Gus Sholah: Tamasya Al Maidah tak dilarang, asal jangan intimidasi
Merdeka.com - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya warga DKI Jakarta mengakhiri perbedaan pendapat terkait calon yang dijagokan di Pilgub DKI. Apa lagi, akhir-akhir ini pendukung dari kedua calon sudah tidak sungkan saling serang.
"Itu harus kita akhiri, beda ya beda tapi tidak perlu saling menyerang, dengan cara-cara yang kasar, dengan cara yang tidak sopan," kata Gus Sholah di acara Istighosah Kubro, Jakarta, Sabtu (15/4).
Pada kesempatan itu, dia juga mengimbau kepada warga DKI untuk menghormati hasil Pilgub DKI nanti. "Siapa pun yang menang harus kita hormati," ujarnya.
-
Siapa yang bisa saling menghormati perbedaan? Anak sulung dan anak bungsu dapat menghormati perbedaan satu sama lain. Anak sulung telah belajar untuk menghargai keberagaman pendapat dan kebutuhan adik-adik mereka, sementara anak bungsu terbiasa menghormati otoritas dan pandangan orang tua. Hal ini membantu menciptakan pengertian dan perasaan aman di antara pasangan, yang merupakan dasar yang kuat untuk suatu hubungan yang langgeng.
-
Kenapa Wulan Guritno menggugat Sabda Ahessa? Gugatan perdata ini terkait dengan dana talangan renovasi rumah, mencapai ratusan juta rupiah. Wulan meminta pengembalian dana talangan dan mengajukan biaya ganti rugi serta denda.
-
Apa kebijakan Gus Dur terkait keberagaman? Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman karena pada masa pemerintahannya, ia menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang membatasi agama, kepercayaan, dan adat istiadat Cina. Keputusan ini memberikan kebebasan kepada masyarakat Tionghoa untuk menganut agama, kepercayaan, dan tradisi mereka, termasuk merayakan upacara keagamaan secara terbuka.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
-
Bagaimana cara membuat hidup lebih damai dengan perbedaan? Saling menghargai perbedaan membuat hidup lebih damai.
-
Kenapa Gus Baha melarang menghina sesama muslim? 'Haram bagi seorang muslim dari muslim lainnya darahnya, hartanya, dan harga dirinya,' ujar Gus Baha, merujuk pada sabda Rasulullah SAW. Hadits ini, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, menjadi dasar penting dalam menjaga hubungan antar umat Islam. Gus Baha menegaskan bahwa tindakan pelecehan, baik itu melalui ucapan, sikap, maupun tindakan, sangat tidak diperbolehkan dalam Islam.
Dia berharap, setelah Pilkada selesai seluruh umat di Tanah Air kembali bersatu membangun Indonesia. Semua perbedaan, kisruh dan polemik terkait Pilkada harus diselesaikan.
"Mudah-mudahan setelah Pilkada DKI Jakarta selesai," ucap dia.
Gus Sholah pun tak mempersoalkan perihal tamasya Al Maidah yang dilakukan sejumlah pihak. Menurutnya, kegiatan itu tidak salah selama semua pihak menjaga suasana damai dan tidak mengintimidasi pihak manapun.
"Itu tidak ada larangan, PDIP juga menarik anggotanya kemari, itu tidak apa, asal menjaga suasana, tidak ribut dan tidak ada intimidasi, permainan uang dan curang," pungkas Gus Sholah.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.
Baca SelengkapnyaMUI melarang umat Islam mengucapkan salam lintas agama
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan tasamuh dalam agama Islam lengkap beserta dalil, keutamaan dan contohnya.
Baca SelengkapnyaTasamuh merupakan toleransi yang sangat dianjurka untuk diterapkan bagi umat Islam di kehidupan sehari-hari.
Baca Selengkapnya