Guru Ngaji Tewas Kecelakaan Akibat Jalan Rusak di GDC Depok
Merdeka.com - Seorang guru mengaji di Depok meninggal dunia usai terlibat kecelakaan tunggal. Korban bernama Anggraito Andarbeni.
Korban meninggal karena kecelakaan yang terjadi di kawasan Grand Depok City (GDC) Depok. Korban terjatuh dari motornya dan mengalami luka di kepala hingga meninggal dunia pada Senin (9/12).
Berdasarkan keterangan kerabat korban, Sapto Waluyo mengatakan, korban terjatuh akibat lubang yang ada di jalan tersebut. Korban jatuh pada Minggu (8/12) sekira pukul 06.00 WIB.
-
Di mana lokasi kecelakaan pemotor? Lokasi terjatuhnya sang pemotor begitu dekat dengan laju kendaraan dinas para pejabat.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Di mana kecelakaan bus pelajar Depok terjadi? Kecelakaan teranyat tepatnya di Jalan Raya Kampun Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5) malam.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi pada pukul 16.40 WIB di KM 55 Tol Pandaan-Pasuruan, yang melibatkan sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar dari Bogor.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
"Nggak ada saksi mata dalam kejadian tersebut. Beberapa menit kemudian, pengendara lain menemukan korban tergeletak dan dibawa ke RS Hermina," katanya, Senin (9/12).
Lokasi tempat korban memang banyak lubang. Kemudian banyak batu krikil kecil sehingga membahayakan warga yang menggunakan sepeda motor. "Di jalur seberang jalan sedang dicor entah sampai kapan selesai. Saya merenung siapa yang bertanggung jawab terhadap jalan berlubang? Apa penyebab kecelakaan," ucapnya.
Menanggapi hal ini, anggota Fraksi PKS Qurtifa Wijaya sangat menyayangkan kejadian ini. Bahkan ia mengetahui kejadian ini dan korban merupakan guru tahfidz di Depok.
"Peristiwa ini sangat disayangkan banyak pihak, karena kondisi Jalan yang rusak tersebut sudah berlangsung lama dan seolah dibiarkan oleh pihak GDC yang masih bertanggungjawab terhadap pemeliharaan jalan," kata anggota Fraksi PKS Qurtifa Wijaya yang merupakan rekan korban.
Menurut dia, kondisi jalan GDC itu sangat semerawut infrastrukturnya dan mengakibatkan kemacetan. Dia menilai jalan itu sangat membahayakan pengguna jalan, khususnya para pengguna sepeda motor. Buktinya kata dia, ada korban jiwa dengan kondisi jalan yang rusak di GDC.
"Padahal GDC termasuk salah satu kawasan perumahan elit di Kota Depok. Dengan adanya kejadian yang sudah berulang ini, Pemkot Depok hendaknya tidak tinggal diam. Pemkot perlu segera memanggil dan memberikan teguran keras kepada pihak Pengembang GDC karena telah lalai menunaikan kewajibannya," ucapnya.
Pemkot Depok, kata dia, hendaknya memerintahkan pengembang GDC untuk secepatnya menyelesaikan perbaikan jalan di seluruh ruas yang masih menjadi tanggungjawabnya.
"Pengembang GDC jangan hanya giat membangun perumahan tapi membiarkan akses jalannya hancur dan membahayakan pengguna jalan," katanya.
Namun jika, pihak GDC tetap mengabaikan, Qurtifa menegaskan, harus ada sanksi dan tindakan tegas yang diberikan oleh Pemkot Depok. Bila perlu pihak tegas dia, GDC diperintahkan untuk menghentikan dulu pembangunan perumahan yang sedang berjalan sampai seluruh jalan diperbaiki.
"Langkah ini perlu dilakukan, agar tidak ada lagi korban-korban berikutnya," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan terjadi karena pengendara sepeda motor terjatuh saat menghindari lubang yang ada di sisi kiri jalan
Baca SelengkapnyaSuprayogi merupakan guru di SMK Lingga Kencana yang mengajar bisnis dan keuangan.
Baca SelengkapnyaKedatangan jenazah korban kecelakaan maut tersebut disambut duka mendalam oleh keluarga dan para tetangga.
Baca SelengkapnyaSebagian orangtua lainnya terlihat cemas sambil memegang ponsel menunggu kabar baik dari putra dan putrinya
Baca SelengkapnyaSopir truk juga sudah diminta keterangan. Polisi masih mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi lain.
Baca Selengkapnya10 korban diantaranya merupakan guru dan pelajar yang sedang bepergian dalam rangka perpisahan sekolah.
Baca SelengkapnyaSaat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca SelengkapnyaSedangkan terkait motif pembunuhan ini, pihak kepolisian belum bisa menentukannya.
Baca SelengkapnyaSaat ini pohon yang tumbang sudah diasesmen dan korban telah diserahkan ke keluarganya untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaAngkot 112 itu mulanya kejar-kejaran dengan angkot lain T19 jurusan Depok-Kampung Rambutan sejak dari ujung Jalan Margonda.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia di lokasi, akibat luka yang dialaminya di kepala dan tangan.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abast, mengatakan terhadap 9 korban tersebut akan diberangkatkan ke Depok, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya