Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Evaluasi 1 tahun kinerja KPU tunjukan stagnasi

Evaluasi 1 tahun kinerja KPU tunjukan stagnasi Hasil Survei Evaluasi 1 Tahun Kinerja KPU dan Bawaslu. ©Liputan6.com/Yunizafira Putri

Merdeka.com - Koalisi masyarakat sipil peduli pemilu melakukan evaluasi 1 tahun kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai penyelenggara pemilu. Evaluasi didapatkan dari survei yang telah mereka lakukan terhadap sejumlah ahli yang memiliki kompetensi dan pemahaman terhadap isu kepemiluan, seperti dari unsur NGO, Akademisi dan Media (Jurnalis).

Kelompok masyarakat sipil peduli pemilu yang mengadakan survei sendiri terdiri dari Kode Inisiatif, Perludem, Indonesia Corruption Watch (ICW), dan Sindikat Pemilu Demokrasi (SPD).

Hasilnya, Bawaslu dalam waktu 1 tahun ini dikatakan telah menunjukkan kemajuan. Namun, hal berbeda terjadi pada KPU yang dipersepsikan bahwa tidak ada kemajuan dalam kinerjanya.

"Responden menilai berdasarkan hasil survei yang diberikan tidak ada kemajuan kinerja KPU sekarang dibanding KPU periode sebelumnya. Berbeda dengan Bawaslu," ujar Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini, di D Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (8/5).

Namun Titi menegaskan, evaluasi tersebut tidak bisa dijadikan kesimpulan secara instan mengenai kinerja KPU periode saat ini.

"Karena memang ada situasi objektif yang berbeda antara pemilih 2019 dengan pemilu-pemilu sebelumnya," tegas Titi.

Selain itu, evaluasi ini juga dikatakan Titi tidak dimaksudkan untuk membenturkan KPU dan Bawaslu ataupun untuk mendeligitimasi kedua institusi tersebut.

"Tidak untuk mengompetisikan 2 institusi ini tapi semata-mata sebagai sumbangsih kami untuk evaluasi eksternal, untuk lebih baik lagi mengelola kinerja-kinerja ke depannya," katanya.

Responden diberikan pertanyaan mengenai apakah kinerja penyelenggara pemilu periode 2017-2022 menunjukkan kemajuan dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya pada KPU dan Bawaslu. Kemudian hasil menunjukkan, pada KPU sebanyak 36 persen responden setuju dan pada Bawaslu 67 persen setuju.

"KPU: 47% kurang setuju, 36% setuju, 6% tidak setuju, 8% tidak tau, 3% sangat setuju. Kemudian Bawaslu: 22% kurang setuju, 67% setuju, 3% tidak setuju, 6% tidak tau, 3% sangat setuju," ucap Peneliti Kode Inisiatif, Adelline Syahda di lokasi yang sama.

Hal yang cukup mencolok lainnya seperti halnya sejumlah ahli menyetujui sebanyak 67 persen bahwa Bawaslu dalam aspek verifikasi parpol calon peserta pemilu telah melakukan pelayanan yang adil dan setara. Sedangkan, KPU mendapatkan persentase sebesar 36 persen.

Namun dalam 31 aspek survei lainnya, Bawaslu dan KPU tidak begitu banyak memiliki perbedaan yang signifikan.

"Pada Bawaslu, aspek pelayanan yang adil dan setara dalam pendaftaran parpol calon peserta pemilu sebesar 69 persen. Lalu KPU mendapatkan 50 persen," ujar Adelline.

Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode campuran antara kuantitatif melalui survei pakar (elit) dan kualitatif.

Survei ini disebar kepada 62 responden pada tanggal 24 Maret - 9 April 2018. Sebanyak 36 responden mengembalikan hasil survei, dengan rincian 12 responden berasal dari masyarakat sipil (NGO), 13 orang akademisi, dan 11 orang jurnalis.

