Hapus Mural Orang Miskin Dilarang Sakit, Gibran Mengaku Tak Antikritik
Merdeka.com - Grafiti berupa coretan kata-kata yang menyindir pemerintah muncul di Kota Solo. Salah satunya berbunyi ‘Orang Miskin Dilarang Sakit'. Belum diketahui siapa pembuat tulisan yang ditemukan di sekitar Pasar Legi tersebut.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak anti kritik. Ia mempersilakan aksi semacam dilakukan di tempat yang sudah disediakan, bukan di rumah atau tembok milik warga.
“Saya tidak anti kritik, ada kritikan ya saya terima. Vandalisme ya kita hapus, itu kan gambar di rumah orang, tembokke uwong (orang), pagere uwong. Kita sudah sediakan tempat. Gatot Subroto itu apa kurang gede? Kalau kurang gede tak kasih lagi,” katanya di Solo, Rabu (25/8).
-
Apa yang dibagikan pemerintah? Secara keseluruhan tidak ada pernyataan bahwa pemerintah membagikan bansos melalui situs judi online.
-
Apa yang dibagikan ke warga? Pihak perusahaan ternyata mengizinkan warga mengambil susu tersebut.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk fakir miskin? Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Apa contoh kerja bakti di lingkungan masyarakat? Berikut beberapa contoh kerja bakti di lingkungan masyarakat, antara lain: Pentingnya Kerja Bakti di Lingkungan Masyarakat Kepedulian terhadap lingkungan harus ditunjukkan setiap orang.
-
Apa yang diminta Kemnaker kepada pemerintah? Anggota Komisi IV DPR, Alimin Abdullah meminta pemerintah menaikan anggaran sektor pertanian.
Gibran mengaku, Pemkot Solo telah menyediakan banyak tempat untuk penyaluran bakat melukis mural. Diantaranya di Jalan Gatot Subroto, Jalan Juanda hingga Flyover. Namun jika hanya berupa coret-coret berisi kritikan di lokasi yang tidak pada tempatnya, akan dihapus.
“Silakan, kalau ada keluhan-keluhan, kritikan-kritikan terkait PPKM, sampaikan ke saya. Nomor saya sudah tahu semua, tinggal di WA, kalau nggak mau ya lewat Ulas, nek isin ya DM Instagram nganggo akun palsu,” kelakarnya.
Menanggapi grafiti yang berbunyi ‘Orang Miskin Dilarang Sakit’, Gibran menyampaikan, pemerintah selama ini telah memberikan bantuan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, terutama untuk yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Demikian juga untuk anak-anak keluarga tidak mampu yang belum mendapatkan pendidikan akan diberikan jaminan sekolahnya. Ia juga mempersilakan kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan perpanjangan PPKM) agar menemui dirinya.
"Di Kota Solo ini orang sakit semuanya sudah kita jamin, semua bisa berobat. Anak-anak juga sudah kita jamin bisa sekolah," pungkas dia.
Aksi coret-coret bernada kritik terhadap kebajikan pemerintah muncul di tembok dan pagar warga di sejumlah titik, Selasa kemarin. Di antaranya di Jalan Kusumayudan, Kelurahan Keprabon, Banjarsari.
Tulisan tersebut berbunyi ‘Negaraku Minus Nurani, #RIP Pemerintah’, ‘2021 Perang Tanpa Musuh’, ‘Pray for PKL, Indonesiaku Lagi Sakit’ dan ‘Orang Miskin Dilarang Sakit'. Namun tulisan-tulisan tersebut langsung dihapus petugas karena dilakukan tidak pada tempatnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga tak mau menerima tawaran Gibran untuk kredit UMKM.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur yang dibangun mencakup sanitasi, air bersih dan kemudian ini berhubungan pada penanganan stunting.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengaku tidak mengetahui soal adanya spanduk sindiran terhadap Gibran
Baca SelengkapnyaGibran tampaknya kesal dengan sindiran warganet disebut tak ikhlas kampanyekan Ganjar
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pemerintah dipastikan tidak ada mengatur hal itu.
Baca SelengkapnyaKehadiran Gibran di warakas, Jakarta Utara, mendapat sambutan antusias dari warga sekitar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaGibran mengunjungi kawasan padat penduduk Karet Tengsing.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Bansos itu penting diberikan namun harus tetap sasaran.
Baca SelengkapnyaMenko Muhadjir klaim pemahaman soal hal tersebut tidak utuh
Baca Selengkapnya