Elektabilitas Prabowo Diprediksi Kian Melejit Usai Aktivis 98 Beri Sinyal Dukungan
Sejumlah aktivis 98 yang mendukung Prabowo di antaranya Fahri Hamza dan Budiman Sudjatmiko.
Elektabilitas Prabowo Diprediksi Kian Melejit Usai Aktivis 98 Beri Sinyal Dukungan
Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan memprediksi elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2024 akan semakin melejit. Kondisi tersebut bisa terjadi usai sejumlah aktivis 98’ memberi sinyal dukungan kepada Prabowo.
“Dukungan tokoh-tokoh aktivis kepada Prabowo menandai bahwa hambatan di tingkat elit terhadap pencapresan Prabowo mulai melandai,” kata Yusak, dalam keterangannya, Rabu (19/7).
Yusak melanjutkan, saat ini situasinya sudah jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Pilpres 2019 dan 2014. Kala itu, menurutnya Prabowo banyak menemui hambatan di level elite. Namun kini, hambatan itu perlahan sudah melandai.
“Berbeda situasinya dengan Pilpres 2019 dan 2014 di mana Prabowo banyak menemui hambatan di level elite,” ungkap Yusak.
Dukungan-dukungan para aktivis 98 belakangan kian mengarah kepada Prabowo. Aktivis 98 pertama yang secara terang-terangan mendukung Prabowo menjadi Presiden Indonesia adalah Fahri Hamzah.
Fahri secara tegas mengatakan sosok tokoh pemersatu itu ada di dalam diri Prabowo. Selain itu, Fahri menyebut, Prabowo sudah bertransformasi menjadi sosok yang lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi Pilpres 2024.
Terbaru, aktivis 98 lainnya, Budiman Sudjatmiko melakukan kunjungan ke kediaman Prabowo di Jakarta, pada Selasa (18/7) malam. Usai pertemuannya dengan menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi itu, Budiman mengungkapkan Prabowo merupakan salah satu tokoh terbaik untuk Indonesia.
Belakangan ini, elektabilitas Prabowo Subianto sebagai capres terus menguat. Lembaga Survei Indonesia (LSI) misalnya, menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto menduduki peringkat pertama.
Pada survei yang dilakukan periode 1-8 Juli 2023 lalu itu, Prabowo mengungguli capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Prabowo berhasil mendapatkan dukungan suara sebesar 35,8 persen, disusul Ganjar dengan raihan suara sebanyak 32,2 persen dan Anies yang hanya mengumpulkan dukungan sebesar 21,4 persen.