Festival Banyuwangi Kuliner, Cara Pemerintah Angkat Kuliner Lokal
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi punya cara untuk mengangkat kekayaan kuliner tradisionalnya. Setiap tahun Pemkab Banyuwangi menggelar festival Banyuwangi Kuliner dengan tema berbeda-beda. Kali ini kuliner tradisional Pecel Rawon diangkat untuk lomba, sekaligus belajar bersama cara memasak bareng chef profesional.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, festival Banyuwangi Kuliner menjadi bentuk keberpihakan pemerintah daerah terhadap produk lokal. Ajang ini kata Anas untuk memberi panggung kepada masyarakat untuk mengambil bagian dari manfaat pengembangan pariwisata.
"Sebagai panggung kreatif kuliner. Karena efek dari pariwisata itu ada dua yang besar, food dan fashion. Ini menjadi tren millenial dan dunia, maka makanan dan fashion itu ratingnya tinggi di media televisi," kata Anas saat membuka pagelaran Banyuwangi Kuliner di Taman Blambangan, Selasa (23/4).
-
Kenapa Banyuwangi inventarisasi kulinernya? Keberadaan KIK adalah cara pemerintah untuk melindungi keanekaragaman budaya dan hayati Indonesia, termasuk kepemilikan KIK dan mencegah pihak asing untuk membajak atau mencuri KIK Indonesia.
-
Makanan apa yang jadi kekayaan intelektual Banyuwangi? 'Alhamdulillah, satu persatu kita berhasil menginventarisir warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi,' ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Apa Sajian Kuliner Khas Bengkulu? Provinsi Bengkulu memiliki sajian kuliner lezat dengan bahan dasar daging ikan yang bernama Pendap.
-
Bagaimana Festival Wayang Kulit Banyuwangi dilestarikan? 'Wayang kulit itu sendiri sangat lengkap dan luas. Wayang kulit sarat kreativitas, ada seni rupa, ada seni peran dalam teaternya, ada seni suara, juga ada seni musik. Festival Wayang Kulit akan terus lanjutkan dan kita dukung pengembangannya,' kata Bupati Ipuk.
-
Dimana festival permainan tradisional di Banyuwangi diadakan? Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional, Sabtu (22/7/2023).
-
Mengapa Festival Pasar Ikan Banyuwangi diselenggarakan? “Festival ini merupakan salah satu upaya untuk mengangkat potensi perikanan daerah yang sangat besar. Nelayan yang awalnya hanya menjual ikan segar dengan margin sedikit, kini bisa mendapat keuntungan lebih besar dengan mengolah ikan tersebut,“ kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (1/8).
Anas juga berpendapat, mengapa kuliner selalu jadi hal yang dicari Banyak orang ketika ke Banyuwangi.
"Orang sedang stres lihat makanan langsung seger lagi. Meski orang yang kolesterol tinggi tidak boleh makan, tapi feelnya sudah berbeda," katanya.
Pemkab Banyuwangi sendiri sudah menggelar festival Banyuwangi Kuliner sejak 7 tahun berturut turut. Harapannya kuliner lokal di Banyuwangi bisa lebih dikenal.
"Maka sudah 7 tahun ini, kami mengadakan festival kuliner. Mungkin tampak biasa saja, tapi dulu orang tidak kenal rujak soto, setelah kita festivalkan, muncul beragam ulasan tentang rujak soto," paparnya.
Ide memberi panggung ekonomi kreatif di sektor pariwisata, katanya, terinspirasi model di negara Thailand dan Vietnam.
"Ini cara Banyuwangi untuk mengangkat kuliner lokal, keberpihakan Banyuwangi terhadap kuliner lokal saya kira sudah total," paparnya.
©2019 Merdeka.com"Pariwisata Banyuwangi berpihak pada rakyat, seperti di thailand dan Vietnam, di sana model pariwisata yang berpihak ada rakyat diberi panggung," katanya.
Pecel Rawon yang diangkat menjadi tema festival, merupakan kuliner khas Banyuwangi berupa perpaduan kuliner pecel dan rawon yang dijadikan satu. Anas mengatakan, Pecel Rawon memiliki filosofi yang bermakna keterbukaan masyarakat Banyuwangi.
"Rawon bentuk keterbukaan orang Banyuwangi terhadap berbagai jenis kuliner yang ada di Indonesia. Ini pecel dipadukan dengan rawon," jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kabupaten Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono menambahkan, peserta Banyuwangi Kuliner kali ini diikuti 152 dari tiga kategori.
"Kategori profesional umum dan hotel-restoran, kemudian kategori instansi SKPD kecamatan, dan gabungan organisasi wanita. Semoga ini bisa mendorong pariwisata, kuliner dan produk daerah. Dampaknya sudah kelihatan, selama kita gelar festival ini, banyak bermunculan warung-warung," kata Alief. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya 4 kuliner Banyuwangi mendapatkan status KIK Pengetahuan Tradisional dari Kemenkumham.
Baca SelengkapnyaBelakangan Pecel Rawon bikin geger warganet. Makanan ini diklaim sebagai kuliner khas dua daerah berbeda.
Baca SelengkapnyaEmpat kuliner tersebut adalah sego cawuk, sego tempong, pecel pitik, dan ayam kesrut.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Fish Market Festival yang dipusatkan di kawasan Kampung Mandar Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaArt Week Banyuwangi memperkenalkan kuliner lokal. Sekaligus untuk mendorong pertumbuhan UMKM lokal.
Baca SelengkapnyaCara membuatnya terbilang gampang, hampir sama dengan memasak pindang. Bahan-bahannya juga mudah didapat, terlebih bagi masyarakat pedesaan.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi terus menggulirkan program penguatan bagi UMKM daerah.
Baca SelengkapnyaRibuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momentum untuk menggeliatkan perekonomian warga dan para pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaPatrol merupakan seni memainkan alat musik dari bambu.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan festival pun melibatkan 8 desa yang ada di Kecamatan Pangkalan Jambu.
Baca SelengkapnyaPasar takjil Ramadan ini menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah. Sekaligus media merajut harmoni dalam masyarakat. Ipuk juga meminta agar dinas
Baca Selengkapnya