Gubernur Herman Deru Respons OTT KPK di Ogan Kemering Ulu, Ingatkan Pemda Soal Efisiensi Anggaran
Imbauan tersebut disampaikan Herman Deru agar para pemangku kebijakan lebih berhati-hati untuk aspek administrasi dan pengelolaan anggaran.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengimbau aparatur pemerintah di wilayah Sumsel bekerja sesuai aturan setelah terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT) di wilayah Ogan Komering Ulu (OKU). Imbauan tersebut disampaikan Herman Deru agar para pemangku kebijakan lebih berhati-hati untuk aspek administrasi dan pengelolaan anggaran.
"Ingat negara ini sedang dalam kondisi efisiensi. Jadi anggaran harus digunakan secara efisien, efektif, dan tepat sasaran," kata Deru, Senin (17/3).
Deru berharap kepala daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat bekerja dengan baik dan terhindar dari masalah hukum. Deru mengajak semua pihak untuk menghindari masalah tersebut yang pada akhirnya membuat rugi masyarakat.
"Terpenting adalah hati-hati dalam bertindak dan jangan lupa berdoa," kata Deru.
Deru pun meminta kepada semua pihak untuk menjadikan kasus OTT sebagai bahan evaluasi ke depan. Pemerintahan yang baru dilantik serentak oleh Presiden Prabowo Subianto harus selaras dalam pembangunan pusat dan daerah.
"Saya harap ini menjadi pembelajaran kita semua untuk melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin dan berdasarkan SOP yang ada," kata Deru.
Jumlah Tersangka
Dalam proses hukum yang berlangsung KPK telah menetapkan enam tersangka dalam kasus OTT di OKU, Sumsel. Keenam tersangka merupakan tiga anggota DPRD OKU, Kepala Dinas PUPR, dan dua kontraktor.
"Kita serahkan semua ke pihak berwenang (KPK). Kita hormati proses hukum yang ada," ujar Deru.