Eks Gafatar: Saya KTP Islam, salat ya kadang-kadang
Merdeka.com - Mantan anggota Gafatar menolak jika mereka difatwa haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebab, kepercayaan yang mereka pegang adalah hak mereka sebagai manusia.
Eko Susanto salah seorang eks Gafatar mengatakan, jika kepecayaan masing-masing anggota Gafatar berbeda-beda. Ada yang beragama Kristen, Islam, Budha dan lainnya.
"Saya KTP Islam. Salat ya kadang-kadang. Tapi soal nilai yang dianut oleh Gafatar itu tidak bisa diharamkan. Bahkan kalau kami percaya pada Tuhan Yang Maha Esa tidak bisa dilarang," kata Eko pada merdeka.com di Yogyakarta, Jumat (29/1).
-
Alasan keluar dari grup? Assalamualaikum ikhwan akhwat , aku memutuskan untuk keluar dari grup ini karena ingin fokus pada studi. Mungkin nanti kalau ada kesempatan, aku akan bergabung kembali. Maaf jika ada kata-kata yang mungkin membuat kalian tidak nyaman. Semoga Allah senantiasa memberi kesehatan pada saudara Terima kasih!
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang mangkir? Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kembali mangkir dari pemeriksaan dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa yang beralih keyakinan? Namun, kini, Rayn Wijaya telah mengikuti keyakinan yang sama dengan Ranty Maria.
-
Kapan seseorang dianggap kufur? Dalam perilakunya, sikap kufur dibagi menjadi dua yaitu kufur besar dan kufur kecil.
Eko mengungkapkan, akar kepercayaan Gafatar bersumber pada Abraham atau Ibrahim sebagai bapak orang beriman. Kitab-kitab yang berasal dari Allah menjadi pedoman mereka dalam kehidupan sehari-hari.
"Allah atau Tuhan atau YHWH dan lainnya itu sebutan saja. Kami tidak mempermasalahan penyebutan itu. Kami juga tidak mempermasalah yang berkeyakinan lain bergabung dengan Gafatar," terangnya.
Dia pun menerangkan, misi dari Gafatar bertani adalah implementasi dari keimanan mereka. Sebab, mereka mempercayai jika akan terjadi krisis pangan yang melanda dunia. Karena itu mereka ingin mempersiapkan ketahanan pangan di Indonesia.
"Kami ingin menyelamatkan Indonesia dari krisis pangan dengan bertani. Kalau pun kami dipulangkan seperti sekarang, kami tetap ingin bertani," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kufur adalah sikap yang harus dihindari dalam Islam.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menilai, salam sejahtera yang sering digunakan dalam berbagai tradisi keagamaan tidak selalu dianggap sebagai bagian dari ibadah formal.
Baca SelengkapnyaGus Miftah menyarankan Kemenag untuk mendengarkan kembali isi ceramahnya di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaJemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaMUI melarang umat Islam mengucapkan salam lintas agama
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaCeline Evangelista sedang rajin menjalankan ibadah salat. Meski begitu, ia masih melihat catatan untuk bacaan salatnya.
Baca Selengkapnya