Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Enam Anak di DIY Meninggal Dunia, Kenali Gejala Gagal Ginjal Akut Berikut Ini

Enam Anak di DIY Meninggal Dunia, Kenali Gejala Gagal Ginjal Akut Berikut Ini Ilustrasi ginjal. Shutterstock/Spectral-Design

Merdeka.com - Kasus gagal ginjal akut ditemukan di DIY. Total ada 13 pasien gagal ginjal akut yang ditangani RSUP Dr Sardjito pada periode Januari-Oktober 2022. Dari 13 pasien ini enam orang dinyatakan meninggal dunia, tiga sembuh dan empat masih dalam perawatan di RSUP Dr Sardjito.

Dokter spesialis anak RSUP Dr Sardjito Kristia Hermawan mengatakan dari 13 pasien gagal ginjal akut yang ditangani ada sejumlah ciri-ciri yang serupa.

"Gejala awal sama kayak penyakit biasa demam, batuk, pilek dan diare. Kemudian tanda awal ini gagal ginjal adalah tidak kencing atau frekuensi urine berkurang dan keruh," kata Kristia, Rabu (18/10).

Kristia meminta kepada orang tua yang anaknya sedang mengalami demam, batuk dan pilek untuk rutin mengecek urine anak. Salah satu indikator dari gagal ginjal misterius yang ditemukan adalah berkaitan dengan urine.

"Orang tua yang anaknya sedang sakit demam, batuk dan pilek saya sarankan untuk terus mengecek urine anaknya. Kalau pakai popok yang dilihat apakah sebanyak biasanya atau tidak," kata Kristia.

"Sementara kalau yang sudah tidak pakai popok, saat buang air kecil dicek sendiri. Apakah volume urinennya sedikit, jarang pipis dan warnanya keruh, pekat atau tidak," ucap Kristia.

Cek Urine

Kristia menjabarkan apabila ada penurunan volume urine maupun warna urine lebih keruh atau pekat, orang tua diimbau untuk segera membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Kristia mengungkapkan dalam kasus gagal ginjal ini akan semakin berat jika sudah ditambah gangguan organ lainnya. Kristia merinci ginjal memunyai fungsi untuk mengeluarkan cairan racun. Apabila terjadi penumpukan di ginjal akan berpengaruh pada organ lainnya.

"Tumpukan cairan di ginjal ini bisa berpengaruh sampai ke paru-paru, jantung dan liver. Pada beberapa kasus gagal ginjal ini juga menyebabkan adanya penumpukan cairan di paru-paru yang menyebabkan sesak nafas," urai Kristia.

Kristia menambahkan dari 13 pasien gagal ginjal akut yang ditangani oleh RSUP Dr Sardjito sebagian besar harus menjalani cuci darah. Hal ini dikarenakan fungsi ginjal sudah mengalami gangguan.

Anak Demam Dikompres dan Dibawa ke Fasilitas Kesehatan

Kemenkes RI melarang sementara penggunaan obat sirup kepada anak yang mengalami demam. Larangan ini mendapatkan respons dari Dinkes DIY.

Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan sesuai dengan edaran dari Kemenkes pihaknya mengimbau agar orang tua mematuhi arahan tersebut. Pembajun meminta agar orang tua berhati-hati dalam memberikan obat sirup pada anak.

"Memang inikan masih dalam penelitian. Supaya tidak bertambah kasusnya untuk sementara kita lakukan itu (stop penggunaan obat sirup)," kata Pembajun, Rabu (19/10).

Pembajun menuturkan untuk penanganan pertama anak demam disarankan untuk menurunkannya dengan cara dikompres lebih dahulu. Selain itu juga harus banyak mengonsumsi air putih.

Pertolongan pertama dengan dikompres ini disebut Pembajun bisa dilakukan oleh orang tua yang anaknya mengalami demam. Pembajun juga menyarankan agar apabila anak demam untuk dibawa ke fasyankes.

"Atau langsung ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan). Puskesmas dan klinik-klinik sudah diperintahkan Kemenkes untuk menangani jika ada temuan seperti itu," kata Pembajun.

Bupati Sleman Minta Apotek Perketat Pengawasan Penjualan Obat Sirup

Kemenkes RI mengeluarkan edaran untuk menghentikan sementara penjualan obat sirup ke masyarakat. Edaran ini merupakan respon Kemenkes RI pada temuan kasus gagal ginjal akut pada anak.

Menanggapi instruksi dari Kemenkes RI ini, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo angkat bicara. Kustini menyebut dirinya telah berkomunikasi dengan Dinkes Sleman terkait edaran itu.

"Saya sudah sampaikan ke Dinkes. Saya minta agar segera ditindak lanjuti dengan pendekatan dan langkah yang tepat. Jangan sampai timbul kepanikan apalagi di tingkat masyarakat," ujar Kustini, Rabu (19/10).

