![Ciri-Ciri Mayat Terikat Rantai dan Pemberat di Sungai Musi: Ada Tato Tulisan Mandarin](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/21/1718951885307-kwunk.jpeg)
Ciri-Ciri Mayat Terikat Rantai dan Pemberat di Sungai Musi: Ada Tato Tulisan Mandarin
Keluarga berharap polisi menangkap pembunuhnya.
Keluarga berharap polisi menangkap pembunuhnya.
Identitas mayat pria mengapung di Sungai Musi dengan kaki terikat rantai dan pemberat batubata akhirnya terungkap. Keluarga berharap polisi menangkap pembunuhnya.
Korban adalah NK (23), pemuda ada Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Identitasnya terungkap setelah ayahnya, Lim Ashiong (51) datang ke kamar mayat RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang.
Keluarga mengenali fisik dari tato tulisan Mandari di tangan yang identik dengan milik korban. Ciri lain adalah bekas luka di dada dan tanda keloid di punggung.
"Dia (korban) benar anak saya, ciri-cirinya sama persis, seperti tato, bekas luka, dan tanda keloid di punggung," ungkap ayah korban Lim Ashiong, Jumat (21/6).
Lim Ashiong menyebut anaknya pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024 dan hilang sejak saat itu.
Beberapa hari kemudian, keluarga melapor ke polisi untuk membantu pencarian.
"Kami sudah cari kemana-mana, tapi tidak ada jejak. Ternyata sudah meninggal," kata Lim.
Korban sehari-hari membantu keluarga jualan sembako di kampungnya. Dia tidak memiliki musuh atau masalah dengan orang lain karena sifatnya pendiam dan jarang bergaul.
Keluarga meminta dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Dengan demikian bisa mengungkap pelaku dan menangkapnya. "Kami harap polisi mengusut siapa pembunuhnya dan bisa dihukum dengan adil," kata Lim.
Diberitakan sebelumnya, warga Palembang digegerkan dengan penemuan mayat tanpa identitas mengapung di Sungai Musi. Polisi menduga korban pembunuhan karena kakinya diikat rantai.
Mayat laki-laki itu ditemukan oleh seorang pemancing ikan di Sungai Musi, tepatnya di sekitar Jembatan Musi IV, Kelurahan 14 Ulu, Seberang Ulu II, Palembang. Jenazah dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang untuk keperluan visum dan identifikasi.
Saat ditemukan, terdapat karung berisi batu bata yang diikatkan di rantai di kedua kaki korban. Batubata itu bertujuan sebagai pemberat sehingga korban terus tenggelam di dasar sungai.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang dr Indra Nasution menjelaskan, terdapat luka memar di tangan kiri diduga akibat benda tumpul. Namun diperlukan autopsi organ dalam untuk memastikan penyebab kematiannya.
"Belum tahu apa penyebabnya, tapi sengaja ditenggelamkan karena ada rantai dan pemberat batubata di kakinya," kata Indra.
Polisi mengantongi identitas mayat pria dalam sarung di Pamulang
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap satu rangkaian aksi kriminal hingga akhirnya ditemukan mayat
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas tersebut diduga warga Sumatera Barat
Baca SelengkapnyaPolisi masih berusaha mengidentifikasi mayat tak dikenal tersebut
Baca SelengkapnyaMayat belum diketahui identitasnya tersebut selanjutnya dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk divisum.
Baca SelengkapnyaPolres Tangsel masih menyelidiki identitas dari pria tanpa identitas yang tewas di dalam toren.
Baca SelengkapnyaWarga Duga Mayat dalam Toren Air Buronan Kasus Narkoba, Sembunyi saat Digerebek Polisi
Baca SelengkapnyaMayat pria tersebut diakui merupakan anggota keluarga dari warga setempat.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca Selengkapnya