Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Geger Mayat Terikat Rantai dan Diberi Pemberat di Sungai Musi, Ditenggelamkan saat Masih Hidup?

Geger Mayat Terikat Rantai dan Diberi Pemberat di Sungai Musi, Ditenggelamkan saat Masih Hidup?<br>

Geger Mayat Terikat Rantai dan Diberi Pemberat di Sungai Musi, Ditenggelamkan saat Masih Hidup?

Korban mengalami luka memar di kepala bagian belakang, tangan, dan kaki.

Misteri penyebab kematian NK (23), pemuda asal Ogan Ilir, Sumatera Selatan, terungkap. Korban ditemukan mengapung di Sungai Musi dengan kondisi kaki terikat rantai dan terdapat batubata dalam karung sebagai pemberat.


Hasil autopsi disebut korban mengalami luka memar di kepala bagian belakang, tangan, dan kaki. Luka tersebut disebabkan adanya benturan benda tumpul.

Namun luka memar itu bukan menjadi penyebab kematiannya. Korban diduga kuat tewas akibat sengaja ditenggelamkan ke sungai.

Hal ini diketahui dari paru-paru korban terisi air sehingga menjadi lebih besar dari ukuran normal. Dengan demikian, korban masih hidup saat ditenggelamkan.


"Kematiannya akibat tenggelam dan kemungkinan besar korban masih hidup saat masuk sungai. Itu dilihat dari paru-paru berisi air," ungkap dokter forensik RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang dr Indra Nasution, Jumat (21/6).

Sementara di organ bagian dalam, dokter tidak menemukan kerusakan. Begitu juga dengan urine korban yang tidak ditemukan kandungan apapun.

"Semuanya normal, hanya luka memar di beberapa bagian tubuhnya dan paru-paru terisi air," kata Indra.


Sebelumnya, warga Palembang digegerkan dengan penemuan mayat tanpa identitas mengapung di Sungai Musi. Polisi menduga korban pembunuhan karena kakinya diikat rantai.

Mayat laki-laki itu ditemukan oleh seorang pemancing ikan di Sungai Musi, tepatnya di sekitar Jembatan Musi IV, Kelurahan 14 Ulu, Seberang Ulu II, Palembang. Jenazah dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang untuk keperluan visum dan identifikasi.


Saat ditemukan, terdapat karung berisi batubata yang diikatkan di rantai di kedua kaki korban. Batubata itu bertujuan sebagai pemberat sehingga korban terus tenggelam di dasar sungai.

Dua hari sejak penemuan, identitas korban akhirnya terungkap, yakni NK (23), pemuda ada Pemulutan, Ogan Ilir, Sumsel. Identitasnya terungkap setelah ayahnya, Lim Ashiong (51) datang ke kamar mayat RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang.


Keluarga mengenali fisik dari tato tulisan Mandari di tangan yang identik dengan milik korban. Ciri lain adalah bekas luka di dada dan tanda keloid di punggung.

"Dia (korban) benar anak saya, ciri-cirinya sama persis, seperti tato, bekas luka, dan tanda keloid di punggung," ungkap ayah korban Lim Ashiong, Jumat (21/6).

Lim Ashiong menyebut anaknya pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024 dan hilang sejak saat itu. Beberapa hari kemudian, keluarga melapor ke polisi untuk membantu pencarian.


"Kami sudah cari kemana-mana, tapi tidak ada jejak. Ternyata sudah meninggal," kata Lim.
Korban sehari-hari membantu keluarga jualan sembako di kampungnya. Dia tidak memiliki musuh atau masalah dengan orang lain karena sifatnya pendiam dan jarang bergaul.

Keluarga meminta dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Dengan demikian bisa mengungkap pelaku dan menangkapnya.
"Kami harap polisi mengusut siapa pembunuhnya dan bisa dihukum dengan adil," kata Lim.

Suara Jeritan Sebelum Geger Suami Bawa Bagian Tubuh Istri di Tengah Jalan
Suara Jeritan Sebelum Geger Suami Bawa Bagian Tubuh Istri di Tengah Jalan

Terduga pelaku dan korban diketahui sempat cekcok di jalan gang dekat rumah, tepat di depan rumah tetangganya.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Niat Menolong karena Teriakan di Rumah Jelita, 5 Orang Main Hakim Sendiri Keroyok Pemuda Berujung Tewas
Niat Menolong karena Teriakan di Rumah Jelita, 5 Orang Main Hakim Sendiri Keroyok Pemuda Berujung Tewas

Para pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Keponakan Bunuh Paman dan Simpan Mayat Korban Dalam Sarung: Istirahat Masih Disuruh Jaga Warung
Pengakuan Keponakan Bunuh Paman dan Simpan Mayat Korban Dalam Sarung: Istirahat Masih Disuruh Jaga Warung

Pelaku mengaku sempat tersungkur usai membunuh korban karena menyesali perbuatannya.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya
Pengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya

DJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.

Baca Selengkapnya
Geger Penemuan Mayat Bayi Terbungkus Kain Putih di Tanah Abang, Ternyata Dibuang Orang Tua
Geger Penemuan Mayat Bayi Terbungkus Kain Putih di Tanah Abang, Ternyata Dibuang Orang Tua

Mayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Mayat Wanita Dalam Koper di Bekasi Dimakamkan Keluarga, Ini Firasat Anak Sebelum Korban Ditemukan Tewas
Mayat Wanita Dalam Koper di Bekasi Dimakamkan Keluarga, Ini Firasat Anak Sebelum Korban Ditemukan Tewas

Pihak keluarga yang masih berduka ingin segera kasus ini terungkap.

Baca Selengkapnya
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas

M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.

Baca Selengkapnya