus corona, tapi karena kekurangan pangan.
"Oleh karena itu hari ini kita di Surakarta, kita sepakat, kita jalan terus untuk melakukan upaya pengembangan dan pelestarian tradisi budaya. Sekaligus kita akan melakukan upaya nyata dalam membantu kesulitan negara ini dalam menyediakan pangan," kata Wirabumi, seusai rapat terbatas MAKN di Solo Paragon Hotel, Minggu (25/10).
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Kenapa Kementan fokus pada swasembada beras? 'Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri.
-
Bagaimana cara KWT Srikandi membantu ketahanan pangan warga? Dengan melihat keberhasilan KWT di daerah lain, Erwin meyakini jika KWT Srikandi juga dapat membantu menyediakan pangan bagi masyarakat sekitar. Apalagi, kata dia, KWT juga mendapat bantuan dari lurah setempat.'Mendapat dukungan dari Lurah Nusa Jaya, akhirnya kami sepakat membangun KWT di lingkungan RW 08 agar hasilnya dapat dikonsumsi oleh masyarakat sekitar,' katanya.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Kenapa PAN fokus pada kedaulatan pangan? Lebih dari 500 juta petani berskala kecil merupakan kelompok paling rentan terhadap perubahan iklim ini, mereka adalah produsen yang memproduksi 80 persen stok pangan dunia.
Terkait penyediaan lahan, saat ini pihaknya tengah menginventarisasi wilayah mana saja yang bisa dimasuki program ketahanan pangan.
"Untuk lahan, saat ini ada sekitar 142.000 hektare yang tersebar di seluruh tanah air untuk ditanami tanaman pangan non beras. Saat ini sedang kita inventarisasi wilayah mana saja yang bisa dimasuki program ini," ujarnya.
Program ketahanan pangan tersebut, menurut Wirabumi, juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Perekonomian. Untuk titik awal, lanjut dia, akan dilakukan di Jawa Tengah, kemudian dilanjutkan untuk daerah Bima, Dompu dan lainnya.
Pihaknya juga akan melakukan pengawalan, mulai dari pendanaan calon peserta ketahanan pangan, khususnya dalam penanaman jagung, akses kredit usaha rakyat, pembinaan tata cara pengelolaan lahan, pemilihan bibit hingga pendampingan saat pasca panen. Sehingga nantinya hasil panen sesuai harapan serta tidak dipermainkan oleh para tengkulak.
Selain itu, pendampingan mengenai kualitas produksi juga menjadi perhatian agar tidak turun. Sehingga, lanjut menantu Paku Buwono XII itu, tujuan pemerintah memberikan fasilitas kredit usaha rakyat benar benar mampu mengangkat hidup rakyat.
"Harapannya keraton-keraton di seluruh nusantara dapat memberikan konstribusi atas kesuksesan program ini. Sehingga kehadirannya dapat dirasakan masyarakat di masing-masing wilayah," ujarnya.
Wirabumi menambahkan, selain jagung, pihaknya juga akan mengembangkan program ketahanan pangan non beras lainnya. Hal tersebut sesuai usulan beberapa daerah. Dimana daerah tersebut sudah ada, namun penanganannya belum meningkat. Komoditas tersebut diantaranya sorgum, porang dan komoditas non beras lainnya.
"Kami dari MAKN juga sudah ada pembicaraan dengan Menteri Pertanian agar kami juga bisa mensupport kinerja Kementerian Pertanian di dalam penyediaan komoditas pangan non beras lainnya," ungkapnya.
Suami Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari itu menambahkan, lahan yang akan digunakan tersebar di daerah, tempat di mana puluhan kerajaan yang tergabung dalam MAKN berada. Keberadaannya bisa dimanfaatkan dalam program ketahanan pangan yang dirancang MAKN.
"Pengelolaannya akan dilakukan oleh masyarakat di sekitar lahan yang selama ini kesulitan mendapatkan akses modal, pendampingan, dan pasar," pungkas Wirabumi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap makanan bergizi di tengah ancaman krisis pangan global yang semakin nyata.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta daerah di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur mempersiapkan diri untuk menyokong kebutuhan pangan di IKN.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian.
Baca SelengkapnyaBupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan jajaran kementan terhadap sektor pangan di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKrisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton.
Baca SelengkapnyaEkosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.
Baca Selengkapnyasektor pertanian harus dipastikan aman dan terus berproduksi terlebih dibawah ancaman perubahan iklim ekstrim Elnino.
Baca SelengkapnyaLuas lahan pertanian di Manokwari mencapai 3.000 hektar lebih.
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaPlt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi panen raya sekaligus tanam padi di Kabupaten Sukoharjo guna mendorong percepatan tanam nasional.
Baca Selengkapnya