Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilkada Bogor: Rudy-Jaro Kantongi Suara 72,06 Persen, Bayu-Musyafaur 27,94 Persen
Data sampel yang masuk 96,80 persen dengan tingkat partisipasi pemilih atau voters turn out sebesar 54,54 persen
Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA, merilis hasil hitung cepat atau quick count pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bogor 2024, pada Rabu, 27 November 2024.
Hasilnya, pasangan calon nomor urut 1 Rudy Susmanto - Ade Ruhandi atau Jaro Ade, unggul jauh dibanding pasangan nomor urut 2 Bayu Syahjohan - Musyafaur Rahman.
Peneliti LSI Denny JA, Anggit Gustriadi menjelaskan, hasil hitung cepat hingga pukul 19.17 WIB menunjukkan data masuk sebesar 96,80 persen.
Dari jumlah tersebut, pasangan Rudy Susmanto - Jaro Ade meraih suara sebanyak 72,06 persen. Sementara pasangan Bayu Syahjohan Musyafaur Rahman meraih hasil 27,94 persen.
"Data sampel yang masuk 96,80 persen dengan tingkat partisipasi pemilih atau voters turn out sebesar 54,54 persen," kata Anggit saat rilis quick count di Harris Hotel Sentul, Babakanmadang, Rabu, 27 November 2024 malam.
Anggit menjelaskan, quick count ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 250 TPS.
Untuk teknik pengumpulan data, menggunakan aplikasi berbasis android dan SMS sebagai alternatif dengan margin of error kurang lebih 1 persen.
Partisipasi Rendah
Hasil quick count atau hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA juga menunjukan bahwa partisipasi pemilih di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bogor hanya berada di angka 54,55 persen.
"VTO atau voters turn out atau partisipasi pemilih terhitung sangat rendah karena hanya menyentuh 54 persen," ujar Anggit.
Menurut Anggit, rendahnya partisipasi tersebut perlu dibedah lebih dalam penyebabnya agar bisa menjadi bahan evaluasi ke depan.
Biasanya, kata dia, rendahnya partisipasi pemilih disebabkan beberapa hal, seperti force majeure semisal cuaca, kurangnya kontestasi pemilih karena koalisi partai tidak sebanding, kekecewaan pemilih terhadap keputusan calon, hingga kurangnya sosialisasi dan faktor lainnya.
"Ini perlu survei yang mendalam untuk mengetahui pasti apa penyebab dari rendahnya partisipasi pemilih itu. Karena kalau di quick count, kita hanya bisa melihat persentasenya saja," terang Anggit.
Anggit menjelaskan, quick count ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 250 TPS.
"Dari jumlah pemilih di Kabupaten Bogor sebanyak 3,9 juta jiwa dan jumlah TPS 7.908, maka diambil sampel 250 TPS yang tersebar secara proporsional dan dipilih secara acak di seluruh wilayah Kabupaten Bogor," tandasnya.