Fenomena anak hipster Jakarta
Merdeka.com - Beberapa bulan terakhir, Pasar Santa yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menjadi tempat nongkrong anak-anak gaul Jakarta. Pasar yang awalnya kumuh itu kini disulap menjadi tempat yang gaul, dimana anak-anak muda 'hipster' Jakarta nongkrong di sana.
Istilah hipster mungkin tidak asing lagi. Tapi bagi sebagian orang istilah itu kurang familiar. Hipster adalah semacam bahasa gaul bagi mereka yang sering dianggap keren, juga mungkin dianggap aneh di lingkungan sekitar. Mereka memiliki hobi yang unik, anti mainstream, yang tidak sesuai dengan tren yang lagi ngehits.
Biasanya anak hipster ini memiliki hobi yang unik, seperti menggunakan fashion yang 'tidak biasa' namun tetap trendi, mengoleksi piringan hitam, dan memiliki tingkat percaya diri yang tinggi.
-
Di mana kawasan elit Jakarta yang terkenal dengan ekspatriat? Selain itu, Kawasan Pondok Indah ini juga terkenal sebagai tempat bermukimnya para ekspatriat, pengusaha, pejabat, dan juga artis papan atas di Jakarta.
-
Dimana anak gaul Jakarta berkumpul? Masih di sekitaran Senayan, tempat ini juga tongkrongan muda mudi Jakarta era 90-an. Parkir Timur Senayan pada masanya selalu dipenuhi anak gaul Jakarta.
-
Kenapa kawasan elit di Jakarta banyak diminati? DKI Jakarta masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
-
Tempat nongkrong apa yang hits di Jakarta? Generasi 90-an pasti tahu Taman Ria Senayan. Tempat hangout ini sudah ada sejak tahun 1972,. Sempat mati suri, Taman Ria Senayan kini tampil dengan wajah baru Skywalk Senayan Park.
-
Kenapa thrifting diminati kelas menengah ke atas? Thrifting juga digandrungi oleh kaum menengah ke atas, karena bisa dimanfaatkan buat berburu barang yang masih punya high value di antara timbunan barang yang sudah disingkirkan.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
Para anak muda hipster biasanya tinggal di kota besar, berada dalam kelas ekonomi menengah dan menengah ke atas, tertarik dengan produk budaya yang bukan ‘mainstream’ seperti fashion, musik indie, film indie atau apapun asal nggak pasaran.
Namun, konon anak hipster ternyata tidak begitu suka disebut sebagai hipster. Alasannya, karena kata hipster itu sendiri kerap menjadi kata yang digunakan sebagai bentuk merendahkan dan untuk menggambarkan seseorang yang megah, terlalu trendi atau tak berguna.
Siapa-siapa saja yang termasuk anak hipster, merdeka.com pada tematik Sabtu hari ini (7/2) mengangkat apa-apa saja yang terkait dengan anak muda hipster, serta berbagai fenomena yang ada di dalamnya. Selamat membaca.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Generasi muda usia 18-34 tahun banyak mencari informasi terkait properti di kawasan dekat IKN.
Baca SelengkapnyaTidak hanya keren, di setiap bait katanya juga mengandung makna mendalam.
Baca SelengkapnyaMau begadang minum kopi, kumpul-kumpul bareng sambil ngopi, melepas penat dengan kopi.
Baca SelengkapnyaDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mencatat 7.243 warga pendatang baru yang masuk ke Jakarta setelah Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaPerumahan mewah menjadi simbol dari kesuksesan sang pemilik hunian.
Baca SelengkapnyaTak kalah keren, begini penampilan kece anak Jakarta tahun 1993 di Mall. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.
Baca SelengkapnyaMenghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.
Baca SelengkapnyaPencari properti di Jakarta umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun.
Baca SelengkapnyaMasyarakat kelas menengah bersama kelompok penduduk menuju kelas menengah jadi penyumbang konsumsi rumah tangga terbesar, yakni 81,49 persen.
Baca SelengkapnyaJakarta menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGang tersebut tampak kumuh dan dipenuhi rumah-rumah penduduk.
Baca Selengkapnya