Gelar Diskusi Beasiswa Bersama Mahasiswa se-Riau, Raja Juli: Kuliah Adalah Tiket Kehidupan
Dia berharap anak muda Riau semakin banyak termotivasi untuk bisa berkuliah ke luar negeri.
Dia berharap anak muda Riau semakin banyak termotivasi untuk bisa berkuliah ke luar negeri.
Gelar Diskusi Beasiswa Bersama Mahasiswa se-Riau, Raja Juli: Kuliah Adalah Tiket Kehidupan
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia, Raja Juli Antoni yang juga Putra Jati Riau menggelar Diskusi dan Bedah Buku 'Beasiswa di Bawah Telapak Kaki Ibu' bersama Ratusan Mahasiswa di Wareh Kupie Pekanbaru.
Hadir dalam diskusi tersebut Penulis Buku Beasiswa di Bawah Telapak Kaki Ibu, Irfan Amalee dan pembedah diskusi, Pahmi yang juga lulusan University of Manchester.
Dalam sambutannya, Raja Juli menyampaikan kesannya menjadi anak pondok sedari tamat SD di Pekanbaru untuk melanjutkan pendidikan Pesantren di Garut. Hingga akhirnya dia sampai berkuliah di Inggris dan Australia.
"Saya sebagai orang Pekanbaru, tentu ingin sekali anak anak Pekanbaru dan Riau berkesempatan berkuliah di luar negeri untuk menambah wawasan, pengalaman serta pola pikir," kata Raja Juli, Rabu (31/1).
Wakil Menteri ATR/BPN ini berharap kesempatan tersebut dapat memotivasi anak muda Riau untuk semakin banyak yang bisa berkuliah ke luar negeri. Bagi Raja Juli, kuliah ada tiket kehidupan.
"Kuliah adalah tiket kehidupan. Saya berharap di masa depan semakin banyak warga Riau yang bisa mengenyam pendidikan tinggi," ujar Calon Anggota Legislatif DPR RI Dapil Riau I ini.
Dalam pengalamannya, Pahmi yang merupakan anak Indragiri Hilir merasa beruntung bisa berkuliah di Manchester.
"Tak ada yang tak mungkin, apalagi untuk urusan belajar, selagi kita mau, mencari tahu, pasti ada jalan," jelasnya.
Sedangkan Irfan Amalee, yang juga peraih Kick Andy Heroes 2021 ini menegaskan beasiswa ke luar negeri merupakan impian yang harus dikejar dengan gigih. Dia yang membedakan antara want dan desire.
"Banyak orang yang hanya sekedar mau, itulah 'want', tapi tidak banyak dari mereka ya 'desire'. Desire mensyaratkan kita memiliki keinginan yang gigih, bukan hanya mau di mulut saja. Jika kita sudah desire, makan kita akan memiliki kelayakan," tutupnya.