Adapun 7 variabel yang diteliti adalah:1. Kemandirian penyelenggara pemilu (5 pertanyaan);2. Profesionalitas lembaga penyelenggara pemilu (10 pertanyaan);3. Keadilan dan imparsialitas lembaga penyelenggara pemilu;4. Kepastian hukum (6 pertanyaan);5. Inklusifitas dan aksesibilitas (4 pertanyaan);6. Keterbukaan dan partisipasi (7 pertanyaan);7. Penilaian umum terhadap penyelenggara pemilu (2 pertanyaan).

Reporter: Yunizafira Putri

Sumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Citra KPU Menguat Versi Litbang Kompas, Hasyim Asy’ari: Penilaian Publik Dinamis
Citra KPU Menguat Versi Litbang Kompas, Hasyim Asy’ari: Penilaian Publik Dinamis

Menurut Hasyim, catatan 74 persen menjadi penanda untuk evaluasi perbaikan kinerja agar lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Arteria PDIP Emosi KPU Alami Kemunduran
VIDEO: Arteria PDIP Emosi KPU Alami Kemunduran "Konyol Kamu, Berhenti Jadi Komisioner"

Dalam rapat tersebut, Arteria Dahlan keras mengkritik KPU karena tidak bisa membuat keputusan dan bergantung pada Bawaslu

Baca Selengkapnya
Survei: 76 Persen Masyarakat Puas Penyelenggaraan Pemilu 2024, Bagaimana dengan Pendukung Anies dan Ganjar?
Survei: 76 Persen Masyarakat Puas Penyelenggaraan Pemilu 2024, Bagaimana dengan Pendukung Anies dan Ganjar?

Mayoritas responden menyatakan puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Kepercayaan ke MK Sudah Mulai Pulih, KPK Belum Tunjukkan Tanda Recovery
Survei Indikator: Kepercayaan ke MK Sudah Mulai Pulih, KPK Belum Tunjukkan Tanda Recovery

Survei Indikator menyebut tingkat kepercayaan publik kepada Mahkamah Konstitusi (MK) mulai kembali pulih yakni sebesar 63,4 perse

Baca Selengkapnya
Indeks Persepsi Korupsi Stagnan, Indonesia Merosot ke Ranking 115 dari 180 Negara
Indeks Persepsi Korupsi Stagnan, Indonesia Merosot ke Ranking 115 dari 180 Negara

Sementara dari skor khusus negara- negara Asia Tenggara, Indonesia berada pada peringkat ke-6

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tito Blak-blakan Banyak KPUD & Bawaslu Daerah Tak Netral: TNI - Polri Ketumpahan Cuci Piringnya
VIDEO: Tito Blak-blakan Banyak KPUD & Bawaslu Daerah Tak Netral: TNI - Polri Ketumpahan Cuci Piringnya

Menteri Tito mendapat data sekitar 50 sampai 60 persen KPU dan Bawaslu Daerah tak netral.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Saldi Isra: Pj Kepala Daerah Tidak Netral, Pemilu Tak Jujur, Harusnya Ada Pemilu Ulang
Hakim MK Saldi Isra: Pj Kepala Daerah Tidak Netral, Pemilu Tak Jujur, Harusnya Ada Pemilu Ulang

Saldi Isra paparkan alasan kenapa harus ada pemungutan suara ulang di beberapa wilayah

Baca Selengkapnya
TKN Respons Peringkat Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Kembali Merosot
TKN Respons Peringkat Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Kembali Merosot

Survei Transparency International Indonesia (TII) terhadap IPK menempatkan Indonesia peringkat 115 dari 180 negara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Beda Dengan Ganjar, Bambang Pacul Tegas Kinerja Penegak Hukum: Baik-Baik Saja!
VIDEO: Beda Dengan Ganjar, Bambang Pacul Tegas Kinerja Penegak Hukum: Baik-Baik Saja!

Menurut Bambang, justru penegakan hukum baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.

Baca Selengkapnya
Survei LSI: Tren Penegakan Hukum Positif, Tingkat Kepercayaan Publik ke Kejaksaan Teratas
Survei LSI: Tren Penegakan Hukum Positif, Tingkat Kepercayaan Publik ke Kejaksaan Teratas

Sepanjang tahun 2023, Kejaksaan berhasil menjaga tren positif terkait kepercayaan publik.

Baca Selengkapnya