Gala Dinner Sambut Delegasi, Puan Harap IAPF Jadi Babak Baru Kerjasama Indonesia-Afrika
Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut delegasi Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) dengan jamuan makan malam.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut delegasi Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) dengan jamuan makan malam atau gala dinner. Forum parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika itu dinilai menjadi lembaran baru hubungan kedua belah pihak.
"Dengan jamuan makan malam ini saya berharap menjadi babak baru atau pembuka lembaran baru hubungan kerjasama Indonesia dengan negara-negara Afrika," ujar Puan saat menyampaikan pidato dalam Gala Dinner di Nusa Dua Bali, Sabtu (31/8/2024).
Dengan tema ‘Memperkuat Kemitraan Parlemen Indonesia-Afrika untuk Pembangunan’ pada perhelatan IAPF, DPR ingin fokus membangun kemitraan antar Parlemen. Dengan begitu, kata Puan, akan semakin memperluas hubungan Indonesia dengan Afrika agar menjadi lebih inklusif.
"Kami merasa senang dapat berkumpul di Bali, sebuah pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia di mata internasional," kata perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR itu.
Jamuan makan malam atau welcoming dinner ini dihadiri oleh seluruh delegasi dari parlemen negara-nagara Afrika, antara lain: Algeria, Angola, Benin, Burundi, Djibouti, Eswatini, Ghana, Kenya, Malawi, Mauritius, Morocco, Nigeria, Tanzania,Tunisia, Zimbabwe, Ethiopia, Libya, Mozambique, Somalia, South Africa.
Menurut Puan, hubungan antara Indonesia dengan negara-negara Afrika memiliki sejarah panjang. "Persaudaraan dan solidaritas bangsa Asia dan Afrika telah dipupuk sejak Tahun 1995 saat Konferensi Asia Afrika (KAA) sekitar 69 tahun lalu," ungkap cucu Presiden pertama RI Sukarno tersebut.
Puan menilai, hubungan Afrika dan Indonesia bukan hanya sekadar hubungan historis. Namun juga tentang bagaimana mengeksplorasi peluang kerja sama di masa depan.
"Untuk itu, kita harus membangun hubungan yang saling menguntungkan, saling menghormati, saling menghargai keberagaman, dan berdasar kesetaraan," tutur Puan.
Lebih lanjut, mantan Menko PMK itu menjelaskan bahwa kesetaraan yang dimaksud adalah tidak ada satu pihak yang ingin mendominasi hubungan ini. Menurutnya, kesetaraan berarti semua pihak sama-sama berkontribusi dan saling menguntungkan.
"Suatu kebahagiaan bagi kami dapat merayakannya bersama rekan-rekan dan sahabat-sahabat kami yang kami hormati di sini, sehingga dapat mempererat persahabatan yang lebih dalam antara Indonesia dan Afrika," paparnya.
Puan berharap para delegasi dapat menikmati hidangannya dan membawa kesan yang baik dari Indonesia. Ia juga berharap perhelatan IAPF akan berjalan dengan lancar dan baik. "Saya mendoakan keberhasilan pertemuan besok dan persahabatan parlemen kita yang semakin kokoh," ucap Puan.
Dalam acara ini, Puan sekaligus melakukan penandatanganan perangko Indonesia-Africa Parlementer Forum. Turut hadir pula PJ Gubernur Bali Mahendra Jaya.
Adapun IAPF diselenggarakan berkesinambungan dengan Forum Tingkat Tinggi (FTT) Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 yang digelar Pemerintah di Nusa Dua, Bali, pada 1-3 September 2024. Forum tersebut akan dihadiri oleh sekitar 855 peserta dari berbagai negara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menghadiri acara ini.
FTT Indonesia-Afrika juga diselenggarakan bersamaan dengan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi-pihak (High-Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships), yang merupakan kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dan Bappenas. Total peserta diperkirakan mencapai 1.500 delegasi dari negara-negara Afrika serta negara Global South lainnya.