Fakta-Fakta Happy Water, Narkoba Saset Diseduh Air dengan Efek Setara Ekstasi
Narkoba happy water berbentuk saset. Dalam proses pembuatan seminggu, pelaku sudah memproduksi dua ribu sachet happy water
Fakta-Fakta Happy Water, Narkoba Saset Diseduh Air dengan Efek Setara Ekstasi
Polisi menggerebek tempat produksi narkoba jenis sabu dan happy water di Jalan Ngesrep Barat, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Semarang
Dari pengungkapan kasus ini, Polri meringkus dua orang berinisial PR dan F. Keduanya berperan sebagai peracik.
Berikut fakta-fakta pengungkapan kasus ini:
Jenis Narkoba Happy Water
Kepala Subdit Tipid Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Gembong Yuda mengatakan efek menggunakan happy water ini sama dengan menggunakan ekstasi.
Happy water ini digunakan dengan cara diseduh dengan air putih dan diminum sehingga bisa membuat tripping atau On.
Happy water yang diungkap ini memiliki kesamaan jenis dengan narkoba yang diungkap di Thailand beberapa waktu lalu.
Happy Water Berbentuk Saset
Narkoba happy water berbentuk saset. Dalam proses pembuatan seminggu, pelaku sudah memproduksi dua ribu sachet happy water dan 3 kilogram sabu.
Hasil produksi akan diedarkan ke sejumlah kota besar yang memiliki fasilitas hiburan malam.
"Barang-barang ini akan diedarkan di Jakarta di Bandung, Surabaya, Makassar, Kalimantan dan di kota besar terutama di tempat hiburan malam. Belum sempat beredar bisa kita ungkap," jelasnya Direktur IV Tipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa.
Ada Petunjuk Pembuatan Happy Water
Dua peracik menggunakan paket prekusor kiriman dari China, Hongkong dan Belanda. Dari hasil pengembangan, keduanya sudah beroperasi di Semarang selama dua minggu dan pelaku merupakan residivis narkoba.
Cara teknis pembuatan, dua pelaku ini sudah diberi petunjuk tulisan tutorial dari papan yang sudah dipersiapkan.
"Pelaku bisa meracik karena dipapan ada petunjuk cara membuat happy water dan sabu. Mereka dapat perintah dari KA (DPO) untuk memproduksi sabu dan happy water dengan janji diberi upah Rp500 juta. Uang itu diberikan setelah proses produksi selesai," ungkapnya.
Masuk ke Indonesia Pakai Modus Pengiriman Paket Suplemen
Pengungkapan kasus tersebut berawal dari Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta, yang menerima info masuknya sejumlah bahan kimia dasar produksi narkoba (prekusor) dari China, Belanda dan Hongkong ke dalam negeri.
"Modus paket kirimanya suplemen dari tiga negara. Selama Januari sampai Maret 2024 sudah ada 7 paket prekusor yang masuk dari China dan Hongkong," ujarnya.
Petugas yang masih melakukan penyelidikan di lapangan masih menemukan kejanggalan sebab, alamat pengiriman tertera tidak lengkap. Setelah dilakukan pengiriman oleh jasa ekspedisi baru menemukan petunjuk di lokasi.
Petugas Pakai Pakaian Pelindung Saat Gerebek Lokasi
Mukti belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait penggerebekan home industri narkoba tersebut. Kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan.
"Jadi pada saat kita lakukan penggerebekan, dua orang ini sedang mengolah bahan baku untuk pembuatan narkoba. Pas ditangkap masih memakai pakaian pelindung dengan masker hazmat," ujarnya.
Dari dalam rumah terdapat banyak alat kimia untuk memproduksi pembuatan sabu dan happy water.