Fakta-Fakta Kecamatan Cugenang, Lokasi Terparah akibat Gempa Cianjur
Merdeka.com - Kecamatan Cugenang menjadi wilayah dengan kerusakan terparah akibat gempa Cianjur bermagnitudo 5.6 dengan pusat kedalaman 10 km, Senin (21/11) pukul 13.21 WIB.
Menurut keterangan dari Dandim 0608/Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto, pihaknya masih melakukan upaya evakuasi masyarakat terdampak, bersama dengan Polri dan Pemkab Cianjur serta para relawan. Fasilitas kesehatan yang memadai juga selalu dalam pemantauan.
"Cugenang kecamatan terparah. Saat ini, kami TNI, Polri pemda dan unsur terkait terus melakukan proses evakuasi masyarakat. Kami juga terus cek kondisi rumah sakit agar warga yang menjadi korban dapat ditangani dengan baik," tegasnya.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
Berikut fakta-fakta kecamatan Cugenang:
Jalan Ambles
©2022 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Akses jalan utama Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang terputus akibat gempa susulan berkekuatan 3,9 SR pada Rabu (23/11) yang berlangsung selama 3 detik. Dikutip dari Antara, tidak hanya karena gempa susulan, jalan tersebut kembali ambles juga disebabkan karena efek hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Jalanan di daerah itu memiliki kontur yang cenderung miring. Sebelum terjadi gempa susulan, jalanan itu tidak rata sehingga aspal yang rusak harus dipecah menggunakan ekskavator agar jalanan dapat kembali dilalui. Setelah gempa susulan terjadi, jalanan yang semula sudah diratakan kembali ambles dan curam untuk dilalui.
Tanah menjadi sangat lembek akibat derasnya hujan. Hal ini membuat warga sekitar menjadi takut untuk melewati jalan terputus tersebut.
Tanah Longsor
©2022 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin mengatakan, Jalan Raya Puncak menuju Cianjur juga sempat tidak bisa dilalui kendaraan lantaran tertimbun longsor akibat gempa.
"Ada jalur tertutup longsoran di Cugenang, bagi yang ingin ke Cianjur melalui jalur Puncak, kami putar balik dan disarankan melewati Jalan Transyogi lewat Cariu," kata Iman.
Menurut Kanit Turjawali Satlantas Polres Bogor, Ipda Adrian, pengalihan arus melalui Tol Sukabumi ataupun Cikampek, tidak bisa melewati Puncak.
"Kita sudah siapkan personel di lapangan. Untuk dampak, sejauh ini di Puncak belum ada kepadatan kendaraan," katanya.
Sementara satu hari usai gempa Cianjur melanda, Jalur puncak Cianjur-Bogor sudah kembali dapat dilintasi kendaraan.
Kasatlantas Polres Bogor, AKP Dicky Pranata mengatakan jika normalisasi jalur sudah dilakukan sejak Senin (21/11) malam, namun baru benar-benar dibuka dan dapat dilintasi bergantian pada Selasa.
"Kita bantu Polres Cianjur karena di sana Polres Cianjur masih melakukan aksi kemanusiaan. Sehingga Polres Bogor melakukan pengamanan di Jalur Puncak. Untuk pembukaan jalan sudah perlahan dilakukan sejak Senin malam. Pengendara diimbau tetap berhati-hati," katanya.
Sedikitnya delapan unit ekskavator dikerahkan guna memindahkan material longsor yang menutupi jalan. Namun demikian, pengguna jalan juga diimbau untuk berhati-hati karena permukaan jalan yang licin dan diselimuti tanah bekas longsor.
Ribuan Rumah Rusak
©2022 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Gempa yang terjadi pada Senin (21/11) siang itu berpusat dengan kedalaman 10 Km di sekitar Kecamatan Cugenang. Wilayah itu pula yang paling terdampak dari sisi kerusakan.
Dari keterangan yang disampaikan Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil, rumah yang masuk kategori rusak berat kurang lebih 2.345 unit. Lalu terdapat 13.784 pengungsi. Mereka akan dievakuasi ke 14 titik pengungsian.
"Kemudian ada dua sampai tiga lokasi jalan terisolir, jalan nasional, tapi dilaporkan sudah kembali normal. Ada sekitar lima mobil yang terperangkap. laporan belum masuk apakah sudah dievakuasi atau tidak. kemudian ada beberapa jalan kabupaten yang terisolir," jelasnya.
Gempa Susulan masih Terasa
©2022 Merdeka.com/Arie Basuki
Hingga Selasa (22/11) kemarin, gempa susulan masih dapat dirasakan di wilayah Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sekitar pukul 13.44 WIB.
Dikutip dari Antara, getaran gempa terasa kuat menggoyang permukaan tanah hingga menggetarkan kursi yang tengah diduduki.
Sejumlah warga yang tengah mengungsi di Posko Penanggulangan Bencana Brimob Polri menampakkan wajah yang tidak terlalu panik.
"Kami udah puluhan kali ngerasain gempa susulan gini," kata Dadang Sukirman, salah satu warga yang mengungsi.
Menurutnya, gempa pertama yang terjadi pada Senin (21/11) sekitar pukul 13.00 WIB terasa lebih besar jika dibandingkan dengan gempa-gempa susulan.
"Itu mah sampai bergoyang-goyang, ada satu menit lebih, rumah saya sampai rubuh," kata dia.
Reporter: Putri Oktafiana
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa tersebut cukup terasa karena terjadi di darat
Baca SelengkapnyaGempa ini membuat 10 bangunan terdampak, rinciannya sembilan rumah dan satu fasilitas umum berupa mushala.
Baca SelengkapnyaGempa bumi terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan berkekuatan magnitudo 4,1 Kamis, (25/7) sore.
Baca SelengkapnyaGempa bumi di Sukabumi hari ini terasa sampai Bandung
Baca SelengkapnyaGempa bumi 5,7 magnitudo (update BMKG) mengguncang Banten, Minggu 25 Februari 2024 sekitar pukul 20.07 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitude 6,6 menguncang Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/11) pukul 5.04 Wita.
Baca SelengkapnyaGempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi bermagnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Cianjur.
Baca SelengkapnyaGempa yang mengguncang Kabupaten Sukabumi berlokasi di titik koordinat 7,81 LS, 106,55 BT.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Baca Selengkapnyaberlokasi pada koordinat 6.76LS, 106.53BT atau pusat gempa berada di darat 25 km Barat Laut Kabupaten Sukabumi
Baca SelengkapnyaGempa terjadi hari ini, Kamis (17/8) pukul 11.28 WIB.
Baca Selengkapnya