Hadapi Covid-19, Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 3,9 miliar Bagi Tenaga Kesehatan
Merdeka.com - Pemkab Banyuwangi menyalurkan dana insentif yang berasal dari APBD bagi para tenaga kesehatan yang berada di garis depan penanganan pandemi Covid 19. Total dana insentif yang disalurkan sebesar Rp. 3,9 miliar.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, sejak Pandemi Covid 19 merebak, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan yang menghadapi penyebaran virus ini. Sejumlah upaya dilakukan pemkab untuk memberikan support kepada para tenaga kesehatan.
"Atas kerja keras yang dilakukan tenaga kesehatan, Pemkab Banyuwangi berinisiatif untuk memberikan insentif bagi mereka yang telah berjuang di garda terdepan. Insentif ini juga sebagai apresiasi atas pengorbanan yang dilakukan nakes penanganan Covid-19," kata Bupati Anas.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga kesehatan di daerah? Dalam hal ini, pemerintah daerah harus berupaya meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan tenaga kesehatan, sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah no 23 tahun 2014.
Bupati Anas melanjutkan, total dana yang dianggarkan untuk penyaluran insentif sebesar Rp. 3,9 miliar untuk 1938 nakes se kabupaten. Dana tersebut bersumber dari APBD Banyuwangi.
"Anggaran insentif ini masuk Belanja Tidak Terduga (BTT) penanganan kuratif dan preventif Covid-19 hasil realokasi APBD," ujar Anas.
"Mungkin nilai insentif ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan pengorbanan yang telah dilakukan oleh para nakes. Namun semoga bisa menjadi penyemangat dalam menjalankan tugas," harap Bupati Anas.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr. Rio Wijilestariono mengatakan, dana insentif ini menyasar tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas, laboratorium kesehatan daerah (labkesda), dan tenaga di tim ambulans 118.
Tenaga Medis di Banyuwangi ©2020 Merdeka.com"Mereka ini adalah para nakes yang selama ini bisa dibilang tim reaksi cepat dalam menangani Covid 19. Mulai melakukan skrinning di perbatasan, tracing kerabat pasien yang dinyatakan positif hingga memantau ODP dan PDP yang isolasi mandiri," terang dr. Rio sapaan akrabnya.
Dana insentif tersebut akan dicairkan pada bulan Juli 2020. "Sekarang proses verifikasi, sudah sekitar 65 persen selesai. Semoga dalam dua pekan ke depan sudah cair semuanya," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPada 2022, stunting di Banyuwangi mencapai 2.780 kasus. Ini semua terinci by name by addres.
Baca SelengkapnyaAlokasi anggaran tersebut menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan layanan ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan (nakes) untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaIpuk berpesan agar para ASN bisa bekerja lebih lincah dan responsif.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi yang didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi para kader Posyandu Seruni.
Baca SelengkapnyaTotal terdapat 26 tambahan kendaraan operasional, terdiri atas motor dan dua ambulans.
Baca SelengkapnyaPara Capres memiliki solusi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi bagi seluruh lapisan masyarakat
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaMereka adalah guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang lolos seleksi CPNS tahun 2019 dan 2020.
Baca Selengkapnyaini dapat memberikan rasa aman bagi nelayan dan keluarga mereka dalam risiko yang dihadapi.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir langsung dalam acara penyerahan tersebut yang digelar di Istana Wapres, Kamis (9/11).
Baca Selengkapnya