Kustini membeberkan terkait instruksi penghentian menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk sirup di apotek, Pemkab Sleman masih menunggu arahan dari Pemda DIY.

Kustini menuturkan Pemkab Sleman dalam waktu dekat akan mengeluarkan surat edaran untuk mengimbau masyarakat dan apotek agar waspada terhadap jual beli obat.

"Yang pasti mulai sekarang kita imbau masyarakat untuk waspada terhadap setiap pembelian obat baik itu sembarangan atau secara langsung tanpa resep ke apotek. Saya minta apotek juga bisa mengendalikan ini, tidak boleh ada jual beli (obat) bebas. Jangan main-main," tegas Kustini.

Kustini juga menyampaikan sejauh ini belum ada temuan kasus penyakit gangguan ginjal akut progesif atipikal di Sleman.

Meski demikian Kustini telah meminta agar Dinkes bersama dengan fasilitas kesehatan yang ada segera menyiapkan prosedur penanganan apabila mendapatkan temuan kasus tersebut.

"Meskipun belum ada (temuan), kita harus mulai waspada. Kalau ada gejala awal, segera bawa ke faskes agar ditangani. Jangan malah ada kasus, tapi malah ditahan sendiri tidak lapor. Ini malah bahaya," ucap Kustini.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
60 Anak Terapi Gagal Ginjal di RSCM, Heru Budi: Belum Tentu KTP DKI Semua
60 Anak Terapi Gagal Ginjal di RSCM, Heru Budi: Belum Tentu KTP DKI Semua

Semua warga dari berbagai daerah bisa berobat di RSUD dan RSCM yang ada di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
60 Anak Jalani Terapi Gagal Ginjal di RSCM, Ini Penyebabnya
60 Anak Jalani Terapi Gagal Ginjal di RSCM, Ini Penyebabnya

Ani menyatakan penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara.

Baca Selengkapnya
Bahas Temuan Kasus 60 Gagal Ginjal Anak, Kemenkes Panggil RSCM
Bahas Temuan Kasus 60 Gagal Ginjal Anak, Kemenkes Panggil RSCM

Anak anak gagal ginjal perlu adanya perawatan khusus yang salah satunya dirujuk ke RSCM.

Baca Selengkapnya
10 Anak Cuci Darah di RS Kariadi Semarang, Begini Penjelasan Dinkes Jateng
10 Anak Cuci Darah di RS Kariadi Semarang, Begini Penjelasan Dinkes Jateng

Tidak ada pasien anak rujukan dari luar provinsi Jateng di RS Kariadi Semarang.

Baca Selengkapnya
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia

Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kisah Penderitaan Anak-Anak Gagal Ginjal Akut di Indonesia Berjuang Hidup Setelah Keracunan Obat Sirup
FOTO: Kisah Penderitaan Anak-Anak Gagal Ginjal Akut di Indonesia Berjuang Hidup Setelah Keracunan Obat Sirup

Anak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.

Baca Selengkapnya
Sederet Penyebab Cuci Darah, Bisa Dipicu Jenis Makanan Jenis Ini
Sederet Penyebab Cuci Darah, Bisa Dipicu Jenis Makanan Jenis Ini

Prosedur pencucian darah menggunakan mesin khusus ini dilakukan pada pasien yang mengalami gagal ginjal.

Baca Selengkapnya
Penjelasan RS Djamil Padang soal Kondisi Siswi SD Tewas Usai Diduga Dibakar Teman Saat Gotong Royong di Sekolah
Penjelasan RS Djamil Padang soal Kondisi Siswi SD Tewas Usai Diduga Dibakar Teman Saat Gotong Royong di Sekolah

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang buka suara terkait meninggalnya pasien anak atas nama inisial AR (11) di RSUP M Djamil Padang.

Baca Selengkapnya
Viral Anak-Anak Cuci Darah ke RSCM, Kenali Beda Gejala Gagal Ginjal Anak dan Dewasa
Viral Anak-Anak Cuci Darah ke RSCM, Kenali Beda Gejala Gagal Ginjal Anak dan Dewasa

Dokter RSCM menjelaskan perbedaan gangguan ginjal pada anak dan orang dewasa

Baca Selengkapnya
IDAI Jelaskan Bahwa Tidak Ada Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Anak
IDAI Jelaskan Bahwa Tidak Ada Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Anak

Sejumlah anak menjalani cuci darah di RSCM pada unit khusus dialisis anak.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan

Korban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.

Baca Selengkapnya
20 Anak Cuci Darah di RSHS Bandung, Sebagain Pasien Dirujuk ke Rumah Sakit Daerah
20 Anak Cuci Darah di RSHS Bandung, Sebagain Pasien Dirujuk ke Rumah Sakit Daerah

20 Anak menjalani cuci darah secara rutin setiap bulannya di Poliklinik Hemodialisis RSHS Bandung.

Baca Selengkapnya