Gedung Sate siapkan smart museum, dibuka untuk umum 8 Desember
Merdeka.com - Gedung Sate Bandung akan mempunyai museum pintar yang bisa diakses oleh masyarakat. Seluruh konten yang akan ditampilkan sudah siap, hingga nanti akan dibuka pada 8 Desember mendatang.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar memantau langsung kesiapan museum yang berada di ruang bawah Gedung Sate.
Dari pantauan, museum tersebut menyatukan konsep modern. Sejumlah alat peraga menggunakan teknologi terbaru. seperti ruangan audio visual, augmented reality, virtual reality dan architarium.
-
Kapan Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama dibuka? Museum ini beroperasi setiap hari, mulai pukul 09:00 WIB sampai pukul 16:00 WIB Sore.
-
Kapan Museum Patah Hati Bandung dibuka? Adapun Museum Patah Hati Bandung merupakan event yang digelar terjadwal mulai tanggal 9 Oktober sampai 8 Desember 2023 mendatang.
-
Kapan Museum Lampung buka? Museum ini buka setiap hari kecuali hari Senin, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
-
Kapan Museum Batik Pekalongan buka? Museum ini buka setiap hari Senin hingga Jumat pada jam 08.00 hingga 15.00 WIB.
-
Kapan Museum Wayang buka? Museum ini buka sestiap hari di luar hari Senin mulai pukul 09:00 pagi hingga jam 15:00 sore. Khusus hari Sabtu dan Minggu tutup pukul 20:00 WIB.
-
Kapan Museum Bale Indung Rahayu buka? Museum ini buka hari Selasa - Minggu pukul 09.00 - 16.00 WIB, dan gratis.
"Museum ini dirancang dari dua tahun ya, karena kita juga cari informasi sampai ke Belanda dan beberapa museum perpustakaan di sana. Konsepnya smart museum," ujar Deddy usai memantau persiapan museum, Rabu (29/11).
Museum ini disebut Demiz sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui sejarah Gedung Sate. Di dalamnya ada sejarah awal mula gedung ini dibangun.
Sentuhan teknologi dan unsur hiburan yang menjadi fasilitas bertujuan agar menghilangkan kesan museum tempat yang kaku dan serius.
"Ini ada unsur edukasi dan rekreasi. Orang yang ingin tahu sejarah Gedung Sate bisa mengetahuinya secara menyeluruh dan menyenangkan," terangnya.
Arsitek museum, Ade Garnandi menjelaskan, persiapan mengubah gudang menjadi museum tidak terlalu sulit. Ia hanya butuh waktu setengah tahun dalam proses pengerjaannya.
"Yang lama itu risetnya. Kami dengan tim mengunjungi Belanda. Mencari tahu sejarah Gedung Sate. Lalu, melihat museum yang ada di sana sebagai bahan pertimbangan," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah setahun ditutup akibat kebakaran hebat, Museum Nasional siap dibuka kembali dengan wajah baru. Simak penampakannya!
Baca SelengkapnyaMuseum Nasional Indonesia sempat dilanda kebakaran yang menghanguskan enam ruangan bagian belakang gedung A pada 16 September 2023 silam.
Baca SelengkapnyaMuseum Nasional Indonesia sempat dilanda kebakaran yang menghanguskan enam ruangan bagian belakang gedung A pada 16 September 2023.
Baca SelengkapnyaMuseum ini menghadirkan pertunjukan air terjun menari dan video mapping yang menampilkan metamorphosis sejarah bangunan museum.
Baca SelengkapnyaPemerintah membangun bendungan Sepaku Semoi berkapasitas 2.500 liter per detik, dan Intake Sungai Sepaku yang berkapasitas 3.000 liter per detik.
Baca SelengkapnyaOtorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membuka kunjungan bagi masyarakat umum ke ibu kota baru Indonesia di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara.
Baca SelengkapnyaMuseum ini menjadi media dan ruang menyimpan memori publik mengenai kejayaan TNI AL dan kejayaan maritim nenek moyang bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengacu hasil hitung cepat, pasangan Prabowo-GIbran menang dengan perolehan suara lebih dari 50 persen.
Baca SelengkapnyaMuseum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
Baca SelengkapnyaKawasan Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa ini bisa dikunjungi mulai dari jam 09.00-17.00 WITA atau 10.00-18.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKAI Wisata sebagai pengelola Heritage Lawang Sewu menargetkan sebanyak 10.000 pengunjung pada malam puncak tahun baru 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR akan menyediakan musolah sementara di IKN.
Baca Selengkapnya