Gibran Pasang Patung Budha Tidur: Takut Apa? Balai Kota Tempat untuk Semua
Merdeka.com - Sebuah replika patung Budha Tidur berukuran cukup besar terpasang di plaza Balai Kota Solo. Di sekitar patung juga dipasang puluhan ornamen lainnya berbentuk stupa, lampion serta 5 replika patung Budha lainnya juga terpajang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Solo, depan kantor Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Gibran Rakabuming mengatakan pemasangan ornamen bernuansa agama Budha tersebut untuk menyemarakkan peringatan Hari Suci Waisak 2567 BE yang jatuh pada hari Minggu (4/6) mendatang.
"Silakan dinikmati besok Sabtu, Minggu ada event Waisak," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (30/5).
-
Apa makna Waisak bagi umat Buddha? Waisak sendiri tak lain merupakan hari raya dari umat Buddha yang begitu memiliki makna mendalam. Bagi umat agama Buddha, Waisak menjadi momentum yang tepat untuk merenungi perbuatan selama menjalani kehidupan. Tak lain, tujuannya adalah untuk kembali pada ajaran Sang Buddha dan cinta kasihnya.
-
Kenapa Waisak penting bagi umat Buddha? Hari Raya Waisak dianggap penting bagi umat Buddha karena menjadi peringatan perjalanan hidup Buddha Gautama dalam menyebarkan agama Buddha ke seluruh dunia.
-
Kenapa Hari Raya Waisak penting bagi umat Buddha? Hari Raya Waisak juga dianggap penting bagi umat Buddha karena menjadi peringatan perjalanan hidup Buddha Gautama dalam menyebarkan agama Buddha ke seluruh dunia.
-
Apa itu Waisak? Hari Raya Waisak atau sering disebut Tri Suci Waisak merupakan hari besar keagamaan bagi umat Buddha seluruh dunia. Dilansir dari situs Kementerian Agama (Kemenag) RI, Tri Suci Waisak adalah hari suci umat Buddha untuk merayakan tiga peristiwa penting.
-
Apa tema Waisak 2024 di Candi Borobudur? Lebih lanjut, Maya mengatakan bahwa acara itu mengangkat tema 'Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia'.
-
Bagaimana Candi Borobudur menyambut Waisak 2024? Perayaan ini akan menampilkan serangkaian acara sakral dan budaya yang mencerminkan kekayaan spiritual dan keindahan budaya Indonesia berbasis kearifan lokal.
Gibran mengaku tak takut keputusannya tersebut dianggap kontroversial. Mengingat di Solo sendiri tak banyak masyarakat yang menganut agama Budha. Gibran juga tak peduli disebut 'kafir' netizen seperti saat perayaan Nyepi. Dimana saat itu ia dan anaknya Jan Ethes mengikuti pawai ogoh-ogoh.
Suami Selvi Ananda itu meminta masyarakat untuk ikut bergembira dan meramaikan kegiatan Waisak di plaza Balai Kota. Gibran berdalih bahwa balai kota terbuka untuk semua pihak untuk menggelar berbagai acara.
"Takut apa? Wong koyo ngono kok diladeni (orang seperti itu enggak usah diladeni). Yang namanya balai kota itu tempat untuk semua ya. Bukan untuk kegiatan keagamaan saja, tapi kegiatan anak muda, kegiatan nobar ya tak olehke (diizinkan), besok ada lagi ya pas Argentina ya. Semua kegiatan boleh intinya. Tapi besok mungkin aturannya lebih ketat, masalah sampah dan lainnya," katanya.
Anak sulung Presiden Jokowi mengatakan, ornamen yang ada di sekitar Balai Kota Solo itu akan terpasang dari 29 Mei hingga 24 Juni 2023.
Ketua Panitia Waisak Bersama Kota Solo, Metasiri Sutrisno menyampaikan, ada berbagai kegiatan dalam perayaan hari istimewa bagi umat Buddha kali ini.
Pada 4 Juni, akan ada pentas seni, drama ketoprak, tarian, paduan suara dan wayang kulit di Balai Kota Solo. Kemudian pada 10 Juni dilanjutkan kegiatan tradisi Pindapata, yakni para umat menyedekahkan makanan dan minuman kepada biksu yang berjalan dari Jalan Jenderal Sudirman hingga halaman Balai Kota Solo.
"Nanti ada juga kegiatan festival anak, lomba story telling, lomba mewarnai dan lomba daur ulang produk. Nanti mbak Selvi dan mas Ethes (Jan Ethes Srinarendra) juga akan ikut memeriahkan acara," terangnya.
"Kita mengundang ibu wali kota bersama putra beliau. Biar menyapa anak-anak Jawa Tengah dan se-DIY," jelasnya.
Sedangkan, puncak perayaan Waisak di Kota Solo akan digelar pada hari Minggu 18 Juni 2023. Ada sekitar 1.000 umat Budha yang hadir.
"Kita juga berharap nanti mas Wali bisa datang ke acara situ," katanya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pernah menjadi sasaran ujaran kebencian di Twitter usai mengikuti pawai ogoh-ogoh menyambut Hari Raya Nyepi, yang diadakan Pemkot Solo beberapa waktu lalu. Ia mengunggah ulang cuitan di Twitter disertai komentar singkat.
"Pemimpin ngarak patung iblis itu tidak punya aqidah orang kafir anak tdk didik berpuasa, 2024 kita coblos capres sholeh amanah cerdas dan dekat dengan ulama bpk Anies Baswedan... takbir," tulis akun @ojanuar*** pada Sabtu (25/3).
Melalui akun pribadi @gibran_tweet, ia membalas cuitan tersebut. "Hhhmmm," tulisnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembersihan patung Buddha Tidur ini dilakukan menjelang perayaan Hari Raya Waisak, pada 23 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaMenag mengatakan, Kesadaran bahwa bangsa ini kaya akan keragaman, sangat penting untuk merawat harmoni dan kerukunan.
Baca SelengkapnyaSebelum melepas lampion para umat Buddha melakukan sesi meditasi terlebih dahulu dibimbing oleh biksu sangha.
Baca SelengkapnyaHari Raya Waisak 2568 BE jatuh pada hari ini, Kamis (23/5) dan menjadi perayaan yang dinantikan oleh seluruh umat Buddha
Baca SelengkapnyaBerikut pengertian dari Waisak beserta sejarah dan makna pentingnya bagi umat Buddha.
Baca SelengkapnyaIbadah puja bakti Waisak di Vihara Sakyamuni, Banda Aceh, ini mengusung tema 'Keharmonisan'.
Baca SelengkapnyaBerikut ucapan Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Bisa jadi referensi caption media sosial.
Baca SelengkapnyaPuncak Hari Raya Waisak terdapat festival lampion yang berlangsung di Candi Borobudur. Acara ini bisa diikuti oleh masyarakat umum dengan tiket terbatas.
Baca SelengkapnyaGibran meminta, perayaan Natal tahun ini tak dipersulit.
Baca SelengkapnyaDekorasi yang dipasang Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI ini untuk menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2575.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Thudong yang akan dilakukan biksu dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia ini untuk menyambut perayaan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 43 Bhiksu Thudong yang hadir. Mereka berasal dari sejumlah negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.
Baca Selengkapnya